close

Layanan Publik

KesehatanLayanan PublikLingkungan

TPA Pesalakan Pemalang Ditutup, Sampah Tertahan di Truk

truk sampah

Warta Desa, Pemalang. – Puluhan truk pengangkut sampah tertahan di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pasalnya, mereka tidak bisa membuang sampah lagi ke TPA di Pesalakan Desa Pegongsoran.

TPA Pesalakan ditutup sejak Senin (2/7/2024). Penutupan ini didasarkan surat keputusan yang dibuat oleh masyarakat sekitar TPA Pesalakan dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang dibuat pada 23 Mei 2023.

Dalam klausul itu menyebutkan bahwa sampah yang berada di perkotaan, seperti di Kecamatan Pemalang dan Taman masih dapat diangkut. Namun demikian, fakta di lapangan TPA Pesalakan ditutup total oleh warga. Akhirnya sampah pun tidak bisa masuk ke TPA Pesalakan.

Saat ini, kendaraan pengangkut sampah berada di Kantor Unit Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Kebondalem. Akibatnya seluruh kantor DLH berbau tidak sedap.

Salah seorang sopir kendaraan pengangkut sampah, menuturkan, bahwasanya sudah 2 (dua) hari kendaraannya berada disini (kantor ukp). “Ya disini, sudah 2 (dua) hari tidak bisa dibuang ke TPA Pesalakan. Akhirnya mau tidak mau sampah tetap ada di bak,” ujarnya.

Sedikitnya terdapat 34 kendaraan yang penuh dengan sampah yang menanti untuk dibuang.

Bagus Sutopo Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pemalang, mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Pemalang tengah bernegosiasi dengan warga sekitar TPA Pesalakan agar tidak ditutup total.

“Sedang kami negosiasikan, warga difasilitasi oleh kapolres dan dandim, agar ada toleransi TPA Pesalakan dibuka sesuai klausul atau perjanjian yang telah ditanda tangani, yaitu tetap menerima sampah Kecamatan Pemalang dan Kecamatan Taman,” katanya.

Penutupan TPA Pesalakan bersifat sementara sambil menyiapkan TPST  Silarang.  “Sifatnya sementara saja, saat ini kami sedang menyiapkan TPST Silarang. Jika sudah siap maka tidak lagi digunakan,” ucap Bagus.

Mansur Hidayat, Bupati Pemalang berharap agar warga Pesalakan membuka blokade jalan ke TPA sehingga truk dari DLH bisa membuang sampah, setidaknya satu bulan kedepan. Mengingat belum adanya TPA pengganti. (.*.)
Terkait
Bocah Karateka Asal Pekalongan, Sumbang Medali Untuk Pemalang

Unggul Seno menerima pengalungan medali perak dalam lomba Karate Open Jateng & DIY FORKI, (22/10) di Read more

Warga Pemalang jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas

Bantarbolang, Wartadesa. - Sugianto (48), warga Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang turut menjadi korban pembunuhan sadis di Jl Pulomas Utara Read more

Warga buka segel kantor Desa Ampelgading

Dampak warga tuntut dua oknum perangkat desa dipecat Pemalang, Wartadesa. - Kapolsek Ampelgading, AKP Heriyadi Noor bersama Camat, Kepala Desa dan Read more

Warga temukan mayat tak dikenal di Kedungbanjar Pemalang, Andakah keluarganya?

Pemalang, Wartadesa. - Polsek Taman Kabupaten Pemalang menunggu 1 x 24 jam, jika tidak ada keluarga yang mengakui korban maka Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan PublikLingkungan

Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan DLH Pemalang Diperhentikan

sampah pemalang

Warta Desa, Pemalang. – Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang, Kuntoyo diberhentikan dari jabatannya. Pemberhentian ini menurut Wiji Mulyati, Kepala DLH merupakan bagian dari prosedur pemeriksaan yang bersangkutan.

“Kalau lagi ada proses pemeriksaan, agar tidak mengganggu pekerjaan, memang harus dinonaktifkan.” terangnya, Jumat (5/7/2024). Mengutip laporan Puskapik.

