close

Berita Desa

Berita DesaLingkunganSosial Budaya

Warga Dororejo Keluhkan Serbuan Lalat Akibat Peternakan Ayam Dekat Permukiman

lalat

Warta Desa, Pekalongan – Warga Desa Dororejo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, mengeluhkan banyaknya lalat yang beterbangan dan masuk ke permukiman mereka. Kondisi ini dianggap mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan warga.

Menurut keterangan beberapa warga, keberadaan lalat yang melimpah ini diduga kuat berasal dari peternakan ayam yang terletak tidak jauh dari kawasan permukiman. Warga mengungkapkan bahwa masalah ini telah berlangsung cukup lama, namun belum ada solusi konkret untuk mengatasinya.

“Setiap hari, lalat-lalat ini masuk ke rumah kami. Sangat mengganggu, apalagi saat sedang makan atau melakukan aktivitas lain. Kami menduga ini karena peternakan ayam yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah-rumah warga,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Masalah ini semakin parah ketika cuaca panas, karena bau tak sedap dari peternakan ayam juga turut tercium hingga ke permukiman. Warga berharap pihak terkait segera mengambil langkah untuk menangani masalah ini agar lingkungan mereka kembali nyaman.

“Kami hanya ingin solusi yang adil, baik untuk warga maupun pemilik peternakan. Jika bisa, peternakan dikelola dengan lebih baik sehingga dampaknya tidak sampai ke lingkungan sekitar,” tambah warga lainnya. (Rohadi)

 

Bagikan tautan ini dengan scan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

[caption id="attachment_1311" align="aligncenter" width="1024"] Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

selengkapnya
Berita DesaSosial Budaya

Dua Rumah di Desa Depok Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

omah

Warta Desa, Pekalongan, 5 Januari 2025 – Dua rumah warga di Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang pada Sabtu pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Rumah milik Bapak Kasir dan Bapak Junaedi mengalami kerusakan parah, terutama di bagian atap yang hancur akibat tumbangnya pohon besar.

Tarso, warga Desa Depok, menyampaikan bahwa meski kejadian ini menimbulkan kerusakan signifikan, tidak ada korban jiwa. “Hanya ada korban luka ringan saja,” ujarnya.

Warga sekitar bersama pemerintah desa langsung bergotong royong melakukan evakuasi pohon tumbang yang menimpa kedua rumah tersebut. Kerja bakti ini melibatkan banyak pihak yang antusias membantu membersihkan ranting-ranting dan batang pohon besar yang menghalangi akses dan membahayakan rumah yang terdampak.

Menurut Turin, warga setempat, estimasi kerugian yang dialami kedua rumah mencapai sekitar Rp50 juta. “Kerusakan terparah ada di bagian atap yang benar-benar hancur,” jelasnya.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim angin kencang. Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan bantuan untuk meringankan beban warga terdampak. (Rohadi)

 

Bagikan tautan ini dengan scan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

selengkapnya
Berita DesaSosial Budaya

Mandi di Sungai, Warga Karangdadap Pekalongan Diduga Hanyut Terseret Arus

keli

Wartadesa, Pekalongan – Rasmadi (57) warga Desa Pangkah Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan diduga hanyut saat mandi di Sungai Kupang, Kamis (02/01/2025) sekitar pukul 13.30 wib. Berdasarkan keterangan dari Kasubsi Penmas Sihumas Iptu Suwarti, S.H., pihaknya setelah menerima laporan adanya orang hanyut langsung berkoordinasi dengan Basarnas dan BPBD untuk melakukan pencarian.

Iptu Warti mengatakan pihaknya menerima laporan Kamis sore, sekitar pukul 15.40 wib.

“Kami mendapatkan laporan dari perangkat Desa Pangkah, bahwa telah terjadi orang hanyut di sungai Kupang, di Dukuh Sliban Desa Pangkah Kecamatan Karangdadap,” ujarnya.

Dari keterangan yang didapat peristiwa bermula ketika saksi pada hari itu hendak pulang ke rumah sesudah mencari pasir di sungai. Sekitar pukul 12.00 wib, saksi berpapasan dengan korban yang hendak mandi di sungai.

“Sekitar pukul 13.30 wib, saksi kembali lagi ke sungai untuk melanjutkan kegiatannya mencari pasir, namun di sungai, saksi hanya menemukan barang-barang milik korban berupa pakaian, tongkat dan alat mandi,” ungkap Kasubsi Penmas.

