- Tak Benar Ditembak Pemburu
Petungkriyono, Wartadesa. – Beredarnya informasi di media sosial, adanya monyet yang mati ditembak oleh pemburu di hutan Petungkriyono, ternyata tidak benar. Primata ekor panjang mati terluka di atas aspal tepi jalan Sokokembang tersebut usai bertarung dengan seekor Sanca.
Identifikasi yang dilakukan dan dilakukan oleh swaraowa pada Jum’at (26/04) menemukan monyet ekor panjang terluka di bagian dada, dan punggung. Identifikasi dilakukan pukul 18.46 WIB tersebut mengenali bahwa monyet yang mati berkelamin jantan.
Setelah penemuan mayat yang dilaporkan oleh warga teridentifikasi, Swaraowa melaporkan kejadian ke BKSDA resort Pemalang pada malam harinya, pukul 22.30 WIB.
Penelururan Swaraowa dilakukan esok harinya, lantaran kondisi malam dan pencahayaan kurang. Pukul 10.15 WIB, Sabtu (27/04), dikakukan penelitian lebih lanjut. Di lokasi kejadian ditemukan bekas lonsoran dari bagian tebing, seperti bekas dilalui oleh satwa.
Tim kemudian mewawancarai Parti (35), pedagang warung dimana ditemukan monyet ekor panjang mati. Parti sempat ditanyakan perihal adanya serangan monyet dan dijawab tidak ada serangan primata kepada manusia.
Informasi dari Muyati (60), warung di depan Tugu Petungkriyono Natural Heritage mengungkapkan bahwa ia melihat ada seekor monyet yang dimakan ular. “Sekitar pukul 13.00 WIB ular itu membelit monyet dan kemudian kelompok monyet yang lain menyerang menggit ular tersebut, terdengar ramai sekali karena kelompok monyet yang di atas bersuara semua,” tuturnya.
Kejadian tersebut sempat direkam oleh Gianto, warga dari dusun Mesoyi yang kebetulan berada di tempat tersebut.
Hasil otopsi yang dilakukan Tim Swaraowa, Sabtu pukul 11.56 menemukan dua lubang berjarak sekitar 4 cm yang satu besar yang satu lebih kecil ukurannya, demikian juga yang ada di bagian dada, ada dua lubang juga yang satu lebih lebar diameternya dan yang satunya lebih keci.jarak sekitar 4 cm antar lubang.
Slamet Mahlul, BKSD Jawa Tengah resort Pemalang yang tiba di Sokokembang yang datang ke Sokokembang kemudian bersama Tim Swaraowa kembali ke Tugu Petungkriyono Natural Heritage bertemu dengan Mulyati. Tim kemudian mewawancarai Eko (36) penjual bakso yang melihat kejadian pertarungan antara monyet ekor panjang dan sanca. Eko yang mendapatkan video rekaman dari salah seorang warga kemudian menunjukkan video tersebut.
Dalam video kiriman Jagawana Perhutani KPH Pekalongan Timur, terlihat seekor ular sanca (Phyton reticulatus) membelit seekor monyet, berada di tengah jalan, dan monyet terlihat tidak berdaya kemudian di tinggal oleh ular sanca. (WD)
Sumber: Blog Swaraowa