close

Lingkungan

KesehatanLayanan PublikLingkungan

TPA Pesalakan Pemalang Ditutup, Sampah Tertahan di Truk

truk sampah

Warta Desa, Pemalang. – Puluhan truk pengangkut sampah tertahan di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pasalnya, mereka tidak bisa membuang sampah lagi ke TPA di Pesalakan Desa Pegongsoran.

TPA Pesalakan ditutup sejak Senin (2/7/2024). Penutupan ini didasarkan surat keputusan yang dibuat oleh masyarakat sekitar TPA Pesalakan dengan Pemerintah Kabupaten Pemalang yang dibuat pada 23 Mei 2023.

Dalam klausul itu menyebutkan bahwa sampah yang berada di perkotaan, seperti di Kecamatan Pemalang dan Taman masih dapat diangkut. Namun demikian, fakta di lapangan TPA Pesalakan ditutup total oleh warga. Akhirnya sampah pun tidak bisa masuk ke TPA Pesalakan.

Saat ini, kendaraan pengangkut sampah berada di Kantor Unit Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Kebondalem. Akibatnya seluruh kantor DLH berbau tidak sedap.

Salah seorang sopir kendaraan pengangkut sampah, menuturkan, bahwasanya sudah 2 (dua) hari kendaraannya berada disini (kantor ukp). “Ya disini, sudah 2 (dua) hari tidak bisa dibuang ke TPA Pesalakan. Akhirnya mau tidak mau sampah tetap ada di bak,” ujarnya.

Sedikitnya terdapat 34 kendaraan yang penuh dengan sampah yang menanti untuk dibuang.

Bagus Sutopo Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pemalang, mengungkapkan bahwa saat ini Pemerintah Kabupaten Pemalang tengah bernegosiasi dengan warga sekitar TPA Pesalakan agar tidak ditutup total.

“Sedang kami negosiasikan, warga difasilitasi oleh kapolres dan dandim, agar ada toleransi TPA Pesalakan dibuka sesuai klausul atau perjanjian yang telah ditanda tangani, yaitu tetap menerima sampah Kecamatan Pemalang dan Kecamatan Taman,” katanya.

Penutupan TPA Pesalakan bersifat sementara sambil menyiapkan TPST  Silarang.  “Sifatnya sementara saja, saat ini kami sedang menyiapkan TPST Silarang. Jika sudah siap maka tidak lagi digunakan,” ucap Bagus.

Mansur Hidayat, Bupati Pemalang berharap agar warga Pesalakan membuka blokade jalan ke TPA sehingga truk dari DLH bisa membuang sampah, setidaknya satu bulan kedepan. Mengingat belum adanya TPA pengganti. (.*.)
Terkait
Bocah Karateka Asal Pekalongan, Sumbang Medali Untuk Pemalang

Unggul Seno menerima pengalungan medali perak dalam lomba Karate Open Jateng & DIY FORKI, (22/10) di Read more

Warga Pemalang jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas

Bantarbolang, Wartadesa. - Sugianto (48), warga Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang turut menjadi korban pembunuhan sadis di Jl Pulomas Utara Read more

Warga buka segel kantor Desa Ampelgading

Dampak warga tuntut dua oknum perangkat desa dipecat Pemalang, Wartadesa. - Kapolsek Ampelgading, AKP Heriyadi Noor bersama Camat, Kepala Desa dan Read more

Warga temukan mayat tak dikenal di Kedungbanjar Pemalang, Andakah keluarganya?

Pemalang, Wartadesa. - Polsek Taman Kabupaten Pemalang menunggu 1 x 24 jam, jika tidak ada keluarga yang mengakui korban maka Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan PublikLingkungan

Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan DLH Pemalang Diperhentikan

sampah pemalang

Warta Desa, Pemalang. – Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pemalang, Kuntoyo diberhentikan dari jabatannya. Pemberhentian ini menurut Wiji Mulyati, Kepala DLH merupakan bagian dari prosedur pemeriksaan yang bersangkutan.

“Kalau lagi ada proses pemeriksaan, agar tidak mengganggu pekerjaan, memang harus dinonaktifkan.” terangnya, Jumat (5/7/2024). Mengutip laporan Puskapik.

