close
KesehatanPendidikan

Aduan Wali Murid Karangdadap: Bakpao Program MBG Diduga Basi, Berlendir, dan Berbau Menyengat

Screenshot_20251113_141551

Warya Desa, Karangdadap, [13 Nov 2025] — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak di sekolah kembali menuai keluhan. Kali ini, aduan datang dari para wali murid di wilayah Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terkait kualitas makanan yang dibagikan.

Wali murid dari TK Raudhatul Athfal (RA) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Karangdadap mengungkapkan kekecewaan mereka, menyebut menu bakpao yang diterima siswa diduga telah basi, berlendir, dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

Keluhan ini mencuat setelah bakpao yang menjadi salah satu menu dalam program MBG tersebut dibagikan kepada peserta didik, termasuk siswa kelas 1 hingga kelas 3.

“Gen lare (anak) q kelas 1 kaleh kelas 3 geh Sami berlendir, mpon basi sdanten niku bakpaone,” demikian bunyi pesan pengaduan salah satu wali murid, yang berarti, “Anak saya kelas 1 dan kelas 3 semua (mendapatkan bakpao) berlendir, sudah basi semua bakpaonya.”

Dalam rekaman video yang dilampirkan terlihat jelas kondisi bagian dalam bakpao yang menjadi keluhan. Roti bakpao terlihat terbelah dengan isian berwarna cokelat gelap yang tidak lagi berbentuk padat dan menunjukkan tekstur mencurigakan, sesuai dengan deskripsi wali murid yang menyebutkan adanya lendir dan bau menyengat.

Keluhan ini menambah panjang daftar permasalahan kualitas makanan yang dilaporkan dalam pelaksanaan program MBG di berbagai daerah. Para wali murid berharap pihak penyelenggara program, baik dari tingkat sekolah maupun pemasok pangan (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG), segera melakukan evaluasi menyeluruh.

Mereka mendesak agar standar kebersihan, keamanan pangan, dan kualitas bahan baku benar-benar diawasi dengan ketat, mengingat makanan ini dikonsumsi oleh anak-anak usia sekolah yang rentan terhadap risiko keracunan atau gangguan kesehatan. Kasus ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah setempat untuk memastikan bahwa program yang bertujuan mulia ini tidak justru membahayakan kesehatan generasi penerus bangsa.

Saat ini kami masih mencari informasi terkait unit SPPG yang melayani sekolah tersebut. Pihak orang tua tidak mengetahui SPPG dimaksud, untuk melakukan klarifikasi sebagai upaya cover both side. (Red)

Terkait

[caption id="attachment_1326" align="alignnone" width="800"] Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

IPNU IPPNU Wonokerto bentengi diri dengan Densus Aswaja

PAC IPPNU Wonokerto menggelar kegiatan Densus Aswaja di Masjid Hidayatullah, desa Semut (15/10). Foto Wahidatul Maghfiroh/wartadesa Read more

Wartawan Warta Desa dilarang menerima suap atau sogokan dalam bentuk apapun, termasuk uang, barang, atau fasilitas, yang dapat mempengaruhi independensi pemberitaan. Jika menemukan hal tersebut, mohon difoto dan dilaporkan kepada redaksi dan pihak kepolisian

Tags : karangdadapmbg