Saksi selanjutnya mencari keberadaan korban di sekitar sungai dan juga rumah kerabat korban namun tidak ditemukan di rumah kerabatnya.

“Bersama dengan keluarga korban selanjutnya dilakukan pencarian di sekitaran tepi sungai, namun tidak ditemukan,” terang Iptu Warti.

Dari adanya informasi masyarakat Polsek Karangdadap bersama Tim Basarnas dan BPBD Kabupaten Pekalongan langsung melakukan pencarian terhadap korban.

Sebagaimana diketahui, sungai Kupang memiliki lebar 15 meter dengan kedalaman yang bervariasi  hingga 170 dan berarus deras. Korban sendiri memiliki riwayat sakit pada kaki (asam urat) dan berjalan menggunakan bantuan tongkat, dan mandi di sungai saat siang dan sore sudah menjadi kebiasaan korban.

“Karena cuaca sore hari yang sudah tidak memungkinkan pencarian korban dihentikan sementara, dan akan dilanjutkan esok hari bersama tim Basarnas,” pungkas Kasubsi Penmas. (Gusanto)

 

Bagikan tautan ini dengan scan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

selengkapnya
Berita DesaSosial Budaya

Innalillahi! Pencari Rumput Asal Pecalungan Meninggal Tertimpa Batu

tertimpa batu

Warta Desa, Batang. – Innalillahi wainna illaihi rojiun. Kabar duka menimpa Wahyudi (37) pencari rumput asal Dukuh Jetis, Desa Gumawang, Kecamatan Pecalungan. Ia ditemukan meninggal di tepian Kali Petung, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, setelah tertimpa batu besar. Kamis pagi, 2 Januari 2025, meski diduga terjadi sehari sebelumnya.

Batu besar yang menimpa Wahyudi tingginya hampir setara dengan tubuh orang dewasa. Peristiwa nahas itu terjadi di bantaran sungai setinggi tiga meter, di perbatasan Desa Donorejo dan Desa Tembok. Wahyudi saat itu tengah mencari rumput di area tersebut, ketika batu yang berada di atas bantaran tiba-tiba meluncur menimpanya.

Bagian tubuh korban hampir seluruhnya tertutup batu besar, hanya terlihat kakinya saja, tutur Kepala Desa Donorejo, dikutip dari Ayo Batang.

Tim gabungan dari kepolisian, relawan, pemadam kebakaran, dan tim SAR dikerahkan untuk mengevakuasi tubuh Wahyudi. Proses evakuasi memakan waktu cukup lama karena batu yang menimpa korban berukuran sangat besar.

Dengan menggunakan tali dan peralatan khusus, batu berhasil digeser, dan jasad korban dievakuasi sekitar pukul 09.30 WIB. Setelah itu, jasad Wahyudi langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. (*.*)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

selengkapnya
Berita DesaHukum & KriminalLayanan PublikLingkungan

Proyek Penataan Kumuh di Kelurahan Simbang Kulon Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

simbangkulon

Warta Desa,Pekalongan – Proyek penataan kawasan kumuh di Kelurahan Simbang Kulon, Kabupaten Pekalongan, menuai sorotan warga setempat. Beberapa warga mengungkapkan kekecewaannya karena hasil pembangunan yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknis (spek) yang ditentukan.

Keluhan warga utamanya terkait kondisi jalan yang mulai rusak meski proyek baru selesai dikerjakan. “Jalan sudah ada yang rontok, padahal belum lama selesai. Harusnya lebih kokoh karena ini untuk jangka panjang,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Baca: Proyek Penataan Kawasan Kumuh Buaran di Simbang Kulon Mangkrak, Warga Keluhkan Kerusakan dan Ketidakjelasan

Baca Juga: Warga Simbangkulon Keluhkan Limbah Pabrik dan Proyek Mangkrak

Selain itu, warga juga menyoroti penanganan kabel listrik penerangan taman yang dianggap tidak sesuai standar keamanan. Kabel-kabel tersebut terlihat melintang di permukaan dan tidak tertutup dengan rabat beton seperti seharusnya. Kondisi ini dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan dan warga sekitar.

