Doro, Wartadesa. – Bupati Pekalongan, Fadia mencanangkan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh Puskesmas, RSUD Kraton, RSUD Kajen dan RSUD Kesesi untuk kelas III, terhitung Januari 2022 ini. Namun begitu ada syarat yang harus dipenuhi oleh warga untuk mengaksesnya. Demikian disampaikan oleh istri Ashraff saat membuka gedung baru Puskesmas Doro 2, Kamis (13/01).
“Yang pertama adalah terkait pentingnya membuat surat rujukan dari puskesmas terdekat apabila ingin mengakses pelayanan kesehatan ke rumah sakit daerah.” Tutur Fadia.
Menurut Fadia, layanan di seluruh Puskesmas Kota Santri gratis untuk seluruh warga, cukup menggunakan KTP saja, ” pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan yang cukup menggunakan KTP saja,’’ ujarnya.
Fadia menyebut ada tiga hal yang harus disosialisasikan seluruh Puskesmas Kabupaten Pekalongan terkait layanan gratis di rumah sakit milik pemkab, selain rujukan dari Puskesmas, syarat berikutnya adalah pemilik BPJS mandiri maupun KIS tetap melanjutkan kepesertaanya.
“Dan untuk edukasi yang kedua adalah, apabila masyarakat sudah memiliki kartu BPJS mandiri, maupun Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk tetap dilanjutkan, jangan sampai berhenti karena ada pemberian pelayanan gratis dari pemkab.” Lanjut Fadia.
Menurutnya kepesertaan BPJS maupun KIS untuk meng-cover layanan di rumah sakit swasta. ‘’Karena kita hanya baru bisa mengcover di lingkup Kabupaten Pekalongan saja. Yaitu di RSUD Keraton, RSUD Kajen, RSUD Kesesi 1 dan seluruh puskesmas se-Kabupaten Pekalongan. Itupun untuk kelas tiga. Jadi kalau mau naik kelas pelayanan atau masuk rumah sakit swasta kalau tidak ada kartu BPJS maupun KIS kan juga sayang sekali ya,’’ jelasnya.
Fadia melanjutkan, hal ketiga yang harus disosialisasikan oleh Puskesmas yakni bahwa layanan gratis bagi warga Pekalonan tidak pandang bulu, seluruh warga dapat memanfaatkannya. ‘’Jadi saya harap kesehatan gratis untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan ini benar-benar bisa berjalan dengan baik. Karena kalau ini berfungsi dan bisa jalan semua dengan rancangan kita, maka untuk tingkat Jawa Tengah kita bisa menjadi pelopor inovasi pelayanan gratis ini untuk masyarakat. Walaupun ada batasan-batasannya,’’ pungkasnya. (Buono)