Kedungwuni, Wartadesa. – PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR) membantah keluhan petani terkait gagal panen akibat buruknya irigasi sekunder yang rusak akibat pembangunan jalan tol ruas Pemalang Batang. PT. PBTR menyangkal bahwa kerugian panen belum tentu disebabkan oleh proyek tol.
“Proyek tol ini baru berjalan sekitar tiga bulan yang lalu dan menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Pekalongan sendiri terbilang cukup tinggi, sehingga untuk pengairan sawah masih cukup.” demikian disampaikan oleh perwakilan PT PBTR dalam sosialisasi yang membahas irigasi yang semula lancar namun kini menjadi terganggu karena proyek pembangunan jalan tol di Aula Kelurahan Pekajangan, Rabu (19/4).
Pihak PT PBTR menambahkan bahwa akan ada dampak dalam pembangunan tol ruas Pemalang-Batang, baik dampak negatif maupun dampak positif. Mereka berjanji akan mengerahkan tenaga ahli dan profesional untuk mengelola dampak tersebut.
Sementara itu, petani di Kelurahan Pekajangan mengeluhkan gagalnya panen pada musim panen kali ini akibat buruknya pengairan. Saluran irigasi teknis yang biasanya cukup memenuhi kebutuhan petani, sejak pembangunan ruas jalan tol Pemalang-Batang yang melewati wilayahnya rusak. (WD, tribratanewskajen)