Kajen, Wartadesa. – Surat Ijin Mengemudi (SIM) bagi warga Kota Santri sudah menjadi barang penting. Mereka menganggap bahwa surat-surat kendaraan, termasuk SIM begitu berharga, utamanya saat mereka berkendara. Namun, warga Kabupaten Pekalongan masih mengeluhkan susahnya membuat SIM.
Seperti dituturkan oleh Arief Romanno dalam laman media sosial Wartadesa, saat kami menanyakan “Selamat pagi warga… Apa harapan para warga terhadap pelayanan publik di Kota Santri?” Arief menjawab bahwa dia berharap layanan publik di Kabupaten Pekalongan baik.
Arief juga berharap bahwa untuk pembuatan Surat Ijin Mengemudi jangan dipersulit saat mereka melakukan ujian praktik. “Salama ini pelayanan publik di kab pklgn baik.. Harapan saya kalau bikin sim jgn dipersulit dgn ujianya. kaya bikin kk apa ktp gitu jd semua org bs bikin sim yg di harapkan petugas.” tulisnya.
Menurut arif, seharusnya warga dipermudah dalam pembuatan sim, mengingat sering ada operasi, dan warga yang tidak mempunyai surat kendaraan lengkap, termasuk sim akan kena tilang, “Laaa itu..wong kita suruh gawe..giliran gawe duwe duit pk mbayar aja di gawe angel..karepe piye..oprasi takok surat” ra duwe tilang..mndg perkutut,” lanjutnya.
Beberapa kali warga tidak lolos tes saat membuat sim. Warga berharap agar tes praktik yang diberikan oleh pihak terkait dipermudah. Seperti yang dialami oleh Kurniawan, “Bola bali gawe sim gagal. Bola bali ketilang ra dwe sim. Dwete gawe sim entek.. go sidang tilang.. BUBAR…hhhhhh,” tulisnya.
Warga meminta kepada Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi untuk menjembatani permasalahan sulitnya mendapatkan sim di Kota Santri. Semoga suara warga ini didengar pihak terkait. (Eva Abdullah)