close
banjir celong
Banjir bercampur tanah merendam Desa Kedawung di kawasan Pantai Celong Batang, Selasa (04/05). Foto: Suryono

Batang, Wartadesa. – Setiap hujan turun, kini kawasan Pantai Celong, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Batang mengalami banjir. Seperti sebelumnya, hujan yang mengguyur pada Selasa (04/05) petang hingga jelang tengah malam  menyebabkan air bercampur lumpur dari area Kawasan Industri Terpadu Batang atau Grand Batang City menerjang pemukiman warga.

Banjir setinggi 30-50 centimeter pun merendam puluhan rumah warga Desa Kedawung. Bahkan Tempat Pelelangan Ikan juga terkena air bah berwarna kecoklatan. Akses jalan warga yang merupakan jalan satu-satunya dipenuhi lumpur, dan merendam bawah jembatan rel sehingga warga kesulitan keluar masuk kampung.

“Banjir sudah beberapa kali terjadi, setiap hujan deras selalu banjir air bercampur lumpur menerjang kampong kami. Hal ini terjadi sejak ada proyek pekerjaan Kawasan Industri Terpadu Batang di dekat desa kami. Berkali kali hal ini sudah kami laporkan ke berbagai pihak namun tidak ada kejelasan penyelesaian penanganan banjir tersebut,” kata Mudi salah satu warga Celong, Selasa, 4 Mei 2021.

Banjir bandang kali ini tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam tapi sangat menganggu warga. Rumah yang terendam banyak yang rusak juga licin karena bercampur lumpur.

Bupati Batang Wihaji ketika dihubungi mengaku sudah menerima laporan mengenai kejadian bencana banjir bandang di kampung dekat proyek pembangunan kawasan industri tersebut.

“Kami sudah monitor dan segera menidaklanjuti,” kata Wihaji.

Sebelumnya, banjir bercampur dengan lumpur merah melanda kawasan permukiman warga di Pantai Celong, Desa Kedawung, Banyuputih, Batang. Kamis (08/04) malam sekira pukul 19.00 WIB.

Dalam video yang diunggah oleh Suryo Sukarno, jurnalis televisi swasta nasional dalam laman media sosial Facebook, dituliskan keterangan “Malam ini sekitar jam 19.00 banjir bercampur lumpur merah, melanda dikawasan penduduk di pantai Celong desa Kedawung kecamatan Banyuputih Batang. Warga kesulitan akses keluar masuk desanya. Banjir ini dampak proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB ) atau sekarang menjadi Grand Batang City (GBC). Video dokumen warga Celong,”

Video kemudian di pos-ulang di laman Facebook Batang Update dengan respon sebanyak 180 orang, 30 komentar dan dibagikan sebanyak 19 kali.

Banjir disertai dengan lumpur merah ini menurut Suryono (nama Suryo Sukarno) sudah tujuh kali terjadi, “beberapa kali… Info warga sudah 7 kali,” tulisnya saat menjawab komentar dalam video yang diunggahnya.

Sebelumnya, pada 6 Pebruari 2021, banjir disertai dengan lumpur merah mengakibatkan 50 keluarga terdampak. Kepala Desa Kedawung Akhmad Subekhi mengatakan bahwa banjir menyebabkan aktivitas warga terhambat dan juga merendam perabotan elektronik milik warga dan beberapa pintu rumah mengalami kerusakan karena derasnya air disertai lumpur.

Dalam kejadian saat itu, Bupati Batang, Wihaji meninjau lokasi bersama Kapolres Batang dan Dandim 0736 Batang, mengerahkan petugas pemadam kebakaran untuk menyemprot lumpur yang menutup akses jalan.

Menurut Wihaji, banjir pada tanggal 6 Pebruari tersebut mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 100 juta. Ia meminta pihak pelaksana pembangunan KITB bertanggungjawab, mengingat musibah tersebut akibat dari penyiapan lahan yang dikerjakan saat itu.

“Untuk kepala desa dan camat, saya minta untuk segera komunikasi dengan korporat KITB guna meminta ganti rugi atas kerugian yang dialami oleh warga. Mengingat banjir yang terjadi merupakan dampak pembangunam KITB,” tegas Bupati Wihaji, mengutip laporan wartawan Radar Pekalongan.

Wihaji meminta agar kejdian tersebut tidak terulang lagi.  Menurutnya, PT Pembangunam Perumahan (PP) harus melakukan langkah pencegahan. Untuk solusi jangka panjang direncanakan membuat sodetan kusus jalan air dari KITB menuju ke laut.  (Bono, dengan sumber tambahan tertera)

Terkait
Mengisi ronda dengan catur dan jimpitan

Reban. Batang. Wartadesa - Menjaga kemamanan lingkungan di pos kamling (keamanan lingkungan) kadang menjenukan. Nah, warga Reban Kabupaten Batang mempunyai Read more

Rame di media sosial, obyek wisata Kembanglangit jadi rujukan liburan

Blado, Wartadesa. - Banyaknya pengguna media sosial yang mem-posting keindahan alam Kembanglangit-park menjadikan tempat wisata ini ramai dikunjungi pelancong. Utamanya Read more

Bus wisata yang ditumpangi warga Batang masuk jurang

Purbalingga, Wartadesa. - Naas, bus pariwisata Metropolitan E 7599 V yang membawa 64 warga Batang yang hendak berwisata ke objek Read more

Hidup sebatangkara, kakek ini makan seadanya

Batang, Wartadesa. - Tinggal sebatangkara, di rawa-rawa sebelah timur Mencawak, Sigandu Kabupaten Batang dengan gubuk berdinding terpal, itulah kondisi kakek Ra'adi Read more

Tags : banjir lumpurBatangpantai celong