Warta Desa, Pekalongan — Proyek pembangunan Gedung Pendidikan TPQ Baitul Maghfur yang berlokasi di Dukuh Kasogunung RT 001 RW 006, Desa Doro, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, diduga tidak berjalan sebagaimana mestinya dan hingga kini belum terselesaikan.
Pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 dengan nilai Rp130.000.000 tersebut direncanakan membangun satu unit gedung berukuran sekitar 7,5 x 5 meter. Namun berdasarkan pantauan di lapangan, bangunan belum rampung dan pekerjaan diduga terhenti sebelum tahap akhir penyelesaian.
Kondisi fisik bangunan terlihat belum layak pakai. Sejumlah dinding belum diplester, plafon belum terpasang, serta beberapa bagian struktur tampak belum dikerjakan secara maksimal. Kondisi ini menimbulkan kejanggalan dan tanda tanya di tengah masyarakat, mengingat nilai anggaran yang tergolong besar dan disebut telah mencakup PPH, PPN, serta Biaya Operasional Pelaksanaan (BOP).
Berdasarkan papan informasi proyek, kegiatan pembangunan tersebut dilaksanakan oleh TPK Desa Doro. Namun warga setempat mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu cukup lama tidak terlihat adanya aktivitas pembangunan di lokasi proyek.
Akibat terbengkalainya pekerjaan, pemuda dan masyarakat setempat terpaksa melanjutkan pembangunan secara swadaya dan kerja bakti, mengingat bangunan itu merupakan sarana pendidikan dan ibadah. Sejumlah pekerjaan tambahan yang dilakukan melalui dana patungan warga antara lain:
- Pemasangan atap tambahan pada area kamar mandi
- Perbaikan akses jalan menuju lokasi bangunan
- Penyelesaian beberapa bagian bangunan agar tidak cepat rusak
Fakta bahwa pembangunan harus dilanjutkan menggunakan iuran masyarakat, padahal Dana Desa telah dialokasikan, menjadi sorotan dan memicu kekecewaan warga.
Sejumlah warga mengeluhkan minimnya transparansi pemerintah desa terkait penggunaan anggaran proyek tersebut. Mereka mempertanyakan alasan pembangunan belum tuntas meski dana telah teralokasi penuh dalam perencanaan.
Warga menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya pengawasan pelaksanaan pembangunan desa, khususnya terhadap fasilitas pendidikan keagamaan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Doro, Dirjo, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, menyampaikan kepada awak media,
“Matursuwun perhatiannya dari media. Monggo kalau ada waktu bisa datang ke balai desa kapan saja, nanti kami akan mengundang pengurus TPQ Kasogunung. Nuwun.”
Masyarakat Desa Doro berharap pemerintah desa dapat segera memberikan penjelasan terbuka terkait status pembangunan dan realisasi anggaran Gedung TPQ Baitul Maghfur. Selain itu, warga meminta Inspektorat Kabupaten Pekalongan serta instansi terkait untuk melakukan pemeriksaan guna memastikan penggunaan Dana Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Adapun berdasarkan papan proyek, rincian kegiatan adalah sebagai berikut:
Kegiatan : Pembangunan Gedung Pendidikan TPQ Baitul Maghfur
Lokasi : Dukuh Kasogunung RT 001 RW 006, Desa Doro, Kecamatan Doro
Volume : 1 Unit (± 7,5 m x 5 m)
Sumber Dana : Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025
Anggaran : Rp130.000.000
Pelaksana : TPK Desa Doro
Catatan : Anggaran termasuk PPH, PPN, dan BOP
Warga berharap pembangunan Gedung TPQ Baitul Maghfur dapat segera diselesaikan dengan standar yang layak, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan keagamaan bagi masyarakat setempat. (Rohadi)








