Oleh : RUDI WIDIANTO
Presiden Republik Indonesia, Ir. H Joko Widodo atau yang akrab dipanggil dengan Presiden Jokowi beserta ibu negara Hj. Iriana Joko Widodo dijadwalkan akan menghadiri sejumlah acara di Kota dan Kabupaten Pekalongan pada Ahad (8/1) ini. Tidak hanya presiden yang dijadwalkan akan hadir tetapi juga Panglima TNI Gatot Nurmatyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan sejumlah menteri. Saya sampaikan selamat datang Presiden… selamat datang Kapolri, Selamat datang Panglima TNI, selamat datang Pak Menteri di kota santri dan kota batik dunia.
Pertama saya ucapkan terimakasih atas kunjungan, kedatangan dan kehadiran rombongan di Pekalongan, Pekalongan seperti kota – kota lain di Indonesia, ada yang mencintai presidennya adapula yang membenci presidennya, seperti masyarakat di Indonesia lainnya, ada yang merasa legowo atas kekalahan Pilpres 2014 lalu, ada juga yang sampai sekarang belum juga selesai sakit hati atas kekalahan.
Terima Kasih Pak Presiden, berkat kunjungan anda setidaknya sepanjang jalan Buaran – Pekajangan dan yang dilalui rombongan mendadak mulus, borok – borok ditutupi dan lancar melintas. Itulah dampak yang saya rasakan langsung.
Suatu kehormatan, Kota tercinta dikunjungi orang – orang penting di negeri ini, sementara di ibukota sedang ramai, disini ada silaturahim.
Terkait kunjungan ini tentu akan muncul berbagai nada mulai dari yang nyaring sampai fals pun pasti ada. Apalagi setelah kenaikan harga – harga, mulai dari urusan STNK, BBM dan satu lagi … naik pitam bonus naik darah untuk kemudian berpotensi stroke. Pantaslah kalau kenaikan sejumlah harga ini memicu berbagai reaksi negatif, lha wong melepas burung dikebun saja di nyiyiri apalagi kenaikan harga, reaksi – reaksinya seperti biasa macamnya bisa berupa kritik ilmiah yang mengedepankan ilmu, kritik yang tingkat keilmuannya menggunakan perasaan alias baper akibat sakit hati, atau kritik modal dengkul yang mengarah ke penghinaan, pelecehan bahkan penodaan. Sulit rasanya kalau harus memilih mana yang paling objektif, mana yang sehat.
Pak Presiden, Pak Kapolri dan Pak Panglima TNI, anda sebagai pemangku jabatan bukan main – main, ini negara, keutuhan kesatuan republik ini ada ditangan anda, jadi siapa – siapa yang mengganggu harus di singkirkan atau minimal mendapat teguran. Dalam hal ini sinergi harus terbentuk antar berbagai elemen. Masyarakat dari berbagai profesi dan posisi harus menjunjung tinggi nilai – nilai dukungan, kritik membangunpun bisa bernilai dukungan.
Iya kritik yang membangun, bukan kritik modal dengkul dimana dengkulnya juga pinjam ntah milik siapa, masyarakat dengan berbagai profesi yang berafiliasi dengan program pemerintah dan difasilitasi negara tidak sepatutnya melempar kritik – kritik tak mendasar atau mengarah ke pelecehan terhadap presiden, maka harus secara tegas diberikan sanksi administratif.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Pandu Wijaya atas sikap tidak sopannya terhadap Gus Mus, dengan mengatakan Ndasmu! , perusahaan dimana ia bekerja langsung memberikan SP3. Ini bukan soal apa, ini pelajaran budi pekerti dalam rangka untuk menyelamatkan generasi kedepan, generasi yang hari ini dibakar dengan hinaan, cacian, nyinyir, hoax, tanpa tata krama. Seyogyanya perusahaan untuk mengawasi dan mengontrol para pekerjanya agar menghindari segala bentuk penghinaan kepada tokoh, kepada simbol negara, kepada manusia lainnya. Bukan soal membungkam kritik, bukan soal diktator, ini soal bagaimana belajar tata krama. Dinas pendidikan harus secara tegas memberikan teguran kepada seluruh unsur didalamnya untuk tetap bersikap objektif dan menghindari keburukan lisan, bersosial media secara cerdas dan pantas menjadi teladan bagi anak didiknya. Bagi yang melanggar aturan tata krama ini, diberikan sanksi administratif, bisa berupa penundaan kenaikan pangkat, dicabutnya sertifikasi atau yang lainnya. Dan ini berlaku untuk dinas yang lain, agar menjunjung tata krama.
Kembalilah kepada budaya Indonesia, yang sopan santun. Karena timur tidak lagi menjunjung nilai tata krama. ***
Penulis adalah guru SMK Muhammadiyah Kajen, beberapa tulisannya dapat ditemui di https://www.smkmuhamka.sch.id