Beberapa tahun belakangan ini muncul obyek wisata baru di Kabupaten Pekalongan yang dikelola oleh warga secara mandiri. Namun belum mampu menarik hati warga Pekalongan dan luar Pekalongan untuk berbondong-bondong menikmati tempat wisata tersebut. Sebut saja Karang Srity dan beberapa tempat lain di Petungkriyono yang dikelola oleh warga setempat. Mengapa? Berikut hasil survey yang dilakukan oleh Vivi Khasanatul Fitri, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan (STAIKAP).

Meski banyak muncul obyek wisata baru di Kota Santri, baik dikelola oleh Pemda, Individu (baca: swasta) maupun warga, namun destinasi wisata di Kabupaten Pekalongan kurang menarik dibandingkan dengan daerah lainnya diluar bumi Bahurekso.
Minimnya ekspose destinasi wisata Pekalongan di ruang publik maupun media sosial turut andil, menjawab pertanyaan ini. Selain itu fasilitas sarana-prasarana, menuju maupun di lokasi wisata menjadi kendala tersendiri.
Beberapa tulisan Wartadesa tentang tempat wisata di Pekalongan, menemui permasalahan sarana dan prasarana tersebut. Tidak adanya warung, penjual makanan dan minuman masih dominan. Selain itu perparkiran di lokasi wisata masih semrawut, disamping minimnya sarana transportasi umum menuju ke lokasi wisata.
Survey yang dilakukan oleh Vivi Khasanatul Fitri tentang pandangan mahasiswa terhadap obyek wisata di Pekalongan dan Luar Pekalongan, dengan menyebar kuisioner kepada seluruh mahasiswa STAIKAP Pekalongan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Pertama, Kesukaan terhadap wisata. 90% responden menjawab bahwa mereka lebih suka berwisata ketimbang sebaliknya. Kebnyakan dari responden hanya asal – asalan berwisata saja tanpa memperhatikan tempat yang akan mereka kunjungi.
Kedua, Alasan berwisata. Kebanyakan responden memilih alasan mengisi waktu luang, responden ini merupakan para pekerja yang ingin menikmati waktu libur mereka. Dan yang hanya sekedar refreshing adalah para pelajar yang ingin me-refresh otak mereka. (catatan: mahasiswa STAIKAP merupakan campuran lulusan baru SMA/sederajat dan pekerja yang nyambi kuliah)
Ketiga, Pilihan tempat wisata. Responden lebih banyak memilih mengunjungi tempat wisata di luar Pekalongan ketimbang di Kota Santri. Dengan alasan tempat wisata di luar Pekalongan lebih menarik walaupun mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak. Sedangkan mereka yang memilih berwisata di Pekalongan memiliki alasan bahwa berwisata di Pekalongan bisa menghemat biaya walaupun tempatnya kurang menarik.
Melihat hasil survey tersebut, memperlihatkan bahwa, kalangan terdidik pun belum ‘melek’ wisata di Pekalongan meski banyak bloger Pekalongan yang mengulas destinasi wisata di Kota Santri maupun banyaknya grub-grub media sosial yang mengulas wisata Pekalongan.
Mari berbenah, obyek wisata akan bermanfaat ganda bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. ***(Bono, Vivi Khasanatul Fitri)
Link terkait: Sisi Pandang Para Wisatawan (antara Wisata lokal dan luar kota Pekalongan)