close
Sosial Budaya

Ratusan warga Korban Banjir Bandang Pekalongan Tutup Akses Pabrik Sepatu

IMG-20240422-WA0010.jpg

Warta Desa, Bojong. – Sudah sebulan lebih pascabanjir bandang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, hingga kini kompensasi bagi masyarakat terdampak masih belum jelas.Ratusan warga Korban Banjir Bandang Pekalongan Tutup Akses Pabrik Sepatu

Sehingga, ratusan warga yang menjadi korban melakukan aksi tutup akses jalan utama pabrik.
Diketahui banjir itu disebabkan jebolnya tanggul embung buatan pabrik sepatu dari PT HAI dan merusak ratusan rumah warga, serta menewaskan dua orang.

Tidak hanya menutup akses mereka juga, membentangkan spanduk bertuliskan ‘kami mengetuk hati nurani, bapak ibu manajemen dan karyawan karyawati PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) untuk ikut prihatin dan mendorong penyelesaian segera aset-aset dan fasilitas umum warga terdampak banjir yang telah hilang ataupun rusak.’

‘Selamat datang manajemen dan karyawan karyawati PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) kami warga terdampak banjir bandang Dukuh Sabrang Desa Wangandowo mengucapkan selamat beraktivitas kembali di wilayah kami.’

‘Bukti bapak ibu manejemen karyawan karyawati PT Hardases Abadi Indonesia (HAI) mensupport kami adalah dengan fokus menyelesaikan segera dan tidak melakukan aktivitas pekerjaan pembangunan sebelum dilakukan penyelesaian hak-hak warga terdampak banjir bandang baik aset maupun fasilitas umum yang mengalami kerusakan maupun kehilangan’.

Warga cukup lama melakukan aksi tutup jalan ini di lokasi utama pabrik, hampir 3 jam warga baru ditemui oleh perwakilan dari perusahaan tersebut.

Slamet Riyadi (38) Selaku kordinator Aksi damai dan korban terdampak banjir bandang Bojong mengatakan, bahwa hingga saat ini belum ada kepastian dari perusahaan mengenai hak-hak para korban akibat pembangunan Kolam penampungan air yang menewaskan dua orang warga.

“Aksi yang dilakukan warga wangan dowo ini adalah menutut hak-hak warga yang belum terealisasikan. Kami sudah melakukan mediasi ke perusahaan. Tapi, sampai saat ini belum ada kepastian yang pasti terkait hak-hak kami,” kata Slamet Riyadi (38) korban terdampak banjir bandang Bojong kepada Warta desa, Senin (22/4/2024).

Hak-hak yang belum terselesaikan yaitu aset-aset bergerak.
Ia menceritakan, selama ini para warga kesulitan untuk melakukan pekerjaan pasca kejadian tersebut.

Sudah ada kompensasi tapi itu hanya penggantian aset bangunan saja ,” Bahkan ada salah satu warga korban banjir Wiro edianto menyampaikan kakinya luka juga belum dapat kompensasi pengobatan sama sekali dan berobat menggunakan biaya sendiri dan kini juga menunggu pergantian biaya pengobatan dari pihak PT HAI. ungkapnya

Slamet Riyadi menjelaskan, apabila hak-hak para korban belum diberikan akan menutup akses ini hingga sampai diberikan kompensasi.
Dan para warga juga Menyampaikan pada awak media akan berjaga 24 jam di akses utama untuk menunggu sampai kompensasi terealisasi pada warga yang kena dampak Banjir. (RHD)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

[caption id="attachment_1311" align="aligncenter" width="1024"] Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Tags : BojongDemopabrik aepatuPekalongan