Warta Desa, Wiradesa, Pekalongan — Sebanyak 45 peserta dari berbagai organisasi otonom Muhammadiyah, seperti Nasyiatul Aisyiyah, IMM, IPM, dan Pemuda Muhammadiyah, mengikuti Workshop Menulis Kreatif bertema “Merangkai Kata, Mencipta Karya, Menggerakkan Massa” yang digelar pada Sabtu, 11 Oktober 2025 di Gedung Dakwah Muhammadiyah Wiradesa.
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri inspiratif. Faqih Sulthan, penulis buku Pitutur Mbah Kakung sekaligus Wakil Ketua PWPM Jawa Tengah, membuka sesi dengan pemaparan teknik menulis, kerangka tulisan, cara menemukan ide, serta berbagai tips dan trik menulis kreatif.
“Menulis itu bukan sekadar mengisi halaman, tapi menyampaikan gagasan dengan daya pukau. Ide bisa datang dari hal sederhana, asal kita peka dan mau mencatat,” ujar Faqih di hadapan peserta.
Sesi kedua diisi oleh Harun Abdul Khafizh, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, yang menekankan pentingnya nilai dan idealisme dalam setiap tulisan.
“Menulis bukan hanya soal menuangkan pikiran, tapi soal keberanian menyuarakan gagasan yang berbobot dan bernilai. Lihat saja karya Bung Karno seperti Di Bawah Bendera Revolusi itu bukan sekadar tulisan, tapi manifestasi perjuangan,” tegas Harun.
Ketua PDPM Kabupaten Pekalongan, Agung Dwi Hanggoro, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mendorong pemuda Muhammadiyah untuk aktif membangun peradaban unggul melalui literasi.
“Di era kecerdasan buatan yang serba instan, pemuda harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu, bukan menjadi budak. Menulis adalah salah satu cara untuk tetap berpikir kritis dan produktif,” jelas Agung.
Salah satu peserta, Heri Susanto dari PCPM Pekajangan, mengaku sangat terinspirasi oleh pelatihan ini.
“Alhamdulillah, terima kasih PDPM atas acara yang sangat bagus ini. Saya jadi lebih termotivasi untuk membaca dan menulis lebih banyak. Kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan pemuda saat ini,” ungkap Heri.
Workshop ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan penugasan menulis singkat sebagai latihan awal. Para peserta tampak antusias dan berharap kegiatan serupa dapat terus digelar secara berkala. (Imam Setio Budi)