Warta Desa, PEMALANG – SD Negeri 02 Muncang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, memberikan klarifikasi tegas atas informasi yang beredar di media sosial terkait dugaan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) dan penahanan ATM milik siswa. Pihak sekolah menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar.
Kepala Sekolah SDN 02 Muncang, Herawati, S.Pd.SD, M.Pd, menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah melakukan pemotongan terhadap dana bantuan PIP yang disalurkan oleh pemerintah pusat.
“Dana PIP langsung ditransfer ke rekening masing-masing siswa penerima. Sekolah tidak pernah melakukan pendampingan dalam proses pengambilan dana di bank,” jelas Herawati kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Terkait isu penahanan ATM siswa, Herawati juga membantah tudingan tersebut. Ia menyebutkan bahwa tidak semua siswa memiliki ATM, dan sekolah tidak pernah menahan atau menyimpan ATM milik siswa.
Penjelasan lebih lanjut disampaikan oleh Koyimah, S.Pd, selaku guru sekaligus pengurus PIP di SDN 02 Muncang. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 tidak memiliki ATM, karena proses pencairan dilakukan langsung oleh orang tua melalui buku rekening Bank BRI.
“Sekitar 20 siswa memang memiliki ATM PIP, namun itu milik siswa yang sudah lulus. ATM tersebut masih berada di tangan pemilik masing-masing. Saya pribadi maupun lembaga SDN 02 Muncang tidak pernah menahan ATM siswa, apalagi bekerja sama dengan pihak BRI untuk menahan ATM tersebut,” tegas Koyimah.
Pihak sekolah merasa perlu memberikan klarifikasi menyusul unggahan akun media sosial Facebook bernama “Saatnya Warga Bersuara” pada Jumat, 26 Juli 2025, yang menyebarkan informasi tidak benar tanpa verifikasi.
“Kami berharap klarifikasi ini bisa meluruskan kabar yang simpang siur. Masyarakat kami imbau agar tidak langsung mempercayai informasi dari media sosial tanpa konfirmasi terlebih dahulu,” ujar Herawati.
Ia menambahkan, pihak sekolah selalu terbuka terhadap pengawasan publik dan siap mengikuti prosedur resmi jika terdapat aduan dari masyarakat.
“Kami menjunjung tinggi transparansi dalam pelaksanaan program bantuan pemerintah, termasuk PIP. Jika ada yang ingin diklarifikasi, silakan datang langsung sekolah,” pungkasnya. (Rohadi)










