Kedungwuni, Wartadesa. – Dalam waktu dua jam sejak dibuka, Ahad (27/02/2022) pukul 08.00 WIB, aneka jajanan jaman dulu yang dijual oleh warga Desa Tangkil Kulon, Kecamatan Kedungwuni, Pekalongan di Kampung Kali Papringan, ludes. Antusiasme pengunjung Kampung Kali Papringan membuat para pedagang laris manis.
Kawasan kuliner jaman dulu ini baru dibuka akhir Januari 2022 lalu oleh Mas’udah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan. Saat membuka Kampung Kali Papringan, ia menyambut baik program yang dijalankan oleh Badan Kewadayaan Masyarakat (BKM) Tunas Karya Mandiri Desa Tangkil Kulon untuk memajukan ekonomi warga desa setempat.
Menurut Mas’udah, hadirnya Kampung Kali Papringan bisa menjadi obyek wisata baru yang menyediakan aneka jajanan masa lalu ala kampung. “Disamping suasananya yang adem khas kampung, dengan aliran sungai yang membelah, disertai rindangnya pepohonan bambu, tempat ini sangat cocok untuk dijadikan wisata keluarga,” ujarnya.
Dan Kampung Kali Papringan ini, lanjut Mas’udah, akan menjadi pendongkrak ekonomi warga sekitar.
Ditemui di lokasi, pengelola Kampung Kali Papringan, Didik Utomo mengatakan bahwa antusiasme pengunjung sejak dibuka pada akhir Januari dan hari ini cukup bagus. “Alhamdulillah pengunjung yang datang sangat antusias, selain dari warga Desa Tangkil Kulon, banyak warga dari desa tetangga yang sengaja datang untuk menikmati sejuknya Kampung Kali Papringan,” ujarnya Ahad (27/02).
Menurut Didik, acara jajanan jaman dulu di Kampung Kali Papringan akan digelar dua pekan sekali. “Setiap dua minggu sekali Kampung Kali Papringan ini dibuka. Selain beragam jajanan kampung, kami siapkan aneka hiburan untuk menemani pengunjung yang datang,” lanjutnya.
Sementara itu, Jepri, salah seorang pengunjung dari Comal mengatakan bahwa ia mendapat informasi tentang aneka makanan jaman dulu di Kampung Kali Papringan dari media sosial, “yo dari Facebook-lah informasinya, saya sengaja datang untuk menikmati berbagai makanan jaman dulu. Belinya pakai koin batok. Ada cenil, krau dan lain-lain. Semuanya enak-enak, khas jajanan masa kecil,” pungkasnya. (Buono)