“Ini sangat rawan. Kalau tidak segera diperbaiki, bisa membahayakan anak-anak yang bermain atau orang yang melintas,” tambah warga lainnya.

Proyek ini seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan kumuh. Namun, dengan kondisi seperti ini, warga berharap pemerintah daerah dan pihak terkait segera mengambil tindakan tegas.

Pihak Kelurahan Simbang Kulon maupun kontraktor pelaksana proyek hingga berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan ketidaksesuaian spesifikasi ini. Warga mendesak adanya evaluasi dan perbaikan agar hasil pembangunan benar-benar sesuai dengan harapan dan manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.

Masyarakat berharap pemerintah serius mengawasi proyek-proyek pembangunan agar tidak terjadi hal serupa di masa mendatang. (Rohadi)

 

Bagikan tautan ini dengan scan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Diduga mengalami gangguan jiwa, pemuda ini ditemukan gantung diri

ilustrasi: Sirmanem (26 thn), warga dusun Lendang Beriri, desa Sukadana, kecamatan Bayan - Lombok Utara, ditemukan Read more

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

selengkapnya
Berita DesaDana Desa

Pemdes Kalipancur Sosialisasikan Penambahan Dana Desa 2025

kalipancur

Warta Desa, Pekalongan, 30 Desember 2024 – Pemerintah Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, mengadakan sosialisasi terkait penambahan dana desa tahun 2025 yang mencapai Rp1.385.080.000. Acara ini dihadiri oleh perwakilan RT dan RW dengan tujuan menciptakan transparansi dan keterbukaan informasi publik kepada masyarakat.

Kepala Desa Kalipancur, Muhroji, menyampaikan bahwa anggaran tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Ia menegaskan bahwa dana desa itu akan diprioritaskan untuk pembangunan dan mendorong kemajuan desa Kalipancur.

“Dana desa tahun 2025 yang mencapai Rp1,38 miliar ini akan kami gunakan secara optimal untuk pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan potensi ekonomi desa. Kami ingin memastikan dana ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Muhroji dalam sambutannya.

Muhroji juga menekankan pentingnya partisipasi warga dalam mengawasi penggunaan anggaran agar setiap program yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Para perwakilan RT dan RW yang hadir menyambut baik sosialisasi ini. Mereka mengapresiasi langkah pemerintah desa yang mengedepankan transparansi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama memajukan Desa Kalipancur.

Sosialisasi ini mencerminkan komitmen Pemdes Kalipancur dalam mengelola dana desa dengan prinsip akuntabilitas dan keterbukaan. Dengan anggaran yang meningkat, Desa Kalipancur diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi desa mandiri yang menjadi contoh bagi desa lain di Kabupaten Pekalongan. (Rohadi)

Bagikan tautan ini dengan scan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
Berita DesaDana DesaHukum & KriminalPemberantasan Korupsi

Dugaan Penyelewengan Dana Desa Tunjungsari: Kelebihan Bayar Rp226 Juta Harus Dikembalikan

tunjungsari

Warta Desa, Pekalongan, 30 Desember 2024 – Dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) di Desa Tunjungsari, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah,  kini menemui titik terang setelah Kejaksaan Negeri Kabupaten Pekalongan memaparkan hasil temuan dari Inspektorat.

Kasi Intel Kejari Pekalongan, Triono Jatmiko, menjelaskan bahwa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat menunjukkan adanya kelebihan pembayaran sebesar Rp226 juta pada 10 item pekerjaan yang harus dikembalikan ke kas desa.

“Jumlah tersebut wajib dikembalikan ke kas desa melalui Inspektorat dalam waktu 60 hari sejak LHP diterbitkan,” tegas Triono dalam keterangannya kepada awak media.

Baca: Warga Tunjungsari Kecewa dengan Penanganan Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa

Kasus ini berawal dari laporan Slamet, warga Desa Tunjungsari, yang mengindikasikan adanya penyelewengan dana desa. Hasil pemeriksaan Inspektorat membenarkan adanya penyimpangan dalam pengelolaan anggaran desa, khususnya pada sejumlah proyek yang didanai.

Namun, upaya untuk mendapatkan klarifikasi dari Kepala Desa Tunjungsari, Yahya, belum membuahkan hasil. Saat dikonfirmasi melalui telepon dan pesan WhatsApp, Yahya tidak memberikan pernyataan, dan pesan yang dikirimkan juga tidak mendapat respons hingga berita ini diturunkan.