Menurut Wiji, pemeriksaan terhadap Kuntoyo masih berlangsung. Keputusan penjatuhan sanksi hingga saat ini belum muncul.

“Masih dalam proses, belum tahu kapan keputusannya.” beber Wiji.

Sementara itu, Kuntoyo secara terpisah menyebut bahwa dirinya siap mengikuti prosedur pemeriksaan dirinya. Akibat membawa kunci truk sampah, hingga mengakibatkan sampah menumpuk di tepi jalanan wilayah perkotaan dan desa di Kota Ikhlas.

Ia lapang dada menerima penonaktifan tugas dan kinerjanya. “Ya, saya sudah dua kali diperiksa, baik internal dan tim pemeriksa, pada prinsipnya saya tanggung jawab. Saya dibebastugaskan sejak 19 Juni lalu.” ungkapnya.

Kuntoyo juga memita maaf kepada warga Pemalang jika aksinya membawa kunci truk sampah membuat ketidaknyamanan publik. “Sebetulnya niat awal saya hanya mengamankan aset truk selama libur Idul Fitri dan libur pengangkutan sampah, karena menjadi tanggung jawab saya.” ungkapnya.

Dugaan aksi sabotase yang dilakukan oleh Kuntoyo mencuat dari munculnya surat pemberhentian pengangkutan sampah di TPS-TPS yang ditandatangani Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan DLH Pemalang. Dalam surat nomor 112/UKP itu, Kepala UKP DLH Pemalang memutuskan untuk memberhentikan pengangkutan sampah dengan dalih belum turunnya anggaran operasional ganti uang bahan bakar minyak dump truck pengangkut sampah. (.*.)

 

Sumber: Puskapik

Terkait
Bocah Karateka Asal Pekalongan, Sumbang Medali Untuk Pemalang

Unggul Seno menerima pengalungan medali perak dalam lomba Karate Open Jateng & DIY FORKI, (22/10) di Read more

Sampah truk tercecer dijalan, bahayakan pengguna jalan

Bahayakan pengguna jalan. Truk pengangkut sampah ini melaju dengan beban melebihi kapasitas, sehingga sampah yang dibawanya Read more

Warga Pemalang jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas

Bantarbolang, Wartadesa. - Sugianto (48), warga Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang turut menjadi korban pembunuhan sadis di Jl Pulomas Utara Read more

Warga buka segel kantor Desa Ampelgading

Dampak warga tuntut dua oknum perangkat desa dipecat Pemalang, Wartadesa. - Kapolsek Ampelgading, AKP Heriyadi Noor bersama Camat, Kepala Desa dan Read more

selengkapnya
EkonomiLayanan Publik

DPRD Kabupaten Pekalongan Didesak Tuntaskan Masalah Gaji Karyawan PT Dupantex

dupantex

Warta Desa, Pekalongan. –  Para karyawan PT Dupantex yang tergabung dalam Persatuan Serikat Pekerja (PSP) KSPN hari ini mengadakan audiensi dengan DPRD Kabupaten Pekalongan untuk menuntut hak-hak mereka yang belum terpenuhi. Pertemuan yang berlangsung pada Rabu (26/06/2024) di Ruang Rapat Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan ini merupakan tindak lanjut dari upaya serikat pekerja dalam mendapatkan kejelasan terkait gaji dan tunjangan yang belum dibayarkan oleh perusahaan.

Perwakilan karyawan, yang dipimpin oleh Ketua PSP KSPN PT Dupantex, Rofi’i, menyampaikan keluhan mengenai keterlambatan pembayaran gaji, tunjangan kesehatan, dan hak-hak lainnya yang seharusnya diterima oleh karyawan. Rofi’i menjelaskan bahwa selama beberapa bulan terakhir, banyak karyawan yang mengalami kesulitan finansial akibat belum dibayarkannya hak-hak tersebut.