Menurut Wiji, pemeriksaan terhadap Kuntoyo masih berlangsung. Keputusan penjatuhan sanksi hingga saat ini belum muncul.

“Masih dalam proses, belum tahu kapan keputusannya.” beber Wiji.

Sementara itu, Kuntoyo secara terpisah menyebut bahwa dirinya siap mengikuti prosedur pemeriksaan dirinya. Akibat membawa kunci truk sampah, hingga mengakibatkan sampah menumpuk di tepi jalanan wilayah perkotaan dan desa di Kota Ikhlas.

Ia lapang dada menerima penonaktifan tugas dan kinerjanya. “Ya, saya sudah dua kali diperiksa, baik internal dan tim pemeriksa, pada prinsipnya saya tanggung jawab. Saya dibebastugaskan sejak 19 Juni lalu.” ungkapnya.

Kuntoyo juga memita maaf kepada warga Pemalang jika aksinya membawa kunci truk sampah membuat ketidaknyamanan publik. “Sebetulnya niat awal saya hanya mengamankan aset truk selama libur Idul Fitri dan libur pengangkutan sampah, karena menjadi tanggung jawab saya.” ungkapnya.

Dugaan aksi sabotase yang dilakukan oleh Kuntoyo mencuat dari munculnya surat pemberhentian pengangkutan sampah di TPS-TPS yang ditandatangani Kepala Unit Kebersihan dan Persampahan DLH Pemalang. Dalam surat nomor 112/UKP itu, Kepala UKP DLH Pemalang memutuskan untuk memberhentikan pengangkutan sampah dengan dalih belum turunnya anggaran operasional ganti uang bahan bakar minyak dump truck pengangkut sampah. (.*.)

 

Sumber: Puskapik

Terkait
Bocah Karateka Asal Pekalongan, Sumbang Medali Untuk Pemalang

Unggul Seno menerima pengalungan medali perak dalam lomba Karate Open Jateng & DIY FORKI, (22/10) di Read more

Sampah truk tercecer dijalan, bahayakan pengguna jalan

Bahayakan pengguna jalan. Truk pengangkut sampah ini melaju dengan beban melebihi kapasitas, sehingga sampah yang dibawanya Read more

Warga Pemalang jadi korban pembunuhan sadis di Pulomas

Bantarbolang, Wartadesa. - Sugianto (48), warga Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang turut menjadi korban pembunuhan sadis di Jl Pulomas Utara Read more

Warga buka segel kantor Desa Ampelgading

Dampak warga tuntut dua oknum perangkat desa dipecat Pemalang, Wartadesa. - Kapolsek Ampelgading, AKP Heriyadi Noor bersama Camat, Kepala Desa dan Read more

selengkapnya
KesehatanLayanan PublikLingkungan

Dikeluhkan Warga Truk Dam Pengangkut Tanah Beroperasi Saat Jam Sibuk

jalan bojong

Warta Desa, Kajen. – Warga yang beraktifitas di seputaran ruas Jalan Kajen-Wiradesa mengeluhkan polusi udara yang ditimbulkan oleh beroperasinya truk dam pengangkut tanah. Terutama pada jam-jam sibuk aktifitas, pagi dan sore.

Keluhan disampaikan oleh warga lantaran debu yang beterbangan menganggu pengguna jalan, utamanya pelajar dan mahasiswa yang beraktifitas pagi dan sore.

Arus lalu lintas terlihat padat saat truk muatan tanah ini beriringan sampai tiga unit. Bahkan, dari arah sebaliknya pun terlihat iring-iringan truk-truk muatan tanah yang kosong melaju ke arah Kajen.

Jalur Kajen-Bojong saat pagi maupun sore hari sangatlah padat. Karena di jalur itu banyak pelajar dan pekerja yang hendak berangkat.

Salah seorang warga Bojong, Yanto berharap, truk muatan yang membawa tanah atau yang masih kosong agar tidak beroperasi di jam-jam sibuk.

“Dari pagi hingga sore hari terlihat puluhan truk pengangkut tanah melintas di jalan ini. Kasihan kalau harus ngekor truk dump,” ucap Yanto Rabu (5/6/2024).

Tak hanya itu, warga juga harus berjibaku dengan debu yang sangat mengganggu. Seringkali truk yang membawa muatan tanah itu melebihi batas tonase.

