Warga kecewa, akses jalan ke pemakaman rusak akibat alat berat proyek tol

akses jalan rusak jalan rusak Tol Tol Batang-Pemalang warga kecewa Hukum & Kriminal Sosial Budaya by admin on Maret 6, 2017 add comment 3418 views

Sragi, Wartadesa. – Sekitar pukul 12.00 siang warga dukuh Tegalpacing Desa Bulakpelem Kecatan Sragi Kabupaten Pekalongan geger, lantaran akses jalan desa yang menuju ke pemakaman setempat rusak parah akibat di lewati oleh alat berat yang akan mengerjakan proyek tol ruas Pemalang-Batang di lokasi tersebut.

Warga setempat, Rohani, ketika ditemui di lokasi mengungkapkan kekesalan dan kekecewaanya. “Saya heran kenapa eskavator tersebut memilih melewati jalan ke makam yang sama sekali tidak kena jalur tol sehinga jalan rusak parah seperti itu. Padahal lewat areal yang masuk area tol kan bisa, dan sudah ada patok berbendera kuning yang merupakan tanda pembatas antara area yang kena tol dan yang tidak kena tol.” Kata Rohani.

Rohani menambahkan bahwa minggu lalu, warga baru saja bergotong-royong memperbaiki akses jalan ke pemakaman desa. “Padahal baru satu minggu yang lalu warga swadaya memperbaiki jalan tersebut supaya mudah di lewati. Dua titik lokasi gorong-gorong yang menjadi saluran air juga rusak parah, bahkan puluhan meter talud pinggir sawah juga hancur,” imbuh Rohani.

Sementara Pemerintah desa melalui Kadus Tegalpacing Yuswo S ketika dikonfirmasi di lokasi nampak kesal dengan kejadian tersebut.

“Itu jelas merugikan masyarakat, karena jalan menuju makam tersebut merupakam jalan umum dan sangat vital. Karena hanya itu satu-satunya jalan menuju ke makam. Kok dilewati hingga rusak seperti itu.” Ungkap Yuswo.

Yuswo menambahkan, area sawah kas desa tidak bisa ditanami karena tertimbun tanah urugan tol. “Padahal ini saja (sambil menunjuk ke areal sawah bengkok) tidak bisa ditanami karena tertimbun tanah akibat pengerjaan yang lalu,” tambahnya.

Di lokasi yang sama, operator (supir) eksavator yang mengaku bernama Sukur, ketika dikonfirmasi terkait kejadian tersebut mengaku hanya menjalanjan perintah atasan. “Saya hanya pekerja mas, saya melewati jalan tersebut karena disuruh sama atasan saya, tadi mau istirahat saja tidak boleh disuruh menjakankan eksavator itu,” kata Sukur. ( Eva abdullah )