“Kami berharap dengan adanya audiensi ini, DPRD Kabupaten Pekalongan dapat membantu memfasilitasi penyelesaian masalah ini dengan pihak perusahaan,” ungkap Rofi’i.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan, H. Kholis Jazuli, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut dan berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak karyawan PT Dupantex. “Kami akan memanggil pihak manajemen PT Dupantex untuk menjelaskan situasi ini dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak,” tegasnya.

Audiensi ini juga dihadiri oleh sejumlah anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan serta perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pekalongan. Mereka berjanji akan bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh karyawan PT Dupantex secepat mungkin.

Para karyawan berharap dengan adanya dukungan dari DPRD dan dinas terkait, hak-hak mereka yang belum terbayarkan dapat segera direalisasikan sehingga mereka dapat kembali bekerja dengan tenang dan nyaman. (Rohadi)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Warga terdampak tol mulai pindah

Warga terdampak tol di desa Bulakpelem, Sragi ini mulai membongkar rumahnya secara swadaya. (15/10) Foto : Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan Publik

10 Tahun Dipasung, Dua Warga Batang Difasilitasi Pengobatan

dipasung

Warta Desa, Batang. – Kasus dua warga Orang Dalam Ganguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Batang yang dipasung oleh keluarganya selama lebih dari 10 tahun, akhirnya mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupetan Batang.

Ahmad Rozikin (38) Warga Desa Sendang Kecamatan Wonotunggal dan Mukhlis (45) Warga Desa Candi Kecamatan Bandar, dua orang yang mengalami gangguan jiwa, harus terisolasi dalam kondisi pasung di bagian belakang rumah mereka masing-masing.

Kasus ini terungkap ketika Badan Pusat Statistik (BPS) Batang tengah melakukan survei Potensi Desa (Podes) 2024.

Tim survei BPS menemukan bahwa dua warga tersebut hidup dalam kondisi pasung oleh keluarga mereka. Pasung ini dilakukan karena kedua warga tersebut mengalami gangguan jiwa dan kadang-kadang menunjukkan perilaku agresif.

Ahmad Rozikin, diketahui mengalami gangguan jiwa sejak sekitar 23 tahun yang lalu, setelah mengalami depresi berat akibat gagal diterima masuk SMA Taruna Nusantara. Sementara Mukhlis, mulai dipasung sejak 14 tahun yang lalu setelah mengalami kecelakaan terjatuh dari truk.

Kedua Warga ini telah mengalami masa pasung yang cukup lama, dengan kondisi kakinya terikat menggunakan tali tambang dan rantai, namun masih memungkinkan untuk bergerak di dalam ruangan belakang rumah mereka.

Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki melakukan, kunjungan ke rumah Ahmad Rozikin dan Mukhlis, untuk mengetahui kondisi mereka secara langsung. bahwa keluarga telah berusaha memberikan pengobatan kepada keduanya.

“Ahmad Rozikin telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa sebanyak tujuh kali, namun kondisinya masih sering kambuh. Pihak keluarga memutuskan untuk mengikat kakinya. Sehingga dia masih bisa bergerak, dan melakukan aktivitas, meskipun hanya di ruangan belakang rumah,” katanya saat melakukan kunjungan kerja di Desa Candi, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Selasa (11/6/2024).

Setelah kunjungan tersebut, Pj Bupati menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk membawa Ahmad Rozikin dan Mukhlis untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.

“Ahmad Rozikin rencananya akan dibawa ke rumah sakit Ahmad Djunaed di Pekalongan, sedangkan Mukhlis akan dirawat di RSJD Amino Gondohutomo di Semarang. Tadi saya juga sudah minta izin pada keluarga untuk membawa anaknya menjalani pengobatan kembali,” jelasnya.

Untuk Ahmad Rozikin rencananya hari ini, namun menurut keluarga masih perlu melakukan persiapan, sehingga diputuskan akan dibawa besok.

Lani menyebutkan bahwa, pihak keluarga tidak perlu khawatir mengenai biaya perawatan medis karena ditanggung sepenuhnya oleh BPJS. Selain itu, Pemkab Batang juga akan melakukan pemantauan terhadap proses perawatan kedua warga tersebut.

