Tirto, Wartadesa. – Geliat Festival Balon yang kali pertama bakal digelar oleh Pemerintah Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan sudah mulai terasa. Sejak tanggal 4 Mei 2022, puluhan pemuda desa setempat sudah menyiapkan balon yang bakal diperlombakan. Festival sendiri akan dihelat di depan Balai Ki Wanenpati pada hari Senin (9/05/2022) mulai pukul 06.00 WIB.
Wasduki, Kepala Desa Wuled kepada Warta Desa mengungkapkan bahwa persiapan lomba dengan hadiah utama seekor kambing ini sudah dimulai sejak hari pertama lebaran. “Untuk persiapan, sudah dilakukan oleh para pemuda di tingkat RT. Ada 11 RT yang sudah menyiapkan balon yang akan diperlombakan,” ujarnya, Sabtu (07/05/2022).
Lurah Desa Wuled ini menyebut bahwa selain festival balon, acara yang digelar di titik utama Pendopo Ki Wanenpati, sebelah Utara lapangan desa ini bakal dimeriahkan dengan festival jajanan gratis dan hiburan live musik.
“Selain festival balon, akan diramaikan dengan pasar jajan gratis, dan hiburan orjen tunggal,” tambah Wasduki.
Wasduki menyebut bahwa Fesival Balon Udara yang dihelat merupakan tradisi yang pertama kalinya. “Memeriahkan tradisi Syawalan di Kabupaten Pekalongan yang biasanya melepas balon ke udara, kali ini kita buat dalam bentuk fesival, balonnya ditambatkan. Sekaligus sebagai sarana mensosialisasikan permenhub. No. PM 40 Tahun 2018.
Tentang penggunaan balon udara pada kegiatan budaya masyarakat,” tambahnya.
Menurut Wasduki, awalnya ada banyak pertanyaan warga tentang keseriusan Festival Balon Udara ini, hal demikian menambah semangat pemerintah desa untuk menjadikan even tersebut menjadi kegiatan tahunan. “Idenya dari munculnya kreativitas warga. Yang awalnya anak-anak muda hanya bermain menggunakan gawai, kini mereka mau kumpul-kumpul dan bekerja bakti,” tuturnya.
“Artine, kegiatan ini sebenernya sudah menjadi kebutuhan bersama. Sakora-orane, biso nggo ngguyubke warga, ngraketke paseduluran. Bisa nggo ngatasi problematika cah-cah nom sing jarene ora peduli karo kampunge. Oh ora, cah-cah nom kuwi mung butuhe dirungoke, diwenehi panggonan ben kreativitase kesalur, karo dipernahke. Nek biso kokuwi, insya Allah kabeh warga sak-Desa Wuled bisa rukun, guyub, tur rahat bareng.” Pungkasnya. (Buono)