Masyarakat berharap pemerintah desa dapat segera menyelesaikan kewajiban pengembalian dana sesuai ketentuan. Hal ini dianggap krusial untuk memulihkan kepercayaan warga terhadap pengelolaan dana desa dan memastikan akuntabilitas yang lebih baik di masa mendatang.

Kasus ini menjadi peringatan penting bagi pemerintah desa lainnya untuk mengelola dana desa dengan penuh tanggung jawab demi mencegah potensi penyimpangan yang merugikan masyarakat. (Tim Liputan)

Bagikan tautan ini dengan scan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Diduga mengalami gangguan jiwa, pemuda ini ditemukan gantung diri

ilustrasi: Sirmanem (26 thn), warga dusun Lendang Beriri, desa Sukadana, kecamatan Bayan - Lombok Utara, ditemukan Read more

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

selengkapnya
Berita DesaDana DesaHukum & KriminalKesehatan

Kepala Desa Karangasem Diduga Gadaikan Mobil Siaga Desa

mobil siaga

Warta Desa, Talun, 27 Desember 2024 – Warga Desa Karangasem, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dikejutkan dengan kabar bahwa mobil siaga desa yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan masyarakat diduga telah digadaikan oleh kepala desa. Kasus ini menuai kemarahan warga, mengingat mobil siaga merupakan fasilitas vital untuk pelayanan masyarakat, terutama dalam keadaan darurat.

Menurut keterangan beberapa warga, mobil siaga tersebut sudah tidak terlihat di desa selama lebih dari lima bulan. Setelah diselidiki, terungkap bahwa mobil tersebut diduga digadaikan oleh kepala desa untuk keperluan pribadi. “Kami sangat kecewa. Mobil itu seharusnya untuk kepentingan warga, bukan untuk kepentingan pribadi,” kata warga setempat yang engan di sebut nama nya, salah satu tokoh masyarakat.

Kepala desa, yang diduga menjadi pelaku penggadaian, belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini. Namun, sejumlah perangkat desa mengaku tidak mengetahui tindakan tersebut hingga informasi ini mencuat.

Sementara itu, warga mendesak agar pemerintah daerah segera mengembalikan mobil siaga ke desa dan mengambil tindakan hukum terhadap kepala desa jika terbukti bersalah.

“Kami berharap kasus ini segera diselesaikan. Jangan sampai aset yang seharusnya membantu warga malah disalahgunakan,” tambah, seorang warga lainnya.

Hingga saat ini, pihak berwenang sedang mengumpulkan bukti dan melakukan investigasi lebih lanjut. Kasus ini menjadi peringatan penting tentang pentingnya transparansi dan tanggung jawab dalam pengelolaan aset desa. (Tim Liputan)

 

Bagikan tautan dengan scan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Diduga mengalami gangguan jiwa, pemuda ini ditemukan gantung diri

ilustrasi: Sirmanem (26 thn), warga dusun Lendang Beriri, desa Sukadana, kecamatan Bayan - Lombok Utara, ditemukan Read more

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

selengkapnya
Berita DesaDana DesaHukum & KriminalLingkunganPemberantasan Korupsi

Proyek Penataan Kawasan Kumuh Buaran di Simbang Kulon Mangkrak, Warga Keluhkan Kerusakan dan Ketidakjelasan

Screenshot 2024-12-24 172418

Warta Desa, Pekalongan – Proyek penataan kawasan kumuh di Kelurahan Buaran, Simbang Kulon, Kabupaten Pekalongan, yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah sejak 2021, hingga kini belum selesai dan tidak ada kejelasan terkait peresmian maupun serah terima bangunan. Proyek yang dimulai pada masa kepemimpinan Bupati Asip Kholbihi ini justru menuai keluhan dari masyarakat setempat.

Program yang awalnya bertujuan untuk membebaskan kawasan dari predikat kumuh kini dinilai semakin memperparah kondisi lingkungan. Warga Simbang Kulon menyampaikan sejumlah masalah serius yang terjadi akibat proyek tersebut.

