
Kajen, Wartadesa – Gemuruh suara rebana memenuhi pendopo Bupati Pekalongan, Jalan Mandurorejo Kajen, Jum’at (21/10). Duapuluh peserta dari berbagai penjuru kabupaten Pekalongan turut serta meramaikan gelaran festival rebana kota santri.
Festival rebana yang digelar pemkab Pekalongan dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda yang ke-88 dan Hari Santri tahun 2016, dilaksanakan di pendopo Bupati Pekalongan, dan di ikuti oleh seluruh pondok pesantren yang ada di Kota Santri.
Pendamping group rebana Asy Syuqi, pondok pesantren Nahjul Hidayah, Capgawen Kedungwuni, Abdul Khofi saat ditemui di lokasi menuturkan, festival rebana semacam ini harusnya sering diadakan karena hal ini bisa menambah semangat generasi muda untuk mencintai jenis musik religi semacam rebana.
Rebana merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari daerah timur tengah. Biasa digunakan pada saat adanya acara kesenian. Alat musik ini beredar luas dan berkembangan Negara Asia tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura. Kita sering menjumpai penggunaan rebana saat ada pementasan kasidah. Ujar Khofi.
Lebih lanjut Khofi menambahkan “Kami hampir tiap hari berlatih jadi tidak begitu perlu ada latihan khusus untuk mengikuti festival ini. Dan kami sangat bangga bisa berpartisipasi meramaikan Hari Santri tahun 2016 ini” Pungkasnya. **(eva abdullah)