Pekalongan, Wartadesa. – Kehidupan satwa liar di hutan Sokokembang, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan tidak gampang dipantau secara kasat mata. Untuk monitoring keanekaragaman hayati di ‘negeri di atas awan’ tersebut Komunitas Swara Owa Pekalongan memasang kamera trap.
Meski pemasangan kamera trap di hutan Sokokembang masih bersifat ujicoba, namun beberapa aktivitas kehidupan satwa liar disana sudah terpantau.
Menurut Arief Setiawan, pria yang sehari-hari dipanggil Wawan, penggiat Swara Owa, pemasangan kamera trap ini merupakan bagian dari program pengenalan kehidupan liar dan hutan pada umumnya, dan sebagai bagian dari kampanye penyadar-tahuan untuk mengajak (warga) mengenal hutan dan melestarikan habitat asli (satwa liar) yang tersisa di Jawa Tengah.
Kamera trap merupakan alat yang dipasang untuk gambar foto atau video dari hidupan liar, alat ini berfungsi secara otomatis dengan sensor gerak atau inframerah. Kamera trap digunakan untuk mengumpulkan foto dan video di belahan hutan Sokokembang yang susah untuk dijangkau tangan manusia.
Kamera secara otomatis akan menangkap perilaku maupun aktivitas satwa liar yang sangat sensitif dengan kehadiran manusia. Dengan pemasangan kamera trap, populasi, mangsa, predator dan juga ancaman kehidupan liar seperti perburuan manusia akan diketahui.
Wawan menambahkan, uji coba pemasangan kamera trap ini sudah berjalan sekira dua bulan. Selama dua bulan tersebut, mereka sudah mendapatkan foto jenis-jenis primata pemakan daun yang ada di Sokokembang. Primata ini didapati sedang mencari makan di atas tanah.
Selain foto, relawan mendapatkan video yang jarang ditemui saat pengamatan langsung. Yakni perilaku rekrekan yang sedang memakan nangka. (WD, Foto: Swara Owa)