“Nantinya setelah sembuh, dia tidak akan langsung pulang, tapi akan dibawa ke panti rehabilitasi yang ada di Comal, Kabupaten Pemalang agar benar-benar sembuh,” tuturnya.

Rencana ini menunjukkan komitmen dari pemerintah daerah dalam memberikan perhatian yang serius terhadap kasus-kasus gangguan jiwa di masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, langkah-langkah yang diambil juga menunjukkan adanya upaya untuk memberikan dukungan jangka panjang bagi kedua warga ini, dengan memastikan mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan dan reintegrasi yang lancar ke dalam masyarakat setelah sembuh.

“Kasus ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya kesadaran mengenai gangguan jiwa dan perlunya akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan mental,” pungkasnya.

Lani berharap, kasus seperti ini dapat diminimalisir dan orang yang mengalami gangguan jiwa dapat mendapatkan perawatan yang tepat dan layanan yang memadai untuk mendukung pemulihan mereka. (.*.)

Terkait
Mengisi ronda dengan catur dan jimpitan

Reban. Batang. Wartadesa - Menjaga kemamanan lingkungan di pos kamling (keamanan lingkungan) kadang menjenukan. Nah, warga Reban Kabupaten Batang mempunyai Read more

Rame di media sosial, obyek wisata Kembanglangit jadi rujukan liburan

Blado, Wartadesa. - Banyaknya pengguna media sosial yang mem-posting keindahan alam Kembanglangit-park menjadikan tempat wisata ini ramai dikunjungi pelancong. Utamanya Read more

Bus wisata yang ditumpangi warga Batang masuk jurang

Purbalingga, Wartadesa. - Naas, bus pariwisata Metropolitan E 7599 V yang membawa 64 warga Batang yang hendak berwisata ke objek Read more

Hidup sebatangkara, kakek ini makan seadanya

Batang, Wartadesa. - Tinggal sebatangkara, di rawa-rawa sebelah timur Mencawak, Sigandu Kabupaten Batang dengan gubuk berdinding terpal, itulah kondisi kakek Ra'adi Read more

selengkapnya
EkonomiLayanan Publik

Pedagang Pasar Krempyeng Desa Mrican Ngadu ke Dewan

pasar krempyeng

Warta Desa, Sragi. – Perwakilan pedagang Pasar Krempyeng Desa Mrican, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, didampingi oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mrican, mengadukan nasib mereka ke DPRD Kabupaten Pekalongan pada Kamis, 6 Juni 2024. Mereka menuntut agar pemerintah desa segera membuat peraturan desa (perdes) untuk melegalkan pasar tersebut menjadi pasar desa, sehingga aktivitas mereka bisa berjalan lebih nyaman dan aman.

Sekitar 50 perwakilan pedagang diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Sumar Rosul, didampingi Ketua Komisi II Kholis Jazuli, serta anggota DPRD HM Kennedy. Beberapa kepala dinas terkait juga hadir dalam audiensi yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi IV DPRD Kabupaten Pekalongan tersebut. Pengamanan acara ini dilakukan oleh jajaran Polsek Sragi dan Polres Pekalongan.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Mrican, Septin Linda Purwanti, menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi para pedagang terkait pengoperasionalan dan pengembangan Pasar Desa Mrican. Ia memaparkan sejarah pendirian pasar tersebut, mulai dari audiensi pertama di DPRD Kabupaten Pekalongan pada 23 November 2023 hingga perkembangan pasar saat ini.

“Dalam audiensi pertama, Komisi II DPRD Kabupaten Pekalongan memberikan instruksi kepada pemerintah desa melalui Dinas Perdagangan untuk segera mendirikan Pasar Desa Mrican. Selain itu, kepala desa diminta segera melaksanakan musyawarah desa (musdes) dan membentuk peraturan desa terkait pendirian pasar tersebut,” jelas Septin.

