Kajen, Wartadesa. – Suporter Persekap Pekalongan menolak acara Konser Full Satru yang bakal dihelat di Stadion Widya Manggala Krida (SWMK) Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, Ahad, 17 Juli 2022. Gelaran tersebut disinyalir akan merusak rumput yang cukup bagus dan fasilitas lainnya yang saat ini sudah rusak. Hal demikian disampaikan oleh Supranoto yang dihubungi via ponsel, siang ini, Senin (11/07/2022).
“Adanya informasi akan digelarnya Konser Full Satru pada timeline media sosial, menandakan bahwa hingga saat ini fasilitas olahraga belum diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan, apalagi acaranya di SWMK yang aktif digunakan warga Kota Santri untuk berolahraga. Bahkan tempat berlangsungnya Liga 3 PSSI, kemarin,” tutur pria yang akrab disapa Sipran ini.
Menurut Sipran, gelaran acara konser pada sarana olahraga menandakan tidak adanya tempat yang representatif bagi acara seni dan budaya di Kota Santri. “Ini menunjukkan ruang berekpresi seni dan budaya warga Pekalongan, masih kurang dan tidak ada tempat yang representatif untuk menggelar acara konser skala besar,” lanjut penggila Persekap ini.
Sipran menambahkan bahwa kekawatiran para suporter laskar Ki Ageng Cempaluk jika konser yang menghadirkan bintang tamu Deny Caknan, Velent Fun dan Evan Loss tersebut akan merusak rumput SWMK dan fasilitas olahraga lainnya. “Kami menolak jika konser tersebut digelar di SWMK, terus terang kami khawatir akan terjadi kerusakan rumput yang saati ini sudah bagus dan kerusakan fasilitas SWMK lainnya, yang saat ini kondisinya sudah rusak,” tegasnya.
Sipran juga membandingkan dengan Stadion Kridosono Yogyakarta yang sering digunakan buat konser. Menurutnya, stadion tersebut saat ini sudah tidak aktif digunakan untuk bermain sepakbola.
“(Stadion) Kridosono dipakai buat konser karena sudah tidak digunakan untuk bermain sepak bola, terlebih untuk level kompetisi nasional seperti Liga 3. Beda dengan SWMK yang masih menjadi pusat kegiatan olahraga di Kabupaten Pekalongan, terkhusus sepak bola. Jadi, saya harap perizinan penggunaan SWMK untuk konser tidak diberikan, kalaupun sudah kadung diberikan, besar harapan dapat dibatalkan.” Pungkasnya.
Kekhawatiran senada diungkapan Imam Khasani dalam akun media sosialnya. Pria yang akrab disapa Katank Nusantara itu menulis bahwa sangat aneh jika Konser Full Satru dihelat di SWMK.
“… kabar stadion SWMK akan di buat untuk konser musik, hal yang mungkin bagi saya selaku masyarakat pecinta sepakbola lokal ini sangat aneh, karena stadion yang saat ini dengan kualitas rumput yang cukup bagus akan di gunakan untuk koser musik, padahal dalam waktu dekat ini kompetisi LIGA3 JATENG akan segera di gulirkan, tinggal menunggu hasil atau Kongres ASPROV Jateng.” Tulisnya.
Kilas balik gelaran konser di SWMK, masih menurut Katank, pada tahun 2006 lalu, terjadi tragedi yang merenggut korban jiwa, “sedikit kembali dan mengingat sejarah, seingat saya stadion SWMK terkhir di buat untuk konser musik th 2006, artis Ibu Kota dengan menelan korban jiwa 9 (sembilan) orang, tercatat sebagai peristiwa kelam sejarah musik indonesia. Dan SWMK menjadi pemberitaan nasional, tapi bukan karena pretasi olahraga akan-tetapi peristiwa kelam konser musik yang memang seharusnya stadion bola bukan tempat untuk dipergunnakan bagi gelaran musik karena stadion bola WMK kala itu masih sangat minim fasilitas penujang untuk kegiatan-kegiatan semacam itu.” Lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Dan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pekalongan, Bambang Irianto saat dikonfirmasi Warta Desa menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada ijin yang masuk terkait konser tersebut, “sampai sekarang belum ada pihak-pihak yang datang/mengajukan ijin penggunaan stadion WMK Kedungwuni.” Ujarnya. (Buono)