Kedungwuni, wartadesa. – Pengguna ruas jalan kabupaten di Desa Tangkiltengah, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan dikejutkan dengan pemblokiran jalan. Blokade jalan di ruas jalan tersebut terjadi pagi ini, Kamis (05/07).
“Jam enam pagi, pas mau lewat jalan sudah di blokir,” tutur Wasnadi, salah seorang pengguna jalan asal Kebonagung.
Aksi Blokade jalan tersebut bukan kali pertama. Tahun lalu, warga juga melakukan aksi yang sama. Aksi dilakukan warga untuk menuntut perbaikan jalan yang rusak.
Baca: Tak segera diperbaiki, warga Tangkiltengah blokir jalan
“Hampir sepanjang tahun, jalan disini rusak, dan tidak diperbaiki,” ujar narasumber yang tidak bersedia disebut namanya.
Tuntutan warga hanya satu, lanjut narasumber, yakni perbaikan jalan dilakukan segera, mengingat kerusakan jalan makin parah.
Pantauan di lapangan, kondisi rusaknya jalan di jalan alternatif penghubung Kedungwuni dan Kecamatan Tirto tersebut sangat parah. Jalan rusak dan berdebu sepanjang lima ratus meter lebih. Kondisi jalan yang kerusakannya parah terjadi pada ruas sebelah utara Balaidesa Tanggiltengah hingga depan rumah Kepala Desa Tangkiltengah.
Selain dikeluhkan oleh warga setempat. Kerusakan jalan juga dikeluhkan pengguna jalan lainnya. Seperti diungkapkan oleh Sugeng, pemuda asal Kedungwuni yang tiap hari melewati ruas jalan tersebut.
“Kalau setiap hari saya lewat sini. Kerjanya kan di Kota Pekalongan, lebih cepat lewat jalan ini, penginnya sih jalan disini diperbaiki mengingat kondisinya parah banget,” kata Sugeng.
Seperti diketahui, tahun lalu, warga juga menggelar aksi pemblokiran jalan. Aksi pemblokiran jalan yang masuk dalam jalan golongan III (jalan kabupaten) ini merupakan bentuk protes warga Desa Tangkiltengah karena jalan yang tak kunjung diperbaiki. Selasa (16/5)
“Bentuk protes warga desa Tangkiltengah, jalan yang tak kunjung diperbaiki,” ujar Heru Hudayati, perangkat desa setempat.
Heru menambahkan bahwa aksi tersebut merupakan aksi spontan warga, pihak desa tidak mengetahui sebelumnya, “Ora ngerti, tumon-tumon dalane ono debog’e, yo mungkin kui atas nama warga Desa Tangkiltengah (Tidak tahu, tiba-tiba saja jalan sudah ada gedebok pisang, ya mungkin itu atas nama warga desa),” ujarnya kepada Wartadesa.
Warga berharap agar jalan segera diperbaiki, “Jalan secepatnya diperbaiki, mumpung ketigo, lubange dalam banget, sangat berbahaya (mumpung musim panas, lubang jalan dalam sekali, sangat berbahaya),” tambah Heru ketika ditannya harapan warga terkait dengan perbaikan jalan.
Heru mengaku, bahwa pihak desa telah mengusulkan perbaikan jalan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbang), “Desa sudah mengusulkan (perbaikan jalan) lewat Musrenbang Kec. Kedugwuni, warga mungkin kurang sabar, mereka kurang paham kalau itu jalan trayek Kabupaten.” Ujarnya.
Perangkat desa perempuan ini juga mengaku bahwa pihak desa tidak bisa berbuat banyak mengingat kebijakan ada di level kabupaten, “desa tidak bisa berbuat banyak,” lanjut Heru.
Sementara itu, warga Tangkiltengah mengaku bahwa aksi tersebut dilakukan sejak dini hari, “Aksi dilakukan sejak Senin, (15/5) malam. Aksi warga desa Tangkiltengah yang dilakukan tengah malam memblokir jalan akses desa karna kecewa jalan rusak yang lama terabaikan, tidak diperbaiki,” ungkap Saim, salah satu warga. (Eva Abdullah)