Pada 24 November 2023, paguyuban pedagang meminta izin tertulis dari kepala desa untuk menggunakan tanah kas desa sebagai tempat berdagang. Sembari menunggu musdes, pada 27 November 2023, mereka meminta izin tertulis terkait perintah kerja pembangunan pasar (SPK) yang ditandatangani kepala desa dan distempel di Balai Desa Mrican.

Pembangunan pasar selesai pada 30 Desember 2023 dan diresmikan dengan tasyakuran yang dihadiri oleh kepala desa dan Muspika Sragi. Pada 1 Januari 2024, Pasar Desa Mrican resmi berdiri dan mulai ditempati para pedagang.

Namun, hingga kini peraturan desa yang melegalkan pasar tersebut belum juga terbit. Hal ini membuat aktivitas para pedagang masih belum sepenuhnya aman dan nyaman. Dalam audiensi, pedagang berharap agar DPRD Kabupaten Pekalongan dapat mempercepat proses legalisasi pasar ini melalui penerbitan perdes.

Audiensi tersebut diakhiri dengan komitmen dari DPRD Kabupaten Pekalongan dan dinas terkait untuk segera menindaklanjuti permintaan para pedagang. Harapan besar disematkan agar aktivitas perdagangan di Pasar Desa Mrican dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa. (Rohadi)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Warga terdampak tol mulai pindah

Warga terdampak tol di desa Bulakpelem, Sragi ini mulai membongkar rumahnya secara swadaya. (15/10) Foto : Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan PublikLingkungan

Dikeluhkan Warga Truk Dam Pengangkut Tanah Beroperasi Saat Jam Sibuk

jalan bojong

Warta Desa, Kajen. – Warga yang beraktifitas di seputaran ruas Jalan Kajen-Wiradesa mengeluhkan polusi udara yang ditimbulkan oleh beroperasinya truk dam pengangkut tanah. Terutama pada jam-jam sibuk aktifitas, pagi dan sore.

Keluhan disampaikan oleh warga lantaran debu yang beterbangan menganggu pengguna jalan, utamanya pelajar dan mahasiswa yang beraktifitas pagi dan sore.

Arus lalu lintas terlihat padat saat truk muatan tanah ini beriringan sampai tiga unit. Bahkan, dari arah sebaliknya pun terlihat iring-iringan truk-truk muatan tanah yang kosong melaju ke arah Kajen.

Jalur Kajen-Bojong saat pagi maupun sore hari sangatlah padat. Karena di jalur itu banyak pelajar dan pekerja yang hendak berangkat.

Salah seorang warga Bojong, Yanto berharap, truk muatan yang membawa tanah atau yang masih kosong agar tidak beroperasi di jam-jam sibuk.

“Dari pagi hingga sore hari terlihat puluhan truk pengangkut tanah melintas di jalan ini. Kasihan kalau harus ngekor truk dump,” ucap Yanto Rabu (5/6/2024).

Tak hanya itu, warga juga harus berjibaku dengan debu yang sangat mengganggu. Seringkali truk yang membawa muatan tanah itu melebihi batas tonase.

“Walaupun truk muatan ada tutupnya diatas, tapi kadang melebihi batas sehingga muatan jatuh ke bawah, dan kendaraan yang dari belakang terkena imbasnya,” ucapnya.

Menurutnya, jika truk muatan tanah beroperasi pada jam padat, ditakutkan terjadi kecelakaan. Yanto menambahkan, tahun lalu ada kecelakaan saat jam sibuk. Sebuah truk tanah terbalik di dekat SMAN 1 Bojong.

“Tahun lalu pas jam sekolah, truk tanah terbalik sehingga terjadi kemacetan panjang,” imbuhnya.

Biasanya ada polisi lalu lintas yang mengatur arus di sekitar tikungan kampir dan SMAN 1 Bojong. Namun untuk hari ini tidak terlihat Anggota yang bertugas.