“Walaupun truk muatan ada tutupnya diatas, tapi kadang melebihi batas sehingga muatan jatuh ke bawah, dan kendaraan yang dari belakang terkena imbasnya,” ucapnya.

Menurutnya, jika truk muatan tanah beroperasi pada jam padat, ditakutkan terjadi kecelakaan. Yanto menambahkan, tahun lalu ada kecelakaan saat jam sibuk. Sebuah truk tanah terbalik di dekat SMAN 1 Bojong.

“Tahun lalu pas jam sekolah, truk tanah terbalik sehingga terjadi kemacetan panjang,” imbuhnya.

Biasanya ada polisi lalu lintas yang mengatur arus di sekitar tikungan kampir dan SMAN 1 Bojong. Namun untuk hari ini tidak terlihat Anggota yang bertugas.

“Hari ini tidak kelihatan polisi yang mengatur arus lalu lintas,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Pekalongan AKP Joko Supriyanto saat dihubungi terkait jam operasional truk muatan tanah. Pihaknya belum memberikan keterangan.

 

sumber: kfm

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
Layanan PublikLingkungan

Warga Desa Kalipancur Resah dengan Tumpukan Sampah di Pintu Air Surupan

sampah

Warta Desa. Pekalongan – Warga Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, merasa tidak nyaman dengan adanya tumpukan sampah yang terletak di pintu air Surupan atau BDW5 jaringan Sudi Kampir. Tumpukan sampah ini menjadi sumber keluhan masyarakat karena menimbulkan berbagai masalah, termasuk potensi penyebaran penyakit dan penyumbatan saluran irigasi yang mengganggu pengairan sawah.

Menurut Muhroji, Kepala Desa Kalipancur, sampah-sampah tersebut bersumber dari saluran air Padurekso yang meliputi Desa Wangandowo, Desa Sumurjomblangbogo, dan Desa Kalipancur. “Sampah ini mengalir dari desa-desa lain melalui saluran air Padurekso dan berakhir di pintu air Surupan. Akibatnya, desa kami yang merasakan dampak buruknya,” jelas Muhroji.

Muhroji menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi ini ke Dinas Sumber Daya Air atau PSDA Kabupaten Pekalongan, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang berarti. “Kami sudah melaporkan masalah ini, tetapi sampai sekarang belum ada tindakan konkret dari pihak berwenang,” tambahnya.

Warga Desa Kalipancur berharap agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut. Selain mengganggu estetika lingkungan, sampah yang menumpuk di pintu air juga menjadi sumber penyakit bagi masyarakat sekitar. “Kami khawatir dengan kesehatan kami. Selain itu, sampah yang menyumbat saluran irigasi juga menghambat pengairan sawah, yang berdampak pada hasil pertanian kami,” ujar seorang warga setempat.

Muhroji menegaskan bahwa desanya hanya menerima dampak buruk dari sampah yang mengalir sepanjang sungai tersebut. “Kami berharap agar dalam waktu dekat ini, pihak berwenang dapat segera bertindak untuk membersihkan sampah-sampah ini,” harapnya.

Dengan adanya laporan ini, diharapkan dinas terkait dapat segera turun tangan untuk menangani masalah sampah yang meresahkan warga Desa Kalipancur. Warga berharap tindakan cepat dapat segera dilakukan untuk memulihkan kondisi lingkungan yang sehat dan bersih. (RHD)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rutin, Polsek Sragi beri pengamanan di sekolah

Polsek Sragi membantu mengatur lalu lintas di depan SMA Negeri 1 Sragi, Jum'at (14/10). Foto : Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

selengkapnya
Lingkungan

Bibit Tanaman Produktif Tingkatkan Ekonomi Warga Damarjati

bibit

Warta Desa, Kendal. – Rabu, 8 Mei 2024 bertempat di Desa Damarjati Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, telah dilaksanakan seremonial sekaligus simbolis penyerahan bibit tanaman produktif kepada masyarakat oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal dalam rangka perbaikan lahan kritis.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kendal, Kepala DLH Kendal, jajaran Forkompimcam, Kepala Desa beserta perangkat desa, Tokoh Masyarakat, Unsur Penggerak di desa dan kelompok penggiat lingkungan yang ada di Kecamatan Sukorejo.

