- Sempat dikeluhkan warga di grub media sosial
Sragi, Wartadesa. – Tiga jembatan gantung di wilayah Kabupaten Pekalongan yang kondisinya sangat memprihatinkan akan segera diperbaiki dengan dana respon sosial perusahaan (csr) sebuah perusahaan telekomunikasi plat merah.
Tiga jembatan tersebut meliputi jembatan gantung Sembungjambu-Sembungkrecek di Kecamatan Bojong, jembatan gantung Randumuktiwaren Bojong-Purworejo Sragi di Kecamatan Sragi dan jembatan Babadan Sanak-Dukuh Cokrah Mulyorejo di Kecamatan Tirto.

Letkol Inf Muhammad Ridha, Komandan Kodim 0710 Pekalongan mengatakan bahwa kondisi jembatan sungguh memprihatinkan. “Setelah kita lihat secara langsung kondisi jembatan tersebut,ternyata kondisinya sangat memprihatinkan,dan kita akan segera tindak lanjuti dengan bekerja sama dengan PT Telkom untuk merehap jembatan tersebut,” Jelas Dandim, Kamis (05/07).
Muhammad Ridha juga meminta warga Randumuktiwaren untuk tidak melewati jembatan tersebut, mengingat kondisinya sangat membahayakan.
Sebelumnya, pada 23 Maret 2018, Siswandi, warga Sragi menuliskan keluhannya dalam sebuah grub media sosial, “pye gan nek lewat Jembatan gantung kyo iki.. penghubung desa purworejo kec. sragi – desa randu mukti waren kec. bojong — di Desa Randumuktiwaren – Bojong – Pekalongan.” Tulisnya.
Pantauan pewarta Wartadesa, jembatan gantung Mejo-Mukten yang menghubungkan Desa Purworejo Sragi dengan desa Randumuktiwaren Bojong yang dibangun awal 2012. Kondisinya sangat memprihatinkan sejak tahun 2014.
Berikut tulisan pewarta Wartadesa di suarakomunitas.net pada 2014 lalu.

Jembatan Gantung yang menghubungkan Desa Purworejo,Sragi, dan Desa Randu mukti waren,Bojong Kabupaten Pekalongan ini kondisinya sangat memprihatinkan, Jembatan yang meliantas di atas sungai Kali Sragi ini memiliki lebabar sekitar 1 m, dan panjang sekitar 100 m.
Berdasarkan informasi di lapangan Jembatan tersebut di bangun sekitar awal 2012 lalu, namun sejak jembatan ini di bangun ternyata fungsinya jauh dari yang di harapkan, pasalnya lebah jembatan di rasa sempit jadi mengurangi tingkat kenyamanan penguna, terlebih jika melintas di jembatan gantung ini, pemakai pasti khawatir karena jembatan ini bergoyang jika di lintasi, bahkan penguna ada yang mengurungkan niatnya karena takut.
Tak hanya itu saat ini jembatan tersebut juga nampak rusak, masyarakatpun mengupayakan perbaikan sementara dan ala kadarnya supaya jembatan tidak bolong dan bisa di lewati, pangkal jembatanpun sudah ada yang lepas dari bantalanya, sehinggan jika di lewati pergerakan jembatan sangat terasa, bahkan bisa sampai membuat kepala pusing.
Dari tingkat kerusakan jembatan tersebut bisa kapan saja mengancam keselamatan penguna, misalnya terpeleset, dan bisa berakibat lebih fatal karena sungai di bawahnya juga sangat dalam, apalagi kalau musim hujan potensi rawan terhadap kecelakaan akan lebih besar.
Kepala desa Purworejo Karyono, ketika di temui di ruang kerjanya mengakui prihatan dengan kondisi jembatan yang sedianya bisa memper mudah transportasi warganya dengan desa sebelah, jembatan tersebut juga di harapkan mampu menjadi jembatan alternatif antara masyarakat Kecamatan Sragi dan Bojong.
“Saya sudah kesana kemari mengupayakan untuk perbaikan jembatan tersebut, namun sampai sekarang belum ada jalan terang, pun demikian saya akan terus berusaha mencari jalan, supaya jembatan tersebut bisa secepatya di perbaiki, karena jembatan tersebut juga sangat di butuhkan masyarakat” pungkas Karyono. (F4, Eva Abdullah)