Kota Pekalongan, Wartadesa. – Gelombang tinggi yang melimpas dan rob di wilayah pesisir Utara Kota Pekalongan membuat sembilan kelurahan di Kota Pekalongan terendam banjir, sedikitnya 157 warga mengungsi di sejumlah lokasi. Senin (23/05/2022).
Air laut pasang mengakibatkan Kali Meduri, Kali Loji, Kali Banger dan Kali Gabus meluap ke permukiman warga. Akibatnya air melimpas dan beberapa tempat tanggul jebol. Seperti terjadi di Randujajar Pasirsari Barat.
Dimas Arga Yuda, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan menyebut sembilan kelurahan ternendam rob dengan ketinggian bervariasi hingga 90 centimeter. “Sejumlah wilayah yang terdampak limpasan air dari sungai meliputi Sungai Loji sisi barat yang belum ditanggul berakibat pada banjir rob di Kelurahan Panjang Wetan, bugisan, Klego, Kauman serta sebagian Kelurahan Krapyak.” Tuturnya, Senin.
Sedangkan melalui aliran Sungai Meduri, limpasan berdampak pada Kelurahan Pasirkratonkramat dan Kelurahan Tirto. Rob yang menggenangi dua kelurahan tersebut diperparah oleh rusaknya tanggul atau sheet pile di gang 12 Kelurahan Tirto sepanjang 13 meter.
“Sedangkan limpasan Sungai Banger dan Sungai Gabus berdampak terhadap wilayah Kelurahan Degayu dan Kelurahan Gamer. Adapun wilayah pesisir yang terdampak limpasan ombak langsung yaitu wilayah Panjang Baru dan kawasan krematorium,” paparnya. Yakni 13 orang di Aula Kelurahan Degayu, 69 orang di Aula Kelurahan Tirto dan 55 orang di Masjid Khusnul Kulk Tirto. Warga lainnya mengungsi di Aula Kecamatan Pekalongan Barat sepuluh orang dan Markas PMI sepuluh orang.
Sementara itu, Walikota Pekalongan, menyebut bahwa banjir rob kali ini merupakan banjir terbesar. “Banjir rob kali ini luar biasa. Ini termasuk banjir yang paling besar,” kata pria yang akrab disapa Aaf itu.
“Malam ini saya dan Dandim beserta jajarannya meninjau langsung kondisi tanggul yang jebol. Besok kita lihat siklusnya, air rob naik pukul berapa dan turun pukul berapa. Ini agar segera tertangani dengan tanggul darurat,” jelasnya.
Wali Kota menyebutkan lokasi terparah yakni di Meduri karena ada tanggul yang jebol. Tetapi warga di situ sudah siap untuk ikut kerja bakti apabila semua logistik sudah siap dari pemkot. (Buono)