Bibit pohon yang di bagikan di antaranya ada kelengkeng, rambutan dan mangga. Acara seremonial diadakan di lapangan Desa Damarjati yang berakhir pada pukul 11.00 WIB.

Wakil Bupati Kendal H. Windu Suko Basuki S.H menghimbau agar masyarakat desa tetap menjaga kekompakan dan sengkuyung dalam setiap kegiatan yang ada di lingkungan desa, serta istiqomah menjalankan program yang ada di desa.

Kepala DLH Kendal Aris Irwanto, S.Sos.,M.Si yang juga memberikan sambutan pada acara pagi itu mengajak masyarakat Desa Damarjati untuk selalu menjaga sumber mata air yang ada, mengingat pada musim kemarau, Kecamatan Sukorejo termasuk daerah yang mengalami rawan kekeringan.

Dengan dibagikanya bibit tanaman produktif diharapkan ke depan masyarakat akan mendapatkan nilai ekonomis dari buah yang dihasilkan, serta membantu menambah ruang hijau di lingkungan desa. (Andi Gunawan)

Terkait
Pasien miskin yang dipulangkan RSUD Soewondo akhirnya meninggal

Kendal, Wartadesa. - Toha (60),  pasien miskin, pemegang Kartu Indonesia Sehat, warga Rt. 05 Rw. 03 Dusun Wonokerto, Desa Sendangdawung Read more

Kabupaten Pekalongan raih Adipura, setelah penantian panjang

Jakarta, Wartadesa. - Kabupaten Pekalongan dinobatkan sebagai penerima penghargaan Adipura Tahun 2017. Penghargaan tersebut diberikan kepada daerah paling bersih tingkat Read more

Ribuan warga Pekalongan tumpah ruah, meriahkan pawai Adipura

Kajen, Wartadesa. - Ribuan warga Kota Santri tumpah ruah memenuhi sepanjang jalan sekitar Kajen. Mereka tampak antusias melihat arak-arakan (pawai) Read more

Dua Kelurahan kekeringan, Kota Pekalongan darurat bencana kekeringan

Pekalongan Kota, Wartadesa. - Pemerintah Kota Pekalongan menetapkan darurat bencana kekeringan mulai 1 Juli hingga 31 Oktober 2017. Penetapan tersebut Read more

selengkapnya
Layanan PublikLingkunganSosial Budaya

Sekda Pekalongan Angkat Bicara Soal Pabrik Sepatu yang Diblokir Warga

sekda yulian akbar

Warta Desa, Bojong. – Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Sekretaris Daerah, Yulian Akbar angkat bicara soal aksi blokir warga di pintu masuk lokasi pabrik sepatu PT HAI.

Yulian berjanji akan mencarikan titik temu antara tuntutan warga dengan pihak perusahaan, sore atau malam hari ini, Rabu (24/04/2024)

“Komitmen kita sama sebenarnya ingin menyelesaikan dengan baik, warga dan perusahaan itu kan harus berdampingan. Tinggal kita mencari titik temunya. Nanti pemerintah akan hadir di situ untuk menjembatani titik temu tersebut,” kata Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, saat dimintai tanggapannya atas aksi demo korban banjir bandang di Desa Wangandowo, Selasa, 23 April 2024.

Baca: Ratusan Warga Korban Banjir Bandang Pekalongan Tutup Akses Pabrik Sepatu

Menurut Sekda Pekalongan, pihak PT HAI telah mememuni beberapa tuntutan warga berupa pergantian rumah, pada sebelum lebaran.

Sedang tuntutan warga kemarin, masih menurut Yulian, warga mengajukan tuntutan terkait dengan kompensasi harta bergerak.

“Saya sudah komunikasikan dengan perusahaan, sedang kita carikan titik temunya, terutama masalah waktu karena mereka juga butuh waktu untuk hal ini. Jadi Insya Allah besok sore atau malam saya akan ke sana juga untuk mempertemukan, memfasilitasi antara perusahaan dan warga, semoga ada titik temunya,” tambah Yulian.

Diberitakan sebelumnya, sebulan lebih pascabanjir bandang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, hingga kini kompensasi bagi masyarakat terdampak masih belum jelas.Ratusan warga Korban Banjir Bandang Pekalongan Tutup Akses Pabrik Sepatu

Sehingga, ratusan warga yang menjadi korban melakukan aksi tutup akses jalan utama pabrik. Diketahui banjir itu disebabkan jebolnya tanggul embung buatan pabrik sepatu dari PT HAI dan merusak ratusan rumah warga, serta menewaskan dua orang.

