Kajen, Wartadesa. – Nguri-uri budaya, demikian yang diungkapkan warga Desa Brengkolan, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan saat ‘nanggap’ kesenian kuda lumping dalam rangka halal bi halal warga, Selasa (11/06) malam.
Imamusholeh, warga Brengkolan mengungkapkan bahwa dipilihnya kuda lumping atau jaran kepang sebagai hiburan warga dalam acara silaturahmi warga sekaligus halal bi halal merupakan pilihan warga untuk nguri-uri budaya.
“Warga desa lebih memilih kuda lumping dalam acara halal bi halal, disamping untuk memeriahkan acara, juga untuk menguri-uri dan mempertahankan serta memperkenalkan kepada generasi muda kebudayaan tradisional Indonesia agar tidak punah,” ujar Imam.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Brengkolan dalam sambutannya. Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB tersebut berlangsung meriah.
Lima petugas keamanan diperbantukan mengamankan gelaran acara. Pagelaran berlangsung hingga pukul 24.00 WIB begitu dinikmati penonton. Anto, warga setempat mengaku tak beranjak dari lokasi sejak acara dimulai hingga berakhir. “Acaranya meriah mas … menurutku warga sini masih antusias dengan seni tradisional kuda lumping. Semoga pemerintah desa tiap tahun menggelar acara serupa,” harapnya. (WD)