Asip: Jangan sampai ada bidan tidak ada ditempat saat warga membutuhkan

Puskesmas Kesehatan Sosial Budaya by buono on November 15, 2017 add comment 4608 views

Kajen, Wartadesa. – Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi menyoroti kinerja bidan desa dan dokter muda di Kota Santri. Asip, panggilan akrab orang nomor satu di Kabupaten Pekalongan mengungkapkan bahwa jangan sampai ada bidan desa yang tidak ada ditempat saat warga membutuhkan.

“Bagi kepala dinas kesehatan saya ingatkan agar bidan desa dapat dipantau dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Jangan sampai ada lagi bidan desa tidak berada di desa saat masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan,” ujar Asip, Selasa (14/11).

Asip meminta agar ASN yang bekerja dibidang pelayanan kesehatan, utamanya di Puskesmas menghilangkan sikap disparitas (membedakan) antara Puskesmas yang berada di wilayah atas (baca pegunungan) dan wilayah bawah. “Saat ini fasilitas sarana dan parasarana yang tersedia di puskesmas sudah memadai sehingga tidak ada lagi sikap disparitas antar-puskesmas.” Lanjutnya.

Asip juga menyoroti para dokter muda agar lebih semangat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat pedesaan. Dokter generasi milinial ini, kata dia, mempunyai satu ciri yaitu orang yang tidak bisa ditekan dan orang yang tidak bisa diintervensi.

“Oleh karena, silakan kebebasan yang dimiliki itu diapresiasikan untuk melayani masyarakat dengan lebih baik. Mari kita tolong masyarakat dan jangan sampai ada ibu hamil yang meninggal lagi karena terlambat mendapatkan pertolongan dari tenaga medis,” katanya.

Pelayanan publik, masih menjadi sorotan Asip, dia meminta agar sikap judes dihilangkan dalam setiap layanan di lembaga publik, termasuk layanan kesehatan di Puskesmas maupun tenaga medis. “Tolong semangat melayani ini kita tingkatkan. Jika sebelumnya dalam memberikan pelayanan secara `judes` mari kita tinggalkan diganti dengan sikap yang ramah,” katanya.

Asip berjanji, pemkab siap memberikan insentif bagi dokter maupun perawat yang bertugas di pelosok pedesaan. (Eva Abdullah)