Simalungun, Wartadesa. – MU alias Tara (22) ibu satu anak warga Bandar Selamat Kecamatan Dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun Sumatera Utara terpaksa diamankan ke Polsek Serbelawan karena diduga menipu puluhan anggota arisan online yang dikelolanya hingga mencapai ratusan juta rupiah. Jumat (23/11).
Belum dapat dipastikan, namun berawal dari kedatangan puluhan ibu-ibu warga beberapa daerah berbeda ke Komando Polsek Serbelawan yang ingin melihat langsung sosok Tara yang telah diamankan petugas, konon korban mengenal pelaku dari media sososial pada akun MU di Facebook dan sekaligus membuat laporan pengaduan atas ‘dugaan’ penggelapan dana mereka yang dikelola Tara dalam bentuk Arisan ‘Get Duos’ On Line
Informasi dihimpun Warta Desa dari seorang ibu muda bernama Y (diduga salah satu korban), warga jalan Lapangan Bola Bawah Kodya Pematang Siantar saat menunggu antrian memberi keterangan kepada tim penyidik Polsek.
“Dia menjanjikan hasil besar dari investasi uang kita bang. Misal kita transfer satu juta, maka dalam tempo 12 atau 15 hari dana kita bertambah menjadi Rp 1,5 juta.” Kata Y tanpa menyebut jumlah dana investasinya.
Masih kata Y, “diputaran pertama dia kirim keuntungan investasi saya. sehingga saya tergiur melipatgandakan dana saya namun setelah itu hingga kasus ini merebak hasilnya jonk (nihil) bang” katanya sedih namun terlihat malu.
Hal senada dikatakan beberapa ibu lain yang berasal dari Berastagi, Medan. Marelan dan sekitaran Serbelawan, Bahkan dari masing masing mereka ada yang mengaku dirugikan dari tiga jutaan hingga 70-an juta rupiah dari bisnis arisan yang infonya memiliki lebih 40 anggota . Arisan yang dikelola oleh Tara juga melakukan kegiatan lembaga keuangan seperti simpan pinjam.
Dalam kasus ini, pihak Kepolisian Sektor Serbelawan belum memberi keterangan secara resmi. Namun untuk mengurangi kerumunan warga, Kanitreskrim IPTU Jahoras Sinaga terlihat memberi arahan kepada para korban yang telah dimintai keterangan awalnya.
“Ibu-ibu sudah boleh pulang dan akan kami panggil lagi nanti saat dibutuhkan keterangan tambahan untuk pengembangan selanjutnya.” Katanya dan dituruti para korban.
Namun, masih pantauan Warta Desa, hingga pukul 21.30 WIB masih ada warga yang datang dan mengaku sebagai korban. (wd-bay)***