Tidak hanya menutup akses mereka juga, membentangkan spanduk bertuliskan ‘kami mengetuk hati nurani, bapak ibu manajemen dan karyawan karyawati PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) untuk ikut prihatin dan mendorong penyelesaian segera aset-aset dan fasilitas umum warga terdampak banjir yang telah hilang ataupun rusak.’ (Buono)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

selengkapnya
LingkunganSosial Budaya

Aneh! Sungai di Lereng Gunung Prau Tiba-tiba Berwarna Merah Darah

kali merah

Warta Desa, Temanggung.Warga Dusun Siklatak, Desa Sigedong, Tretep Kabupaten Temanggung digegerkan dengan fenomena aneh, air kali yang melewati perkampungan seketika berubah warna seperti warna darah (11/03/2024). Kejadian itu berlangsung sekitar 10 menit pada pukul 17.00 WIB hingga 17.10 WIB.

“Tiba-tiba saja warna airnya menjadi merah, warga pada keluar dan menyaksikan fenomena itu karena penasaran” Tutur Misri (43), Warga Dusun Siklatak yang rumahnya dekat sungai.

“Mulanya berasal dari atas dusun, sekitar 10 menitan kemudian warna air berubah normal kembali” pungkasnya.

Menurutnya, setelah kejadian itu warga tidak ada yang mencari tahu penyebabnya, meskipun kejadian ini baru pertama kali terjadi. Sempat ada yang mengambil air untuk diamati, namun saat ini air sample tersebut sudah dibuang.

Mujahidin, Kepala Desa Sigedong ketika ditemui di rumahnya menjelaskan bahwa kejadian ini sempat membuatnya panik, sebagai orang yang dituakan tentu ada rasa cemas dengan berubahnya warna air sungai di desanya. “Tadinya saya sempat cemas, tapi setelah dimusyawarahkan di masjid bersama beberapa warga, kami sepakat untuk berfikir positif tentangnya”.

“Kalau analisa saya pribadi, itu disebabkan oleh reaksi semacam pupuk atau zat kimia tertentu yang mengalir ke sungai” terang Mujahidin. “Memang ada yang menghubungkan kejadian ini dengan hal-hal mistis, tapi itu hak mereka, karena pada kenyataannya belum ada bukti yang valid mengenai penyebab fenomena ini”.

Sampai berita ini terbit, belum ada pihak yang meneliti penyebab memerahnya air sungai di dusun Siklatak, apalagi di atas dusun tidak ada industri, hanya ladang dan di atasnya langsung hutan Gunung Prau. (Andi Gunawan)

 

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

selengkapnya
LingkunganSosial Budaya

Kerja Bakti Evakuasi Tanah Longsor di Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang: Solidaritas dalam Menghadapi Bencana Alam

IMG-20240305-WA0002

WARTA DESA, LEBAKBARANG. – Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, masih dalam bayang-bayang kejadian tragis tanah longsor yang terjadi pada malam hari tanggal 3 Maret 2024. Namun, semangat gotong royong dan kerja bakti segera menjawab panggilan kebutuhan bencana alam.

Ratusan relawan dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk anggota TNI, Polri, BPBD, dan relawan lainnya, bergabung dalam upaya evakuasi. Solidaritas menjadi kekuatan utama dalam menghadapi bencana ini.

Meskipun insiden ini menyebabkan kerugian materiil yang signifikan, namun, berita baiknya adalah tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Tiga ternak sapi dilaporkan hanyut, sementara lima rumah warga mengalami kerusakan akibat dampak langsung dari tanah longsor.

Sri Handayani, Camat Lebakbarang, turun langsung memantau proses evakuasi, menunjukkan perhatian dan keprihatinan penuh terhadap kondisi warganya. Tindakannya memperlihatkan komitmen yang kuat dalam memberikan bantuan dan dukungan kepada warga yang terdampak.

Kusnoyo, Sekretaris Desa Sidomulyo, mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang turut serta dalam proses evakuasi. Solidaritas dan kerjasama semua pihak menjadi pilar utama dalam mengatasi bencana ini.

