Warta Desa, Pekalongan 03 – Mei – 2025. – Menjelang masa tanam padi, warga Desa Kali Pancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, mengadakan tradisi nyadran sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa bersama untuk kelancaran musim tanam. Kegiatan ini dilaksanakan di area pemakaman desa
Dalam prosesi nyadran, warga membawa tumpeng dan berbagai sajian tradisional yang kemudian didoakan bersama dan dibagikan. Tradisi ini sudah dilakukan secara turun-temurun sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur serta permohonan keselamatan dan hasil panen yang melimpah.
Selain itu, nyadran juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga desa. Kepala Desa Kali Pancur muhroji menyampaikan bahwa tradisi ini penting untuk dilestarikan sebagai bagian dari kearifan lokal masyarakat petani di desa kalipancur
”Semoga pada masa tanam ini, atau kalau istilah Kalipancur, masa labuhan, masa tanam ini, bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan panen yang maksimal,”
Acara ini juga menjadi momen untuk menyampaikan informasi penting kepada warga. bahwa warga petani yang tergabung dalam kelompok tani utomo, akan mendapatkan bantuan bibit sebanyak 13 kwintal.Bantuan bibit dapat diambil di tempat Pak Ahmad, selaku ketua kelompok tani utomo ungkap Muhroji dalam sambutannya.
Antusiasme warga masyarakat terhadap acara ini sangat tinggi. “Kami warga masyarakat Kalipancur juga antusias sekali mengikuti kegiatan ini, yang setiap setahun dua kali karena musim panen di sini atau musim tanam di sini dua kali,” ungkap H. Nurhan.
Acara Tashakuran ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan keimanan warga Desa Kalipancur dalam menghadapi masa tanam. Mereka berharap doa bersama ini dapat membawa berkah dan hasil panen yang melimpah. (Susandi)










