Warta Desa, Pekalongan — Universitas Muhammadiyah Pekalongan Pekajangan (UMPP) kembali mengukir prestasi nasional. Proyek pengelolaan sampah berbasis nilai gotong royong bertajuk “UMPP Berseri: Bersih, Sehat, dan Ramah Lingkungan” berhasil meraih penghargaan Best Poster dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemdiktisaintek RI.
Penghargaan ini diterima dalam rangkaian Seminar Kebangsaan dan Lokakarya Laporan Hasil Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek 2025, yang diselenggarakan oleh Belmawa bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Rabu, 3 Desember 2025.
Inovasi Pembelajaran Berdampak Nyata
Proyek “UMPP Berseri” digagas oleh 46 mahasiswa Sarjana Keperawatan Semester 1 Kelas A sebagai respons terhadap darurat sampah lokal dan sebagai penerapan nyata nilai-nilai kebangsaan dalam mata kuliah wajib kurikulum (MKWK).
Ketua Unit Pelaksana MKWK Akademik UMPP, Irnawati, menyampaikan bahwa prestasi ini membuktikan bahwa budaya gotong royong mampu melahirkan inovasi pembelajaran yang berdampak luas.
“Mari mulai dari diri sendiri. Pilah sampah, jaga kebersihan, hidupkan gotong royong. Untuk UMPP yang Berseri, untuk bumi yang lestari,” ujar Irnawati. Ia menambahkan bahwa apresiasi ini merupakan buah dari gotong royong seluruh pihak yang terlibat.
Penurunan Volume Sampah Signifikan
Proyek ini berfokus pada kegiatan pemilahan sampah organik, anorganik, dan residu. Mahasiswa mengolah sampah organik menjadi pakan ayam dan kompos untuk kebun kampus, serta menabung sampah anorganik melalui Bank Sampah UMPP Berseri.
Dampak dari proyek ini sangat signifikan, dengan adanya penurunan volume sampah kampus dari 140 kg per minggu menjadi hanya 35 kg per minggu.
Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari dukungan penuh Tim Pengelola MKWK UMPP, dosen mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, serta mitra eksternal seperti DLH Kota Pekalongan dan TPST Mitra Brayan Resik.
Gotong Royong Bukan Sekadar Teori
Mahasiswa peserta proyek, Kirana, menuturkan manfaat langsung dari model pembelajaran berbasis proyek ini.
“Jika sebelumnya nilai gotong royong hanya saya pahami sebatas teori, melalui proyek ini saya benar-benar mempraktikkannya. Saya merasakan bagaimana bekerja sama, saling membantu, dan ikut bertanggung jawab menjaga kebersihan kampus,” tutur Kirana.
Penghargaan Best Poster di forum nasional ini mengukuhkan komitmen UMPP dalam menghadirkan pembelajaran kontekstual dan berdampak sosial. Irnawati berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengembangkan proyek yang membawa maslahat bagi masyarakat dan lingkungan. (Widi)










