Warta Desa, Pekalongan – 24 Juli 2025. – Kondisi infrastruktur jalan di berbagai wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kian memprihatinkan. Sejumlah ruas jalan kabupaten yang menjadi jalur utama aktivitas warga kini dalam keadaan rusak parah, berlubang, bahkan ada yang nyaris tak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. Mirisnya, hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari dinas terkait untuk melakukan perbaikan.
Pantauan di lapangan menunjukkan kerusakan jalan tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Kecamatan Kesesi, Paninggaran, Bojong, Lebakbarang, dan Kandang serang. Warga mengeluhkan bahwa jalan berlubang dan bergelombang itu sudah lama tak diperbaiki, bahkan beberapa titik sudah rusak bertahun-tahun.
“Setiap hari saya lewat sini buat antar anak sekolah. Kalau hujan, lubangnya tertutup air, jadi sering bikin motor jatuh,” ungkap Sugiarto, warga Desa Domiyang, Kecamatan Paninggaran Bojong, saat ditemui Rabu (24/7).
Kerusakan jalan tersebut tak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian. Pengiriman hasil pertanian dan usaha mikro menjadi terhambat karena kondisi jalan yang tidak layak dilalui.
“Truk pengangkut hasil panen sering mogok karena roda masuk ke lubang. Ongkos kirim jadi mahal karena sopir banyak yang tidak mau lewat jalan ini,” kata Warto, petani asal Kecamatan Kesesi.
Keluhan warga sudah beberapa kali disampaikan ke pemerintah desa dan kecamatan, bahkan sebagian sudah diajukan dalam musrenbang (musyawarah rencana pembangunan) tahunan. Namun, belum ada realisasi nyata dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pekalongan.
“Kami sudah ajukan perbaikan jalan sejak tahun lalu, tapi sampai sekarang belum ada respon. Hanya janji-janji terus,” ujar seorang perangkat desa di Kecamatan Kesesi yang enggan disebut namanya.
Minimnya anggaran seringkali dijadikan alasan klasik oleh pemerintah daerah dalam menunda perbaikan infrastruktur jalan. Namun hal ini justru menambah kekesalan warga yang merasa hak dasarnya sebagai pengguna jalan tidak terpenuhi.
“Kalau masalah anggaran, ya harusnya bisa diprioritaskan. Jalan ini urat nadi ekonomi warga. Masa tiap tahun cuma wacana terus,” keluh Nur Hasanah, tokoh masyarakat Desa kandang serang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas PUPR Kabupaten Pekalongan. Awak media telah berusaha menghubungi pihak terkait melalui sambungan telepon dan pesan Wa, namun belum mendapat jawaban.
Sementara itu, para warga berharap agar pemerintah segera turun tangan melakukan penanganan cepat dan permanen terhadap kerusakan jalan. Mereka juga meminta agar program pembangunan infrastruktur tidak hanya terfokus di wilayah kota atau kawasan strategis, tetapi juga menyentuh daerah-daerah pedesaan yang sangat membutuhkan.
“Jangan tunggu ada korban jiwa atau demo besar dulu baru diperbaiki. Kami cuma minta hak dasar kami sebagai warga terpenuhi,” pungkas seorang warga dari Kecamatan Paninggaran (Rohmat Hidayat)
				
    
    
    
    








