Batang, Wartadesa. – Gara-gara andon (numpang_Jawa) ‘jaran-jaranan’ (selingkuh) di sebuah rumah yang ditinggal pemiliknya ke sawah di sebuah desa Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang, Mif (50), oknum perangkat Desa Tangkiltengah Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, terancam kehilangan pekerjaanya sebagai perangkat desa. Pasalnya dia kedapatan sedang jaran-jaranan bersama sebut saja Bunga (50), wanita selingkuhannya, warga Desa Lebo, Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang, Kamis (9/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Mif bersama Bunga diamankan warga desa setempat karena sudah berkali-kali menggunakan rumah kosong yang ditinggal pemiliknya kesawah, berindehoi ria.
Menurut warga, Bunga yang bersuamikan seorang guru SD di Kabupaten Batang sudah lama menjalin hubungan ‘cinta terlarang’ bersama Mif, perangkat Desa Tangkiltengah. Melihat kedua pelaku sedang asik masyuk di gubuk kosong tersebut, warga beramai-ramai menggrebek kedua pelaku.
Oleh warga, kedua pasangan ‘cinta terlarang’ ini dibawa ke balai desa setempat, kemudian dibawa ke Polsek Warungasem untuk dilakukan mediasi dengan keluarga para pelaku. Mediasi yang dilakukan oleh pihak Polsek Warungasem menghadirkan Kades Lebo, Tangkiltengah, kades desa lokasi kejadian, istri dan suami kedua pelaku.
Dari hasil mediasi, istri pelaku Mif, meminta agar pelaku dicopot dari jabatannya sebagai perangkat desa dan tidak akan melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum. Mediasi sempat alot, hingga berakhir pada pukul 22.00 WIB.
“Mediasi berlangsung hingga Kamis malam Jum’at, pukul 22.00 WIB. Mif dibebaskan dengan keharusan wajib lapor,” ujar salah seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, salah seorang anggota lembaga Desa Tangkiltengah, saat dihubungi oleh Wartadesa, Ahad (12/11) mengungkapkan bahwa kejadian tersebut (pengrebekan perselingkuhan perangkat desa setempat) menjadi perbincangan hangat di desanya. Namun pihaknya belum diajak rembugan oleh kepala desa terkait pencopotan jabatan pelaku sebagai perangkat desa. “Tembe sliweran wong podo ngomong tok mas… (baru berseliweran, warga membicarakan hal tersebut),” ujarnya.
Sumantoro, Kepala Desa Tangkiltengah yang dihubungi oleh Wartadesa di rumahnya, tidak bisa memberikan komentar, karena sedang disawah. “Bapak’e sedang di sawah mas, (bapak sedang di sawah mas),” tutur istri Sumantoro, sambil melayani pembeli, di warungnya. (Eva Abdullah)