Wartadesa, Kendal. – Cuaca ekstrim di banyak daerah membawa dampak mengeringnya sumber mata air dan sumur warga di beberapa tempat, termasuk di Kabupaten Kendal. Menurut BMKG, musim kering tahun ini akan berlangsung lebih lama dari biasanya, bahkan yang tadinya diperkirakan selesai bulan September, di bulan Oktober ini masih dikawatirkan akan menjadi puncak kemarau.
Pemerintah Kabupaten Kendal sendiri telah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati, 360/255/2023 Tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 sejak 1/07/2023 hingga 31/10/2023, yang ditetapkan tanggal 7/08/2023. Berdasarkan apa yang terjadi di lapangan memang Kendal termasuk daerah yang rawan bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan.
BPBD Kendal yang merupakan lembaga resmi pemerintah yang menangani kebencanaan telah melakukan pendistribusian air bersih di dua titik sejak pertengahan Juli 2023. Karena jumlah daerah terdampak semakin meluas, maka dibutuhkan dukungan dari masyarakat untuk bersama-sama mengurangi beban warga terdampak. Lembaga sosial lain yang turut serta dalam tanggap bencana kekeringan adalah PMI. Selain dari dua lembaga tadi, organisasi kemasyarakatan juga banyak yang terjun meringankan beban warga yang menerima dampak kekeringan. Salah satunya adalah dari Muhammadiyah, yaitu MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center).
MDMC Kendal memilih cara yang cukup unik dalam melakukan pendistribusian air bersih. Respon terhadap kekeringan ini dimulai dengan mengumpulkan donasi berupa galon air mineral. Awal September MDMC memulai pendistribusian ke satu dusun di Desa Bringinsari, Kecamatan Sukorejo, yaitu Dusun Sumilir.
Sebanyak 2.500 galon digunakan untuk droping air bersih. Prosesnya dimulai dengan mencuci seluruh galon kemudian mengisi satu persatu galon menggunakan sumber air di Kali Siberuk, Kauman, Desa Sukorejo. Siberuk merupakan sumber mata air yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Sukorejo. Sudah sejak lama digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun pada musim kemarau seperti sekarang debitnya menurun, dibandingkan sumber mata air lain, Siberuk termasuk yang paling besar di daerah Sukorejo.
Koordinator kegiatan pendistribusian air MDMC Kendal, Aman Wahyudi menyebutkan, selain dari relawan MDMC dari warga juga banyak yang membantu dalam proses pengisian dan pendistribusian air. “Total yang bergerak ada 20 orang, dari relawan dan masyarakat sekitar Siberuk. Siang malam selama masih kuat kami bergerak terus untuk meringankan sesama”.
Ada dua armada mobil pick up yang digunakan untuk mobilisasi. “Ada dua mobil yang stanby untuk kegiatan ini, yang memang diperuntukkan pada tanggap darurat kekeringan” tambahnya. MDMC juga membuka pintu jika ada masyarakat yang ingin mendistribusikan sendiri, boleh menggunakan armada maupun galon yang sudah tersedia. Donasi berupa uang untuk membantu operasional dan galon pun masih diterima selama kegiatan ini berlangsung.
Menurutnya, dengan menggunakan galon akan mempercepat proses penyaluran, dan tidak banyak air yang terbuang karena galon tertutup rapat, dan pengantaranyapun bisa menggunakan armada yang kecil.”karena ketika kita menggunakan tangki, pas menuang air ke ember itu banyak yang tercecer, apalagi jumlah truk tangki sangat terbatas sehingga kita tidak bisa setiap saat melakukan pendistribusian, padahal masyarakat membutuhkan air segera” pungkasnya.
Setiap harinya MDMC lakukan pendistribusian air bersih sebanyak 666 galon yang berisi air 9.990 liter. Setiap KK dibatasi 5 galon sehari, pada hari berikutnya galon yang kosong bisa ditukar dengan yang sudah terisi. Ada lima desa yang masuk dalam target distribusi air bersih dari MDMC, yaitu Desa Bringinsari meliputi Dusun Sumilir dan Dusun Bakulan, Desa Ngargosari, Kecamatan Sukorejo, dan Curugsewu, Sidokumpul, Sidodadi Kecamatan Patean.
Galon yang sudah terdistribusi sejak 10/09/2023 hingga 04/10/2023 sebanyak 10.657 galon, setiap galon berisi 15 L, jadi total air yang telah tersalur menggunakan galon sebanyak 159.855 Liter. Selain galon, MDMC juga menyalurkan bantuan air menggunakan mobil tangki, 8 truk tangki berkapasitas 7000 liter, satu truk tangki berkapasitas 8000 liter, dan 1 tandon dengan kapasitas 4.515 liter. Total air yang terdistribusi selama hampir sebulan ini mencapai 228.370 Liter, dengan total penerima manfaat sebanyak 1.683 KK. (Andi Gunawan)