Pelatihan dasar gabungan BKM, relawan, dan perangkat desa/kelurahan digelar di SD Negeri 01 Bligo Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan (2/11). Foto: Koleksi pribadi Sudirman
Bligo, Wartadesa. – Banyaknya program pembangunan yang masuk ke desa diharapkan bisa bersinergi dan saling melengkapi. Disamping itu diharapkan masyarakat dapat membedakan antara program yang dibiayai dari dana desa dan program lainnya seperti Kotaku. Demikian terangkum dalam kegiatan pelatihan untuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), relawan, dan Pemerintah Desa/Kelurahan di SD Negeri 01 Bligo Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan. Pelatihan diikuti oleh tiga desa, meliputi Kel. Bligo, Desa Pakumbulan dan Desa Wonoyoso.
Pelatihan yang digelar selama tiga hari, Rabu sampai dengan Jum’at (2-4/11) berlangsung gayeng dan antusias. Terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul mengingat ketiga BKM desa tersebut merupakan orang-orang baru. Mereka baru saja melakukan Pemilu BKM. Demikian disampaikan Solestinus Yosi Liestyanto, fasilitator kelurahan Tim 01 Program Kotaku Kab. Pekalongan saat dihubungi pewarta Wartadesa.
Yosi menambahkan, pelatihan gabungan dilaksanakan saat pembukaan pada hari Rabu (2/11) yang kemudian dilanjutkan di masing-masing desa/kelurahan. “Khusus untuk Kelurahan Bligo, dilaksanakan di SDN 01 tanggal 2-4 Nopember 2016.” Ujarnya.
Pelatihan yang digelar dalam rangka sosialisasi program sekaligus memberikan bekal kepada 60 peserta untuk bisa melakukan Perencanaan, Rembuk Perkara Kritis (RPK), Pemetaan Swadaya (PS), penyusunan RPLP, review baseline dan deliniasi. Ujar Yosi.
Sudirman, anggota BKM dari Kelurahan Bligo menyampaikan bahwa peserta pelatihan sangat antusias. “Banyak pertanyaan mas, terutama soal deliniasi atau penetapan kawasan kumuh.” Wilayah kumuh yang disepakati warga dilihat dari hasil penyusunan profil baseline (data kawasan_red.) Â Setelah warga sepakat, kita tetapkan sebagai kawasan prioritas. Ujar Sudirman. ***(Buono)