Batang, Wartadesa. – Tinggal sebatangkara, di rawa-rawa sebelah timur Mencawak, Sigandu Kabupaten Batang dengan gubuk berdinding terpal, itulah kondisi kakek Ra’adi (75) saat ditemui Agus Pranoto, warga Batang, Kamis (5/1).
Kondisi kakek Ra’adi sungguh mengenaskan, makan seadanya saja untuk mengganjal perut. Satu-satunya perabot yang dipunyai adalah kendil kecil (periuk nasi-red.) dengan tungku batu dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Demikian dituturkan Agus Pranoto dalam grub media sosial Pigura Warga Batang (PWB).
Postingan Agus Pranoto ini, kontan saja mendapat empati dan simpati ribua anggota grub PWB. Beberapa anggota melakukan survey ke lokasi kakek Ra’adi untuk melihat kondisinya secara langsung.
Agak susah mencari lokasi keberadaan kakek Ra’adi, mengingat lokasi berada di rawa-rawa hutan Mencawak, Sigandu. Untuk ke lokasi harus melewati pos karcis sigandu kearah timur terus hingga mentok perumahan komplek (lokalisasi-red.)
Dari komplek lokalisasi, 10 meter kearah Timur masuk gang kearah utara, terus lurus, akan ditemui kecil. Disitulah tempat tinggal kakek Ra’adi. Motor tidak bisa masuk kearah gubuk kakek Ra’adi, harus parkir di rumah komplek. Ujar Ahmad Dharmoko, anggota PWB yang melakukan survei lokasi sehabis mancing ikan sekaligus ngobro kecil dengan kakek Ra’adi.
Sebenarnya, kakek Ra’adi bukan warga asli Mencawak, dia berasal dari Ponowareng. Pernah menikah kemudian bercerai tanpa anak.
Dremo, anggota PWB yang juga tertarik dengan keberadaan kakek Ra’adi pun mengunjungi kakek sebatangkara tersebut. Dari obrolan dengan kakek tersebut, Dremo berkesimpulan, sebenere meskipun mboten gadah lare nopo estri, tapi sederek e katah, karepe nggih di ken derek, tapi mbah raadi mboten purun, mboten seneng ngrepoti intine niku. (sebenarnya meskipun tidak punya anak dan istri, tapi saudaranya banyak, dia diminta untuk ikut saudaranya, tapi mbah Ra’adi tidak mau, tidak mau merepotkan orang lain. Intinya seperti itu).
Dremo juga menyampaikan kepada anggota PWB yang akan melakukan penggalangan dana guna membantu kakek Ra’adi bahwa kakek Ra’adi hanya membutuhkan bantuan modal usaha untuk beternak bebek. ***(Bono)