Pekalongan Kota, Wartadesa. – Setidaknya 15 orang tua siswa di beberapa SD di wilayah Kota Pekalongan menolak anaknya diimunisasi Measles Rubella (MR). Penolakan tersebut merupakan inisiasi pribadi, bukan dari pihak sekolah.
Kelimabelas orang tua siswa yang menolak imunisasi tersebut, berasal dari 10 orang di SDIT dan lima orang di SD Muhammadiyah 2 Bendan.
Slamet Budiyanto, Kepala Dinkes Kota Pekalongan membernarkan adanya sejumlah orang tua yang menolak anaknya diimunisasi MR. Dia menegaskan bahwa penolakan tersebut dilakukan oleh individu, bukan dari pihak sekolah.
Budiyanto menambahkan bahwa alasan penolakan dari orang tua, beragam, ada yang menyatakan kalau sakit sudah takdir, kemudian sudah kebal dari bayi karena sudah diberikan ASI eksklusif hingga keyakinan bahwa imunisasi mengandung bahan yang tidak halal,” jelasnya, Jumat (11/8).
Masih menurut Budiyanto, dua sekolah tersebut merupakan sampel dari beberapa puskesmas. Dia meyakini masih ada beberapa kantong-kantong sekolah lain yang menolak imunisasi MR tersebut. “Di setiap wilayah puskesmas pasti ada kantong-kantong yang menolak diberikan imunisasi. Tapi memang rata-rata hanya satu dua per sekolahnya,” ujarnya.
Pihaknya akan berupaya mengajak secara persuasif, orang tua yang menolak imunisasi tersebut, dengan menggandeng tokoh agama setempat. Tambah Budiyanto.Sementara, di Kabupaten Pekalongan, beberapa orang tua masih ragu vaksin MR. Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro membenarkan, ada beberapa warga yang masih ragu. Namun setelah didatangi lagi dan diberikan penjelasan, akhirnya mereka bersedia, anaknya diimunisasi MR. (WD)