Warta Desa, Magelang, 26 Februari 2025 – Keraton Praja Mangkualaman Yogyakarta sukses menggelar Wisuda Kekancingan Jumeneng ke-3 bagi calon Sentono selama tiga hari, mulai Jumat (24/01/2025) hingga Sabtu (25/01/2025), bertempat di Ndalem Omah Mbudur. Acara ini berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri oleh belasan raja, permaisuri, serta ketua lembaga adat yang menjadi sahabat Praja Mangkualaman.
Sri Paduka Raja Mangku Alam II mengungkapkan bahwa antusiasme para Sentono baru sangat luar biasa. Bahkan, ia merasa terkejut melihat jumlah peserta yang ingin menjadi bagian dari keluarga besar Mangkualaman.
“Sentono-Sentono baru yang hadir sangat luar biasa. Banyak pribadi-pribadi baru yang ingin bergabung menjadi keluarga besar kami, ini merupakan kejutan sekaligus kehormatan besar bagi kami,” ujar Sri Paduka KGPAA Mangku Alam II.
Dalam acara tersebut, peserta dari Lamongan menjadi yang terbanyak, dengan jumlah 60 Sentono baru. Sri Paduka Mangku Alam II pun memberikan apresiasi khusus atas dukungan dari Bupati Lamongan serta para pejabat di daerah tersebut, termasuk camat dan lurah yang hadir langsung dalam acara tersebut. Sebagai bentuk penghormatan, Bupati Lamongan dan Kepala BPKAD Lamongan dianugerahi gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dalam prosesi Kekancingan Jumeneng Kaping 3.
Komitmen Merawat Budaya dan Adat Nusantara
Dalam sambutannya, Sri Paduka Mangku Alam II mengingatkan para Sentono baru untuk tetap rendah hati dan menjaga amanah dari leluhur serta Tuhan Yang Maha Kuasa. Ia menegaskan bahwa pemberian nama dan pangkat kepada para Sentono bukan hal yang sembarangan, melainkan bagian dari tradisi sakral yang harus dijaga.
“Dahulu, kekancingan ini sangat sakral dan bukan sembarangan. Namun, kali ini kami membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin menjadi bagian dari Mangkualaman untuk melestarikan adat dan budaya,” jelasnya.
Selama delapan tahun terakhir, Praja Mangkualaman terus berupaya menjaga marwah adat kerajaan dan kesultanan di Nusantara. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah membentuk organisasi Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) di berbagai daerah, termasuk di Lamongan.
“Kami tidak hanya beretorika, tetapi telah menyiapkan banyak agenda melalui MATRA untuk merawat kelestarian adat kerajaan dan kesultanan di Nusantara,” tegas Sri Paduka Mangku Alam II.
Dukungan dari Tokoh Adat dan Pemerintah
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh dari luar negeri, seperti dari Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Cina, Laos, dan Myanmar, yang turut menunjukkan kepedulian mereka terhadap pelestarian adat dan budaya.
Ketua Himpunan Keluarga Mangku Alaman (HKMA) Karisidenan Bojonegoro sekaligus Ketua DPD MATRA Kabupaten Lamongan, KRT Iwan Kusumo, menyampaikan rasa bangganya atas komitmen Praja Mangkualaman dalam menjaga adat dan budaya Nusantara.
“Kami merasa bangga terhadap Praja Mangkualaman. Sikap konsisten mereka dalam menjaga adat kerajaan di Nusantara adalah nilai yang sangat luhur,” kata KRT Iwan Kusumo.
Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Lamongan, termasuk Bupati Yuhronur Efendi dan Kepala BPKAD Lamongan Heru Widi, yang ikut berperan dalam kelestarian budaya.
Selain itu, kehadiran Camat Ngimbang, Bambang, serta beberapa kepala desa seperti Kades Tlemang, Kades Pataan, dan Kades Kretegan, semakin menguatkan komitmen dalam menjaga adat dan budaya kerajaan. Semua yang hadir pun mendapat kehormatan nama dan gelar dari Sri Paduka Mangku Alam II.
Dengan suksesnya acara Kekancingan Jumeneng ke-3 ini, diharapkan para Sentono baru dapat terus mengemban amanah leluhur dan berkontribusi dalam pelestarian budaya Nusantara. (Rohadi)