Warta Desa, Pekalongan — Tradisi pembukaan pintu Bendung Gembiro yang biasanya digelar setiap awal November tahun ini belum dapat dilaksanakan. Pemerintah Kabupaten Pekalongan memastikan kegiatan tersebut tertunda akibat adanya kerusakan pada dua pintu air utama di bendungan tersebut.
Melalui unggahan di Instagram Story akun resminya, @fadiaarafiq.official, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan bahwa pintu nomor 1 dan nomor 3 Bendung Gembiro saat ini dalam kondisi rusak, sehingga belum memungkinkan untuk dibuka.
“Untuk seluruh warga Kabupaten Pekalongan tercinta, Bendung Gembiro untuk saat ini belum bisa dibuka dikarenakan pintu nomor 1 dan nomor 3 sedang rusak. Jadi kita akan menunggu informasi selanjutnya dari Pemprov Jawa Tengah,” tulis Fadia dalam keterangan di Instagram Story-nya, disertai foto proses perbaikan di lokasi, Jumat malam (31/10/2025).
Sementara itu, Umar, salah satu pedagang yang berjualan di sekitar Bendung Gembiro, mengatakan bahwa masyarakat setempat selalu menantikan momen pembukaan pintu air tersebut setiap tanggal 1 November. Tradisi ini, menurutnya, bukan sekadar kegiatan teknis, melainkan juga peristiwa budaya yang sarat makna dan menjadi hiburan tahunan bagi warga.
“Biasanya saat pembukaan pintu air Gembiro ini, banyak masyarakat dari berbagai penjuru yang datang. Ada yang sekadar menonton detik-detik pintu dibuka, ada yang mencari ikan, dan banyak pula pedagang yang datang untuk menjemput rezeki,” ungkap Umar.
Ia menambahkan, Bendung Gembiro yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Kesesi dan Kecamatan Bojong itu memiliki nilai tradisi yang kuat bagi masyarakat.
“Kegiatan ini biasanya menandai berakhirnya musim kemarau dan awal musim penghujan. Selain itu, jadi ajang kebersamaan warga Kabupaten Pekalongan yang sudah berlangsung turun-temurun,” ujarnya.
Beberapa warga juga mengungkapkan kekecewaan karena hingga hari ini belum ada tanda-tanda pembukaan pintu bendungan tersebut. Mereka berharap perbaikan dapat segera selesai agar tradisi tahunan yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Pekalongan ini dapat kembali digelar dalam waktu dekat. (Rohadi)










