Wartadesa, Kendal. –Bencana kekeringan di Kabupaten Kendal telah berlangsung tiga bulan sejak Juli 2023. Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah mengupayakan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang terdampak. Armada yang dimiliki BPBD sendiri ada dua truk tangki, berkapasitas masing-masing 5000 liter. Pendistribusian air bersih awalnya dua hari sekali, namun dengan bertambahnya daerah terdampak maka BPBD sendiri belum bisa mengcover seluruh wilayah.
Berbeda dengan kondisi di lereng Gunung Ungaran, wilayah eks Kawedanan selokaton yang meliputi empat kecamatan yang notabene daerah dataran tinggi, lereng Gunung Prau yang awalnya hanya Desa Curugsewu Kecamatan Patean saja yang mengalami kelangkaan air bersih, yaitu Dusun Sendang dan Dusun Robyong, kini ada desa-desa yang menyusul mengalami kekeringan. Hampir merata di masing-masing kecamatan ada dusun yang mengalami kelangkaan air bersih.
PMI Kabupaten Kendal sebagai lembaga yang bergerak untuk kegiatan sosial kemanusiaan turut andil menjawab keresahan warga melalui keterlibatan pendistribusian air bersih. Sejak 4 September 2023, PMI telah melakukan droping air di Dusun Ngargo, Desa Ngargosari Kecamatan Sukorejo. Sebanyak 85 KK dengan 340 jiwa yang tersebar di enam RT telah disuplay air bersih yang diambilkan dari PT Radik Jaya Kaliwungu.
Bersama beberapa ormas di Patean, PMI juga lakukan distribusi air pada hari Kamis, 07/09/2023 ke Desa Sidokumpul, yaitu Dusun Kalidukuh dengan pengiriman dua kali sebanyak 10.000 liter. Total penerima bantuan di Kalidukuh adalah 424 Jiwa yang merupakan warga RT 27 dan RT 29, RW 09.
Kemarau makin memperparah keadaan dengan bertambahnya daerah terdampak. Masih di Desa Sidokumpul, yaitu dusun Krandegan PMI lakukan droping air bersih untuk mencukupi kebutuhan 480 jiwa di tiga RT dengan 10.000 liter air bersih. Dusun Kalikunal Desa Sidokumpul sebanyak 200 KK juga dapat bantuan air bersih pada Rabu, 27/09/2023. Satu Dusun di Kecamatan Pageruyung tak mau kalah, 600 jiwa di Dusun Pencar, Desa Gebangan juga memerlukan bantuan air bersih meliputi 180 KK warga RT 1, 2, 3, dan RT 4 RW 01.
Dusun Pilangsari di Desa Sidodadi Kecamatan Patean juga menerima dampak cuaca ekstrim tahun ini. Warga di enam RT, RW 09 sebanyak 237 KK dengan total 948 Jiwa terancam kekurangan air bersih. Tidak hanya dari PMI, beberapa kali dusun ini telah menerima kiriman air bersih dari lembaga lain secara swadaya.
Agung Dwi Setyawan sebagai Penanggung Jawab Bidang Kebencanaan PMI menyebutkan, Proses pendistribusian air ini tentu tidak selalu mudah, di samping jarak yang cukup jauh, akses untuk mencapai titik pengambilan air pun memakan waktu lama. “Sempat satu kali PMI diijinkan mengambil air dari Perkebunan Buah Plantera di Desa Sidodadi, namun karena stok air di sana juga semakin sedikit akhirnya tidak diperbolehkan lagi mengambil air ke Plantera. BPBD sendiri mengambil air dari saluran PDAM yang ada di Desa Ngadiwarno, Kecamatan Sukorejo, jika jadwalnya bersamaan PMI bisa ikut mengambil dari situ”. Pungkasnya.
Saat ini sumber air terbesar yang masih memungkinkan untuk di ambil selain dari saluran PDAM adalah di Depo Air Sumber Abadi yang ada di Desa Manggungmangu, Kecamatan Plantungan. Tentu jarak yang ditempuh semakin jauh untuk target distribusi di Dusun Pilangsari misalnya, tapi karena tidak ada sumber air lain yang bisa diambil maka sementara sumber air ini yang bisa diandalkan untuk melancarkan kegiatan pendistribusian air demi meringankan beban masyarakat yang terdampak kekeringan di Kabupaten Kendal. (Andi Gunawan)