Curug Bajing memang selalu nganeni. Curug yang eksotis dengan beragam keindahan alamnya ini menjadi primadona di Pekalongan. Curug yang berada di Desa Tlogopakis Kecamatan Petungkriyono ini menjadi daya tarik pecinta wisata lokal maupun dari luar kota. Berikut laporan Ibnu Subarashii dari Pecinta Wisata Lokal Pekalongan.

Bagi warga Pekalongan dan sekitarnya, Curug Bajing sudah tidak asing lagi. Bahkan pecinta wisata luar kota, pun sudah banyak mengenal keindahan Curug Bajing. Selain curug yang eksotis, penikmat keindahan alam pegunungan dapat menikmati mantabnya Kopi Petung. Kopi dengan cita rasa dan aroma khas kopi pegunungan. Kopi Petung ini menjadi istimewa karena ditanam di ketinggian diatas 1500 dpl.

Karakteristik istimewa Kopi Petung yang tidak didapatkan pada varian kopi arabika lainnya yakni ketika diminum di akhir rasanya akan muncul rasa manis gula aren. Han ini disebabkan Kopi Petung ditanam berdampingan dengan tanaman gula aren. Bisa dibayangkan kan mantabnya menikmati Kopi Petung sambil menikmati sensasi keindahan Curug Bajing di Pegunungan Petungkriyono.
Eksotisme Curug Bajing tidak hanya bisa dinikmati ketika saat-saat terang. Bahkan, saat hujan, pun curug ini memberikan pemandanyan yang luar biasa.

Untuk menuju ke Curug Bajing, rute yang ditempuh cukup mudah. Dari pusat kota Pekalongan, pecinta wisata bisa menuju ke arah pasar Doro di Kecamatan Doro. Dilanjutkan naik ke arah selatan menuju Petungkriyono. Dari Pekalongan ke Doro bisa dilakukan dengan banyak moda tranportasi seperti bus maupun angkutan kota. Namun perjalanan dari Doro menuju ke Petungkriyono, pecinta wisata disuguhkan dengan perjalanan menggunakan mobil bak terbuka yang dimodifikasi khusus sebagai mobil penumpang.

Modifikasi khusus ini mengingat rute yang ditempuh penuh dengan tantangan. Kelokan dan tanjakan tajam akan sering ditemui sambil menikmati indahnya panorama hutan dan pegunungan.
Selanjutnya dari Kecamatan Petungkriyono, pecinta wisata dapat melanjutkan perjalanan dengan menyewa ojek, atau melanjutkan dengan berjalan kaki ke Curug Bajing. Nah … dalam perjalanan dari Kecamatan Petungkriyono ke lokasi, pecinta wisata akan menjumpai curug kembar.

Sambil melepas lelah, pecinta wisata dapat sekedar mampir untuk menikmati curug, berendam bahkan mandi. Setelah puas, pecinta wisata dapat melanjutkan perjalanan kembali.
Sampailah kita di Curug Bajing. Pecinta wisata disambut dengan loket masuk dengan penjaga tiket yang cantik-cantik, anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Curug Bajing. Curug Bajing merupakan obyek wisata yang dikelola oleh masyarakat warga. Sebuah lembaga yang dibentuk dari, oleh dan untuk warga. Cukup dengan Rp. 5000 ditambah biaya parkir motor Rp. 2000 dan mobil Rp. 3000, pecinta wisata sudah dapat menikmati destinasi wisata unggulan di negeri diatas awan ini.

Setelah mendapat tiket, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak. Disitu rekan-rekan dari kelompok sadar wisata sudah menunggu untuk menyobek tiket, di pintu masuk Curug Bajing. Sambil menyusuri jalan setapak, jangan lupa untuk mampir berswafoto (selfie) di jembatan bambu dengan latar belakang Curug Bajing.

Perjalanan menarik dan tak terlupakan akan didapatkan disni. Sesampai di lokasi utama Curug Bajing, nikmatilah dengan sebaik-baiknya. Pemuda setempat dengan kelompol sadar wisata sudah menyiapakan berbagai sarana prasarana seperti toilet, warung, tempat sampah dan lain sebagainya. Jadi … jangan pipis #Ups nyampah sembarangan. Jangan lakukan vandalisme, corat-coret lokasi wisata. Nimati saja dan berbagilah dengan anak cucu kita, keindahan luar biasa Curug Bajing. ***(Bono)