close
Sosial Budaya

Forum Shilaturohim Bersama Lakukan Perawatan dan Pengecatan Monumen Juang di Kecamatan Lebakbarang

lebakbarang

Warta Desa, Lebakbarang – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-79, Forum Shilaturohim bersama masyarakat Lebakbarang mengadakan kegiatan perawatan dan pengecatan Monumen Juang yang berada di Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. Monumen ini memiliki nilai sejarah penting, mengingat Kecamatan Lebakbarang pernah menjadi pusat pemerintahan darurat Kabupaten Pekalongan saat Agresi Militer Belanda pertama tahun 1947.

Lebakbarang, dengan luas wilayah 58,20 km² atau sekitar 6,96% dari total luas Kabupaten Pekalongan, secara administratif terbagi menjadi 11 desa, 37 dusun, 32 RW, dan 70 RT. Wilayah ini dikenal sebagai daerah dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 691 meter di atas permukaan laut (dpl), dan berjarak 23 km dari ibu kota Kabupaten Pekalongan. Nama “Lebakbarang” sendiri berasal dari kisah Ki Kerta Jaya dan Ki Gede Lebakbarang, yang mengartikan wilayah ini sebagai sebuah lembah yang menyimpan banyak barang berharga, termasuk senjata peninggalan zaman Mataram. Berdasarkan penelitian PT Sumber Mineral, sepanjang aliran sungai di wilayah ini memang terdapat kandungan tambang emas.

Di Lebakbarang juga terdapat makam yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat, dikenal sebagai Puncak Makam Mahameru. Nama “Mahameru” berasal dari bahasa Jawa, yang bermakna 17 rakaat dalam ajaran Islam, serta mengacu pada 20 sifat wujud Allah. Makam ini dipercaya sebagai tempat peristirahatan para Aulia atau Wali yang selalu mengamalkan ajaran Islam.

Sejarah Lebakbarang tidak bisa dipisahkan dari perjalanan panjang perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Salah satu momen penting yang perlu dikenang adalah ketika pada tahun 1947, saat Agresi Militer Belanda pertama, pusat pemerintahan Karesidenan dan Kabupaten Pekalongan dipindahkan ke Lebakbarang sebagai bagian dari strategi pertahanan.

Untuk mengenang sejarah penting ini, pada tahun 1962, didirikanlah Monumen Perjuangan di Lebakbarang. Awalnya, monumen ini terletak di pinggiran Jalan Mahameru depan Mushola Al Ikhlas Lebakbarang, namun pada tahun 2002, monumen tersebut dipindahkan dan direnovasi di halaman Rumah Dinas Camat Lebakbarang, di mana kini berdiri dengan megah.

Kegiatan perawatan dan pengecatan monumen ini merupakan bentuk penghargaan dan rasa syukur atas jasa para pahlawan yang telah gugur dalam perjuangan. Seperti pepatah yang mengatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa para pahlawannya,” masyarakat Lebakbarang terus berusaha untuk menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah ini agar dapat diwariskan kepada generasi penerus bangsa. (Rohadi)

Terkait
Pantai Depok, Nasibmu Kini

Meski sudah ada pemecah ombak, abrasi terus menggerus Pantai Depok Pekalongan (12/10)

Rusak, warga rehab Mushola “Pasar Kebo”

Warga sekitar Mushola Pasar Kebo - Kajen merehab Mushola, Jum'at (14/10). Foto : Eva Abdullah/wartadesa Kajen, Read more

[Video] Pantai Siwalan Nasibmu Kini

https://youtu.be/-ifv0wgTxAM Pesisir pantai siwalan hingga wonokerto Kab. Pekalongan terus terkikis, Pemukiman warga terus terancam hilang. Sebagian rumah warga  sudah tidak Read more

Meneruskan estafet kepemimpinan rating IPPNU Pecakaran

Pelantikan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Pecakaran, Wonokerto - Pekalongan berlangsung khidmad. (14/10) Foto : Wahidatul Maghfiroh/wartadesa. Read more

Tags : HUT RIlebakbarang