Warta Desa, Pekalongan — Proyek pembangunan talud usaha tani yang berlokasi di Dukuh Besimahan, Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah direncanakan. Proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025 dengan nilai sebesar Rp 61.626.000 itu merupakan bagian dari pekerjaan persiapan pembangunan jembatan penghubung antararea pertanian warga.
Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan, kualitas pekerjaan proyek tersebut dinilai jauh dari standar. Struktur talud terlihat tidak kokoh,dan jebol campuran material semen dan pasir diduga tidak sesuai perbandingan, serta tinggi dan ketebalan bangunan tidak seragam di beberapa titik. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran warga, karena talud tersebut berfungsi penting sebagai penahan tanah di jalur utama pertanian.
Selain itu, warga juga menyoroti tidak adanya pengawasan yang ketat dari pihak desa maupun tim pelaksana kegiatan. Di lokasi proyek, ditemukan pula papan informasi kegiatan yang tidak lengkap, sehingga masyarakat sulit memperoleh informasi transparan mengenai pelaksana, volume pekerjaan, dan waktu pelaksanaan proyek.
Seorang warga Dukuh Besimahan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekhawatirannya atas mutu pekerjaan tersebut.
“Kalau dibangun asal-asalan, proyek jebol saat hujan besar. Padahal ini akses penting buat petani. Sayang kalau uang desa digunakan tapi hasilnya tidak kuat,” ujarnya, Jumat (25/10/2025).
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Srinahan maupun pelaksana kegiatan belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan ketidaksesuaian spesifikasi tersebut.
Masyarakat berharap aparat pengawas maupun dinas terkait segera turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan bahwa penggunaan Dana Desa benar-benar sesuai aturan, transparan, dan memberikan manfaat nyata bagi warga. (Agung Dwi Wicaksono)








