close
Pendidikan

Ratusan penjaga sekolah di Batang tuntut kesejahteraan

ft penjaga_slo

Batang, Wartadesa. – Kecilnya honor bagi penjaga sekolah di wilayah Batang, semetara tanggung jawab mereka yang besar, seperti harus bertanggung jawab bila terjadi kasus pencurian pada sekolah yang dijaganya, membuat sekitar seratus penjaga sekolah di Kota Berkembang tersebut mengadu ke dewan setempat, Kamis (04/01).

Ratusan penjaga sekolah tersebut mendatangi gedung dewan untuk beraudiensi dengan wakil rakyat.Nasokha, koordinator penjaga sekolah Kabupaten Batang mengungkapkan bahwa honor yang diterima mereka tidak sebanding dengan kinerja mereka. Terlebih jika ada kasus pencurian menyasar sekolah yang merka jaga.

“Kami sadar, bahwa keamanan dan kebersihan sekolah adalah tanggung jawab kami. Namun demikian, dengan honor Rp475 ribu, kami tidak bisa bekerja maksimal. Oleh karenanya, kami minta kepada anggota dewan dan Dinas terkait untuk dapat maninjau kembali nominal honor kami yang terbilang sangat kecil tersebut,” tuturnya mengadu ke dewan.

Nasoha juga meminta agar honor antara penjaga sekolah senior, yang mengabdi lebih lama di sekolah, dibedakan dengan honor penjaga sekolah yang beru mengabdi. “Sebagian dari teman kami sudah mengabdi belasan tahun, namun honornya disamakan dengan yang baru 2 tahunan mengabdi. Bahkan, itupun nominalnya lebih kecil dari pada honor guru yang baru 2 tahun masa kerja. Terlebih, masih ada yang belum mendapat honor,” lanjutnya.

Nasoha juga meminta agar rekan-rekannya sesama penjaga sekolah yang belum mendapatkan honor dari dana BOSDA (Biaya Operasional Sekolah Daerah), untuk dilakukan verifikasi ulang.

Sementara itu, Edi Siswanto, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Batang menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan melakukan peninjauan terkait permintaan tersebut. Namun pihaknya membutuhkan waktu untuk itu, “Kita butuh waktu untuk memproses seluruh permintaan itu. Karena ini masalah angka/nominal, jadi butuh ketelitian dan kecermatan. Karena hakekatnya, dana apaun yang kita keluarkan, harus dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas. Harap bersabar, akan kami usahakan semampunya,” ujarnya.

Menurut Edi, anggaran BOSDA sebesar Rp. 32 miliar dianggarkan untuk tenaga Wiyata Bhati (guru WB), namun pihaknya akan menanyakan ke Dinas Pendidikan setempat, apakah dana tersebut masih bisa diotak-atik untuk menambah honor penjaga sekolah.

Sedang menurut Joko Sutono, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Dana Bos Reguler mangalokasikan 15 persen untuk honor tenaga pendidik dan non kependidikan (guru dan karyawan), namun semua tergantung pihak sekolah dalam menyusun APBS masing-masing, kalau tidak dianggarkan pada Tahun 2017/2018, harus dilakukan perubahan APBS. (Eva Abdullah, Foto: Ilustrasi)

Terkait

[caption id="attachment_1326" align="alignnone" width="800"] Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

SDN Tangkilkulon raih juara 1 lomba MAPSI

Kedungwuni, Wartadesa. - SD Negeri Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni - Pekalongan meraih juara pertama dalam lomba  Mata Pelajaran Agama Islam dan Read more

IPNU IPPNU Wonokerto bentengi diri dengan Densus Aswaja

PAC IPPNU Wonokerto menggelar kegiatan Densus Aswaja di Masjid Hidayatullah, desa Semut (15/10). Foto Wahidatul Maghfiroh/wartadesa Read more

Tags : penjaga sekolah