Kajen, Wartadesa. – Sejumlah gedung sekolah di Kota Satri rusak berat dan rusak ringan. Kondisi tersebut lantaran rob yang menggenang. Kabid Sarpras Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Sumarsono menyebut 15 gedung sekolah rusak berat, sedang 25 persen rusak ringan.
Sumarsono menyebut bahwa bangunan sekolah yang rusak akibat terjangan rob masuk kategori rusak berat. Tapi, pada tahun lalu telah dialokasikan anggaran untuk penanganan berupa peninggian halaman. “Tujuan peninggian halaman sekolah adalah agar akses menuju ke ruang kelas tidak tergenang, sehingga siwa nyaman masuk ke ruang kelas.” Ujarnya kemarin.
Menurut Sumarsono, program peninggian halaman memang mengakibatkan bangunan gedung sekolah tampak rendah, meski demikian program peninggian halaman sekolah dinilainya berhasil. Hal itu diindikasikan makin bertambahnya jumlah siswa di salah satu sekolah tingkat SMP yang terkena rob di kawasan pesisir Kabupaten Pekalongan.
“Masih ada beberapa sekolah yang masih butuh penanganan lantaran bangunan sekolahnya diterjang rob, seperti SD di Desa Pecakaran dan Semut Kecamatan Wonokerto,” jelas Sumarsono.
Sumarsono menyebut anggaran untuk rehab secara keseluruhan di Kabupaten pekalongan mencapai Rp. 20 miliar, dengan jumlah SD sebanyak 520 dan SMP sebanyak 83 sekolah. Menurutnya selain bencana rob, kerusakan gedung sekolah disebabkan lantaran faktor usia bangunan.
Pada tahun 2018, lanjut Sumarsono, sebanyak 200 sekolah tingkat PAUD hingga SMP telah dilakukan rehab. “Tahun ada kami dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan melakukan rehab sebanyak 200 sekolah dari tingkat PAUD sampai SMP. Sebagian besar adalah rehab baik untuk kerusakan berat maupun ringan, beberapa di antaranya adalah membangun ruang kelas baru (RKB),” katanya.
Adapun rehab pada sekolah yang mengalami kerusakan baik rusak berat maupun rusak ringan digunakan skala prioritas. “Pemerintah daerah dalam melakukan rehab bangunan sekolah menggunakan skala prioritas, sehingga tidak hanya fokus pada satu sekolah tapi semua sekolah tetap diperhatikan untuk dilakukan perbaikkan sesuai dengan anggaran yang ada.” Pungkasnya. (Eva Abdullah)