Warta Desa, Pekalongan, 15 Februari 2025 – Muryani, warga Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, kini harus bertahan hidup bersama suami dan anaknya di sebuah rumah darurat berukuran 3×3 meter yang terbuat dari triplek. Rumah tersebut dibangun secara swadaya oleh warga Desa Kasimpar setelah tempat tinggal mereka hancur akibat bencana longsor.
Muryani menceritakan bahwa setelah longsor melanda, ia kehilangan rumah dan lahan tempat tinggalnya, yang kini sudah tidak bisa ditempati lagi karena tertimbun material longsor. Meski demikian, ia tetap bersyukur karena berhasil menyelamatkan keluarganya dari bencana tersebut.
“Sekarang saya tinggal di tanah milik orang lain yang dibuatkan rumah sementara oleh warga. Suami saya hanya buruh harian, jadi kalau harus membangun rumah sendiri, kami belum mampu,” ujar Muryani.
Saat ini, ia dan keluarganya masih mengandalkan bantuan sembako dari berbagai pihak. Namun, ia mengaku khawatir akan masa depan keluarganya jika bantuan tersebut berhenti.
“Banyak yang masih membantu dengan sembako, tapi kalau nanti sudah tidak ada, kami juga bingung harus bagaimana,” tambahnya.
Muryani berharap ada bantuan lebih lanjut dari pihak terkait agar ia dan keluarganya bisa mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak. (Rohadi)