“Hari ini tidak kelihatan polisi yang mengatur arus lalu lintas,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Joko Supriyanto saat dihubungi terkait jam operasional truk muatan tanah. Pihaknya belum memberikan keterangan.

 

sumber: kfm

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
Layanan Publik

SPN Kabupaten Pekalongan Tolak Tapera

spn pekalongan tolak tapera

Warta Desa, Kajen. – Rencana pemerintah untuk memotong gaji buruh sebesar tiga persen (2,5 ditanggung pekerja dan 0,5 persen ditanggung pengusaha) pada program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) ditolak oleh DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Pekalongan.

Penolakan tersebut disampaikan dalam aksi yang digelar di kantor Dinsosnakertrans Senin )03/06/2024) kemarin.

Menurut Ali Sholeh, Ketua DPC SPN Kabupaten Pekalongan, Tapera ditolak lantaran semakin memberatkan beban buruh.

Sholeh menyebut bahwa saat ini potongan gaji buruh sudah cukup banyak. Yakni potongan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan lain-lain. Jika pemeritah menambah potongan Tapera, jelas membebani pekerja.

“Buruh itu sudah ada potongan-potongan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, itu sudah gede. Mau dipotong lagi untuk Tapera 3 persen, yang 2,5 persen dari upah buruh, yang setengah persen dari pengusaha. Hampir 10 persen itu potongannya dari upah buruh,” ujar dia.

Sholeh menambahkan, di daerah, upah buruh dikenakan PPh, jika ditambah dengan potongan Tapera, maka potongan bagi para pekerja bisa mencapai 12 persen.

Menurutnya banyak pekerja yang sudah mempunyai rumah. Sehingga program Tapera ini semakin membebani nasib pekerja. (.*.)

Terkait
Ratusan massa SPN gelar demo hari ini

Pekalongan Kota, Wartadesa - Empat ratus massa dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota dan Kabupaten Pekalongan, Senin (17/10)  menggelar demo Read more

Buruh asal Desa Karangjompo Tirto ditemukan mengambang di Pantai Simonet

Wonokerto, Wartadesa. - M Yuli Kurniawan (32), seorang buruh dari Desa Karangjompo Kecamatan Tirto ditemukan mengambang di bibir pantai dukuh Read more

Kasus Debora, Jamkeswatch lakukan longmarch Surabaya-Jakarta

Wiradesa, Wartadesa. - Ratusan buruh Pekalongan yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja menyambut aksi longmarch yang dilakukan oleh Jamkeswatch, dari Read more

Besok buruh konveksi di wilayah ini libur

Kedungwuni, Wartadesa. - Selasa (21/11) besok, buruh konveksi di wilayah Pandanarum, Wuled, Ngalian Tirto, Karangjati Wiradesa, Tangkiltengah, Tangkilkulon Kedungwuni libur, Read more

selengkapnya
Layanan PublikSosial Budaya

Akses Petungkriyono-Banjarnegara Terputus Akibat Jembatan Amblas

jembatan gumelem ambruk

Warta Desa, Petungkriyono. – Ruas jalan Petungkriyono arah Banjarnegara lumpuh akibat amblasnya jembatan Karangsari Desa Gumelem, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Sabtu malam (01/06/2924) kemarin.

Jembatan yang menjadi akses satu-satunya bagi warga Petungkriyono ke Banjarnegara ini amblas lantaran dimakan usia. Demikian disebutkan Ta’at, Kepala Desa Gumelem. “Kondisi jembatan sudah tua dan diterjang banjir Sungai Karangsari,” tuturnya. Ahad (02/06).

“Jembatannya sih kecil, 6 kali 3 meter, tapi ini berada di jalan utama Petungkriyono – Banjarnegara, dan tidak ada jalur alternatif lainnya,” kata dia.

Lumpuhnya akses transportasi ke arah Banjarnegara ini sempat menyebabkan penumpukan kendaraan sejak kemarin pagi. Warga yang melihat hal tersebut, segera saja, melakukan gotong-royong memasang kayu agar jalan bisa dilalui kendaraan.

