Lebakbarang, Wartadesa. – Diduga lantaran “tukaran” (berselisih) dengan keluarga, R (53) seorang petani asal Desa Timbangsari, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan, nekat mengakhiri hidupnya dengan “ngendat” alias gantungdiri. Kamis (17/09). Jenazah ditemukan di hutan Kaliadoh, tempat ia biasa menyadap nira.
Kronologi kejadian, pada Rabu, R seperti biasa berangkat sore sekitar pukul 15.00 WIB untuk menyadap nira di sekitar hutan Kaliadoh, Desa Timbangsari. Biasanya ia pulang saat salat maghrib. Namun hingga habis maghrib, R belum juga pulang.
Hal tersebut membuat istri R khawatir dan mengajak adik serta tiga orang warga lainnya untuk mencarinya di sekitar hutan Kaliadoh, tempat R biasa menyadap nira untuk dijadikan gula aren.
Saat sampai di hutan Kaliadoh, R didapati telah meninggal, gantung diri di sebuah pohon kopi. Karena rombongan pencari tidak berani menurunkan jasad korban, warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lebakbarang.
Kasie Humas Polres Pekalongan IPDA Heru Santoso mengungkapkan bahwa korban ditemukan bunuh diri. “Posisi korban saat dievakuasi kaki sudah menyentuh tanah diduga karena tali yang digunakan jenis tali nilon sehingga merenggang.” Ujarnya.
Keterangan dari keluarga, korban sempat berselisih paham dengan istri karena cara mengasuh anak yang dianggap keras. Pihak keluarga menerima kejadian tersebut dan menolak dilakukan otopsi. Jenazah sudah dimakamkan. (Bono)