Warga Desa Sidomulyo berharap agar setelah proses evakuasi, langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi dapat segera dilaksanakan untuk mengembalikan kondisi desa ke keadaan semula dan membantu warga yang terdampak agar dapat kembali beraktivitas dengan normal. Semoga kejadian ini menjadi momentum bagi semua pihak untuk semakin meningkatkan kesiapsiagaan dan kerjasama dalam menghadapi bencana alam di masa yang akan datang. (Rohadi)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

[caption id="attachment_1311" align="aligncenter" width="1024"] Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

selengkapnya
Lingkungan

Hutan Lindung Kab. Banyumas kok jadi Ladang Sayur?

FB_IMG_1709417089829

WARTA DESA, BANYUMAS. – Ketika hujan turun di Gunung Slamet di bagian barat, maka air hujan yang tidak terserap oleh tanah akan melimpas mengikuti bentuk muka bumi yang ada sesuai hukum gravitasi.

Semua air yang melimpas ke arah utara akan menuju Kab. Brebes, sedangkan yang melimpas ke arah selatan akan menuju Kab. Banyumas. Ya, begitulah cara pemerintah kolonial membuat garis bagi wilayah yaitu dengan garis bagi air baik berupa daerah tangkapan hujan maupun sungai.

Hal ini tak hanya berlaku di Brebes dan Banyumas tapi hampir berbagai perbatasan daerah di Indonesia baik Provinsi, Kabupaten, Kecamatan bahkan Desa didasarkan pada garis bagi air.

Mengapa garis bagi air? Karena Belanda sadar betul bahwa air adalah biang keladi banyak konflik antar masyarakat. Secara filosofi seperti itu.
Tak hanya pembagian secara administratif wilayah saja, garis bagi air ini juga membagi wilayah pangkuan hutan, misal KPH di Gunung Slamet terdiri dari KPH Banyumas Timur, KPH Pekalongan Barat dan KPH Pekalongan Timur.

Begitu juga pangkuan wilayah sungai, garis bagi air membagi gunung Slamet dalam 2 area kerja BBWS; pada bagian selatan merupakan area kerja BBWS Serayu Opak, sementara bagian utara masuk area kerja BBWS Pemali Juana.

Ada hal yang memprihatinkan di Kab. Banyumas. Jika kita mencermati Peta Wilayah Kehutanan KLHK ternyata tak sepenuhnya hutan lindung di Kab. Banyumas terlindungi.

Pada beberapa spot tertentu dekat perbatasan Brebes dan Banyumas tepatnya dekat perbatasan Kec. Paguyangan, Brebes dan Kec. Pekuncen serta Kec. Cilongok, Banyumas terjadi konversi hutan lindung menjadi ladang sayur, entah dimulainya sejak kapan tetapi hal ini masih berlangsung hingga sekarang.

Jika mencermati peta yang ada, ekspansi ladang sayur tersebut hanya memungkinkan jika dilakukan melalui Desa Pandansari, kec. Paguyangan, Brebes. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat Banyumas yang berada di area hilir karena dampak dari konversi hutan lindung di area terjal tersebut berpotensi jadi bom waktu.

Hal ini tentu tak bisa dibiarkan. KPH Banyumas Timur harus bisa memberi klarifikasi karena ini dalam wilayah pangkuannya. Pemkab Banyumas harus menyatakan protes keras kepada Pemkab Brebes mengingat potensi dampak yang ada mengancam rakyat Banyumas yang berada di bawah lereng.

Kemakmuran di suatu wilayah tetapi merugikan wilayah lain tentunya bukanlah sesuatu yang arif dan bijak. Kalau dampak limpasan air tak melimpas ke Banyumas ya monggo saja.

Kita tunggu apakah pihak2 terkait tergerak untuk mencari solusi atas permasalahan ini atau melakukan pembiaran.