“Ini untuk sementara kendaraan roda dua dan kendaraan kecil bisa melewati jembatan darurat ini. Namun untuk angkutan barang belum bisa,” ujar Ta’at. (.*.)

 

 

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

selengkapnya
Berita DesaLayanan Publik

Kondisi Memprihatinkan Rumah Bambu Nenek Suparti Rawan Ambruk

rumah nenek

Warta Desa. Kabupaten Pekalongan –  Kondisi rumah Nenek Suparti di Desa Watugajah, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan Jawa tengah, sungguh memprihatinkan. Keluarga tersebut termasuk dalam kategori keluarga yang tidak mampu, dengan satu rumah dihuni oleh tujuh anggota keluarga.

Nenek Suparti, yang kini sudah tidak bekerja, hanya mengandalkan penghasilan dari anaknya yang bekerja sebagai buruh jahit di industri konveksi. Keseharian mereka dipenuhi dengan keterbatasan, namun tetap dihadapi dengan semangat dan kebersamaan.

Rumah yang ditempati oleh Nenek Suparti dan keluarganya sangat sederhana dan membutuhkan perbaikan. Dengan kondisi ekonomi yang sulit, mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, apalagi untuk memperbaiki kondisi rumah yang sudah tidak layak huni.

Kepala desa Watugajah Suhadi, Saat di konfirmasi oleh awak media Menyampaikan, kaitan dengan nenek Suparti memang sangat memprihatinkan keadanya. untuk pemerintah desa juga proaktif memikirkan bantuan untuk nenek Suparti sekeluarga, seperti BLT ,Sembako dll,

Disamping rumah nenek Suparti juga sudah ada material herbel dan batu belah bantuan dari BAZNAS itupun dari pihak desa yang mengajukan bantuan ke BAZNAS.ujarnya,” Ujarnya 2 Juni 2024.

Harapannya, perhatian dari pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar dapat meringankan beban Nenek Suparti dan keluarganya, sehingga mereka dapat hidup dengan lebih layak dan nyaman. Semoga bantuan dan kepedulian dari berbagai pihak dapat membantu mereka keluar dari kondisi yang memprihatinkan ini. ( RHD)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
Layanan Publik

Pohon Tua Lapuk Bahayakan Pengguna Jalan

pohon tua

Warta Desa, Kabupaten Pekalongan– Sebuah pohon besar yang sudah tua dan lapuk, terletak di Jalan Raya Karanganyar Kulu, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, kini mengkhawatirkan warga setempat. Pasalnya, pohon tersebut kerap kali menjatuhkan ranting-ranting besar yang dapat membahayakan para pengguna jalan, terutama saat hujan dan angin kencang.

Fahmi, seorang karyawan yang bekerja di toko besi yang berlokasi tepat di depan pohon tua tersebut, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menceritakan bahwa sudah dua kali ada korban yang tertimpa ranting besar dari pohon tersebut.

“Setidaknya sudah dua kali ada korban yang tertimpa ranting besar dari pohon itu,” ujarnya, Kamis (30/5).

Menurut Fahmi, ia dan rekannya telah berusaha melaporkan kondisi berbahaya ini kepada pihak Bina Marga. Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan berarti yang diambil oleh pihak terkait.

“Kami sudah melaporkan hal ini ke pihak Bina Marga, tapi belum ada tindakan yang berarti,” tambahnya.

Situasi ini menjadi sangat berbahaya ketika hujan turun atau angin kencang melanda, karena ranting-ranting pohon yang sudah lapuk semakin mudah patah dan jatuh.

“Saat hujan atau angin kencang, ranting-ranting pohon itu semakin mudah patah dan jatuh. Ini sangat berbahaya, Apalagi ada Banyak Kabel Listrik ” jelas Fahmi.

Fahmi berharap agar pihak terkait dapat segera bertindak untuk mengatasi masalah ini sebelum ada korban berikutnya.

“Saya berharap pihak terkait segera bertindak sebelum ada korban berikutnya,” Pungkasnya. (Rohadi)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya