close
demo pltu1

Batang, Wartadesa. – Belasan aktivis lingkungan dari Greenpeace, Walhi dan Jatman yang tergabung dalam koalisi Break Free menggelar aksi demo menuntut pemerintah menghentikan pembangunan PLTU Batang, Kamis (30/3).

Para aktivis lingkungan menduduki kapal milik PT Sweet Jetty dan membentangkan spanduk dengan tulisan untuk menghendikan pembangunan PLTU. Mereka menilai bahwa pembangunan PLTU di Batang menimbulkan dampak lingkungan dan mematikan kehidupan nelayan setempat.

Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Didit Wicaksono mengatakan bahwa masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan dan petani berusaha menentang proyek PLTU.

“Saat ini, akses ke lahan bahkan ke laut sudah ditutup sehingga masyarakat kehilangan pendapatan. Selain itu, mereka juga mendapatkan intimidasi,” Demikian disampaikan oleh Didit Wicaksono seperti dikutip dari Antara Jateng.

Didit menambahkan bahwa pembangunan PLTU di Batang, jika dilanjutkan akan merusak lahan pertanian produktif, sawah irigasi teknis seluas 124,5 hektare dan perkebunan melati seluas 20 hektare, serta merusak kawasan konservasi laut daerah Ujungnegoro-Reban.
“Dampak PLTU ini akan mengganggu kesehatan khususnya pernafasan akibat polusi batu bara.” Pungkas Didit. (WD, Antara)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

[caption id="attachment_1300" align="aligncenter" width="768"] Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

[caption id="attachment_1311" align="aligncenter" width="1024"] Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

Tags : demo PLTUPLTU Batangtolak PLTU