Pecinta bola Pekalongan kecewa tak bisa nonton final AFF

Bola Final AFF Indonesia vs Thailand Olahraga by admin on Desember 15, 2016 add comment 3907 views

Pekalongan, Wartadesa. – Pecinta bola Pekalongan harus gigit jari karena tak bisa menyaksikan tim kesayangannya bertanding melawan tim Thailand melalui siaran televisi langsung dari Stadion Pakansari hari Rabu, 14 Desember 2016. Pasalnya beberapa daerah listrik padam.

Nobar. Warga Pekalongan tidak bisa menyaksikan siaran langsung final AFF, Indonesia vs Thailand akibat listrik padam. Foto: Eva Abdullah Ajis/wartadesa

Siswanto, warga Kaibahan Kecamatan Kesesi Kab. Pekalongan mengeluhkan kejadian tersebut karena tak bisa ikut menyaksikan acara nonton bareng (nobar) Final AFF semalam. Dia mencoba untuk mencari tahu daerah mana saja yang listriknya nyala, agar bisa ikut nobar. “Tolong kasih info yg ada nobar Indo vs Thailand soalnya desa kaibahan kec. Kesesi kab. Pekalongan listriknya mati…pgn nonton pinal iki…” tulisnya dalam akun media sosial.

Demikian juga dialami oleh Aryani Setyowati, warga Gamer, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Dia berharap agar listrik segera nyala untuk bisa menyaksikan laga Tim Garuda kesayangannya. “Gek ndang murup yoh listrike, selak main Indonesia” (segera nyala ya listriknya, sudah segera main Indonesia).

Yang paling parah, di daerah Tangkilkulon, Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Listrik padam dari Pukul 17.15 hingga 00.30 WIB, dinihari. Sukarso, salah seorang warga desa Tangkilkulon mengaku sudah menghubungi call centre PLN, namun penanganannya lambat.

“Dari jam 17,15 wib smpe jm 00,30 wib tembe nyala, setelah saya laporon tadi sekitar jam 21,00wib ,ke layanan PLN 123,,,,,, nk tak piker” layanan PLN ijek penak mbiyen,, laporan cukup nang RAYON KEDUNGWUNI,,,, sg ono masalah kuwi nang kedungwuni tpi laporan ndisek areng semarang,,,,,” (dari jam 17.15 – 00.30 listrik baru nyala, setelah saya lapor sekitar jam 21.00 WIB ke layanan PLN 123 … saya pikir layanan PLN lebih enak dulu, laporan cukup ke rayon Kedungwuni, …. yang ada masalah itu di Kedungwuni tapi laporannya harus ke Semarang) Tulisnya di media sosial. ***(bono)