Warta Desa, Pekalongan— Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyahyang digelar di Aula SMK Muhammadiyah Bligo, Selasa (18/11/2025), berlangsung khidmat dan meriah dengan dihadiri ribuan kader Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan. Tema peringatan tahun ini adalah “Memajukan Kesejahteraan Bangsa”, mencerminkan komitmen Persyarikatan dalam mengokohkan peran sosial, pendidikan, dan kemanusiaan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah, unsur pembantu pimpinan, organisasi otonom—Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IMM, IPM—serta jajaran Forkopimda dan DPRD Kabupaten Pekalongan.
Pada kesempatan ini, PDM Kabupaten Pekalongan meluncurkan Program Muhammadiyah Peduli Guru dan Tenaga Kependidikan Se-Kabupaten Pekalogan yaitu bantuan senilai Rp85.750.000 untuk Guru dan Tenaga Kependidikan jenjang PAUD ‘Aisyiyah dan Rp54.250.000 untuk Guru dan Tenaga Kependidikan jenjang SD, SMP, dan SMA. Program ini menjadi bentuk dukungan Persyarikatan kepada para pendidik di lingkungan Kabupaten Pekalongan.
Ketua PDM Kabupaten Pekalongan dalam pidatonya menyampaikan bahwa usia Muhammadiyah yang telah mencapai 113 tahun adalah anugerah sekaligus amanah besar untuk terus menghadirkan manfaat bagi umat.
“Meski sudah lebih dari satu abad, Muhammadiyah tidak menunjukkan kerentaan. Justru semakin menggurita dalam amal usaha, pendidikan, kesehatan, dan dakwah. Ini bukti bahwa amal saleh yang ditanam para pendahulu telah tumbuh menjadi ladang manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh PCM, PRM, amal usaha, dan panitia milad yang bekerja keras menyukseskan rangkaian kegiatan. Pihaknya menekankan pentingnya perubahan pola pikir dan kesiapan menghadapi perkembangan zaman, terutama tantangan digitalisasi dan perubahan karakter generasi.
“Kita harus bergerak dari sekadar ‘mengikuti’ menjadi ‘penggerak’, dari menunggu instruksi menjadi pencipta inovasi. Dakwah hari ini tidak cukup hanya lewat mimbar, tetapi harus hadir di ruang digital, konten kreatif, dan media sosial,” tegas Ketua PDM.
Dalam resepsi tersebut, Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan juga memberikan penghargaan kepada Farid Ahwan, tokoh yang dianggap sebagai inovator sejati dalam pengembangan Muhammadiyah Pekalongan. Sebuah lagu berjudul “Inovator Sejati” dan “Kutitipkan Muhammadiyah Kepadamu” ciptaan Suharyanto Zaidun dipersembahkan sebagai bentuk penghormatan atas keteladanan dan kontribusinya.
Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, yang diwakili oleh Dra. Masrorah, menyampaikan apresiasi Pemerintah Daerah kepada Muhammadiyah atas kontribusinya di berbagai bidang.
“Muhammadiyah telah menunjukkan peran nyata dalam sosial, kesehatan, dan pendidikan. Pemerintah berharap Muhammadiyah terus menjadi garda depan menjaga kerukunan umat dari ujaran kebencian, hoaks, dan isu SARA,” ujar Masrorah dalam sambutannya.
Ketua PDM juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para tokoh pendahulu Muhammadiyah di Kabupaten Pekalongan yang telah menanam benih perjuangan sejak masa awal berdirinya persyarikatan di daerah tersebut. Ia menegaskan bahwa generasi sekarang tinggal melanjutkan dan memperluas jejak manfaat yang telah diwariskan.
Dalam pidatonya, ia juga memaparkan capaian Muhammadiyah di Kabupaten Pekalongan, antara lain keberadaan 17 PCM, 165 PRM, 11 panti asuhan dengan 635 anak asuh, serta 51 lembaga pendidikan Muhammadiyah, termasuk perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) yang menjadi kebanggaan bersama.
Menutup amanatnya, Ketua PDM mengajak seluruh kader untuk terus memperkuat komitmen kebangsaan dan dakwah Islam berkemajuan.
“Milad bukan hanya peringatan, tetapi momentum untuk meneguhkan langkah. Jangan takut menghadapi masa depan. Selama kita terus berbuat baik, insyaAllah masa depan juga akan baik,” ujarnya.
Acara ditutup dengan penuh kehangatan dan kebersamaan, menandai semangat Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan untuk terus bergerak memajukan kesejahteraan bangsa sesuai tema milad tahun ini. (ISB)