KPH Banyumas Timur, Pemkab Banyumas, Pemkab Brebes, beserta instansi terkait harap segera sikapi. Deadline kami sampai lebaran tahun ini. Dan kami siap bras-bres! (Budi Ari Tartanto/Save Gunung Slamet)

Terkait
Pendaki asal Lebaksiu Tegal tersambar petir di Gunung Slamet

Purbalingga, Wartadesa. - Dua pendaki Gunung Slamet dilaporkan tersambar petir. Demikian disampaikan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Purbalingga, Read more

Kabupaten Pekalongan raih Adipura, setelah penantian panjang

Jakarta, Wartadesa. - Kabupaten Pekalongan dinobatkan sebagai penerima penghargaan Adipura Tahun 2017. Penghargaan tersebut diberikan kepada daerah paling bersih tingkat Read more

Ribuan warga Pekalongan tumpah ruah, meriahkan pawai Adipura

Kajen, Wartadesa. - Ribuan warga Kota Santri tumpah ruah memenuhi sepanjang jalan sekitar Kajen. Mereka tampak antusias melihat arak-arakan (pawai) Read more

Dua Kelurahan kekeringan, Kota Pekalongan darurat bencana kekeringan

Pekalongan Kota, Wartadesa. - Pemerintah Kota Pekalongan menetapkan darurat bencana kekeringan mulai 1 Juli hingga 31 Oktober 2017. Penetapan tersebut Read more

selengkapnya
LingkunganSosial Budaya

Api Lalap Curugsewu Siang Ini

kebakaran curug sewu

Wartadesa, Kendal. – Bunyi sirine mobil pemadam kebakaran kembali memecah lalulintas ruas jalan Kecamatan Patean Kamis, 28/09/2023. Pasalnya si jago merah beraksi di kawasan Obyek Wisata Curugsewu, Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal pada pukul 12.00 WIB.

Curugsewu merupakan Obyek Wisata alam yang menjual keindahan air terjun serta pemandangan alam yang asri. Banyak wahana di dalamnya, sehingga setiap hari ramai pengunjung. Ada dua pengelola di wisata tersebut, yaitu dari pemda sendiri dan area bawah masuk pemangkuan hutan KPH Kendal, RPH Sojomerto. Dulu memang ada dua loket masuk, pertama loket wisata yang dikelola pemda, dan untuk turun ke dekat air terjun perlu membayar tiket lagi melewati loket yang dikelola Perhutani Kendal. Sekarang tiket cukup beli satu kali di pintu masuk utama, pengunjung tak perlu lagi repot merogoh kantung untuk turun mendekati air terjun.

Selain keindahan alam dan air terjun, puluhan monyet ekor panjang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin melihat tingkah para primata berwarna kelabu tersebut. Sayangnya, pada Kamis siang pengunjung dan beberapa pedagang di area dekat air terjun panik berhamburan karena melihat api menjalar begitu cepatnya di tebing sisi barat dekat dengan air terjun.

“Pagi itu memang ada kepulan asap di seberang sungai sekitar pukul 09.30, tapi karena posisi api jauh dari kawasan wisata dan tidak terlalu besar maka kami tidak hiraukan” terang Rubiyem, pedagang yang berjualan di dekat air terjun. Hembusan angin yang kencang dan cuaca yang panas membuat api membesar, banyak percikan terbawa angin ke seberang sungai. “Untung ada anak-anak KKN, jadi saya dibantu usung-usung(evakuasi) dagangan ke atas, dan warga berdatangan mengupayakan pemadaman” Tambah Rubiyem.

Damkar meluncur dengan cepat dan sampai di lokasi api sudah melahap kurang lebih satu hektar lahan yang didominasi tanaman bambu dan semak belukar. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian. Meskipun lokasi dekat dengan sungai, tapi karena medan yang curam dan terjal membuat proses pemadaman cukup sulit menjangkau beberapa titik yang masih membara. Beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.

Sapari, warga yang tinggal dekat dengan kawasan wisata menyebutkan, api dari bawah cepat sekali menjalar ke atas sekitar pukul 12.00 WIB, kemudian kami bahu membahu memadamkan api sebelum tim damkar sampai lokasi.

Himbauan untuk tidak membakar seresah ketika pembersihan lahan selalu saja digaungkan, namun masih saja ada warga yang menganggap sepele himbauan tersebut, apalagi mereka yang beraktivitas di dekat hutan. Salah satu antisipasi mencegah kebakaran adalah mematuhi himbauan yang sudah disampaikan pemerintah setempat, karena bila terjadi kebakaran yang direpotkan bukan hanya seorang.(Andi Gunawan)

 

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

selengkapnya