Keluhan Warga terhadap Proyek Mangkrak

  1. Masalah Gorong-Gorong
    Gorong-gorong di tengah gang 1 hingga gang 5, termasuk di wilayah Simbang Wetan, belum tersambung ke saluran Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Selain itu, banyak tutup gorong-gorong yang tidak sesuai spesifikasi, sehingga mudah pecah dan membahayakan warga.
  2. Lampu Jalan Tidak Berfungsi
    Lampu penerangan yang seharusnya terpasang di area tersebut banyak yang tidak menyala, membuat kawasan menjadi gelap dan rawan pada malam hari.
  3. Saluran Limbah Tidak Dikeruk
    Saluran limbah menuju kali tidak dikeruk, menyebabkan banjir saat hujan turun. Aliran sungai juga menjadi semakin keruh akibat limbah pabrik yang mencemari, sementara kondisi sungai yang menyempit memperparah situasi.
  4. Taman Tidak Terawat
    Taman di kawasan tersebut tampak kumuh dengan rerumputan liar yang tumbuh tak terkendali. Pagar sungai yang menjadi bagian dari proyek penataan juga banyak yang rusak dan copot.

Kekecewaan Warga

Seorang warga Simbang Kulon, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan bahwa proyek ini seolah tidak selesai dengan baik dan hanya menjadi beban masyarakat.

“Seharusnya proyek ini membuat lingkungan kami lebih baik, tetapi sekarang malah makin parah. Banyak bagian yang tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan tidak ada perbaikan hingga sekarang,” ujar warga tersebut.

Warga berharap pemerintah segera memberikan kejelasan mengenai kelanjutan proyek ini, termasuk memperbaiki kerusakan yang ada. Mereka juga meminta perhatian terhadap pengelolaan limbah dan perawatan taman agar kawasan tersebut tidak semakin kumuh.

Tanggapan Pemerintah Belum Ada

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun pelaksana proyek. Kondisi ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat yang berharap adanya penyelesaian atas masalah tersebut.

Proyek penataan kawasan kumuh ini seharusnya menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup warga Simbang Kulon. Namun, dengan banyaknya permasalahan yang belum terselesaikan, proyek ini justru menjadi cerminan buruknya perencanaan dan pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan. (Tim Liputan)

Bagikan tautan ini dengan scan QR Code ini

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Diduga mengalami gangguan jiwa, pemuda ini ditemukan gantung diri

ilustrasi: Sirmanem (26 thn), warga dusun Lendang Beriri, desa Sukadana, kecamatan Bayan - Lombok Utara, ditemukan Read more

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

selengkapnya
Berita DesaKesehatan

Maraknya Kasus Demam Berdarah di Desa Gandarum, Dukuh Bandar Utara Gelar Penyemprotan Fogging

fogging

Warta Desa, Gandarum, 23 Desember 2024 – Maraknya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Desa Gandarum, khususnya di Dukuh Bandar Utara, membuat pemerintah desa bergerak cepat dengan mengadakan penyemprotan fogging. Kegiatan ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyakit DBD.

Penyemprotan dilakukan bekerja sama dengan tim kesehatan dari puskesmas setempat. Fokus penyemprotan diarahkan ke area rumah warga, tempat-tempat penampungan air, dan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Langkah ini diambil setelah adanya laporan peningkatan kasus DBD di wilayah tersebut.

Kepala Desa Gandarum, Bapak Agus suyudono, menjelaskan bahwa penyemprotan fogging merupakan tindakan darurat untuk melindungi warga dari ancaman penyakit. “Kami telah menerima laporan adanya beberapa kasus DBD. Untuk itu, kami berkoordinasi dengan puskesmas untuk melakukan fogging sebagai langkah pencegahan,” katanya.

Warga setempat menyambut baik langkah ini. Salah seorang warga, Bpk teguh, mengatakan bahwa fogging memberikan rasa aman bagi masyarakat. “Kami khawatir dengan adanya nyamuk yang membawa penyakit. Semoga setelah ini, kasus DBD bisa berkurang,” ujarnya.

Selain fogging, tim kesehatan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui program 3M Plus, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Kegiatan ini diharapkan dapat menekan jumlah kasus DBD di wilayah Dukuh Bandar Utara dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi warga. Pemerintah desa juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam tinggi yang tidak kunjung reda. (Tim Liputan)

 

Bagigan tautan dengan menscan QR Code berikut

QR Code

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya