Warta Desa, Watusalam, Pekalongan — Puluhan warga Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, menggeruduk Balai Desa Watusalam sejak pagi hingga sore hari. Mereka menuntut pemerintah desa untuk membuka secara transparan data penyaluran Dana Desa (DD) dari tahun 2019 hingga 2025 yang dinilai selama ini tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Aksi yang berlangsung kondusif itu diwarnai dengan permintaan warga agar pemerintah desa menjelaskan secara terbuka penggunaan Dana Desa selama enam tahun terakhir.
Salah satu tokoh masyarakat, Gus Yusuf, menyampaikan bahwa warga merasa kecewa karena program dan realisasi Dana Desa selama ini tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Selama ini masyarakat tidak bisa merasakan manfaat dari Dana Desa. Maka kami menuntut transparansi agar semua jelas,” ujarnya di tengah audiensi.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Watusalam, Iksan, menuturkan bahwa pihaknya melihat pemerintah desa terkesan tertutup dalam hal keterbukaan data.
“Posisi saat ini, pemdes kelihatannya sudah mentok untuk membuka data penyaluran. Kami menyarankan agar warga meminta pendampingan dari pihak kabupaten,” jelas Iksan.
Dalam audiensi tersebut, Sekretaris Desa Watusalam turut memberikan penjelasan bahwa pihaknya mengalami kendala teknis.
“Komputer desa rusak, jadi selama ini kami bekerja menggunakan alat pribadi. Hari ini kami memang belum bisa membuka data secara lengkap,” terangnya.
Warga berharap pemerintah desa segera memperbaiki sistem administrasi dan keterbukaan informasi agar pengelolaan Dana Desa benar-benar bisa diawasi dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Watusalam. (Rohadi)










