Tirto, Wartadesa. – Ribuan ikan di Kali Sengkarang, Pencongan, Wiradesa, Pekalongan mengambang, mati. Diduga matinya ribuan ikan berbagai jenis seperti nila, wader, maupun keting tersebut akibat pencemaran limbah cair yang masuk ke kali. Warga mendapati fenomena matinya ribuan ikan tersebut pada Senin (01/03).
Titik Nuraini, penggiat Komunitas Peduli Kali Loji (KPKL) yang intens menyoroti pencemaran kali di Pekalongan mengungkapkan bahwa pencemaran limbah sudah meresahkan warga dan berdampak buruk bagi lingkungan.
“Pencemaran ini benar-benar sudah meresahkan dan berdampak buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup lainnya, terutama biota sungai dan air bersih di rumah penduduk,” tuturnya ketika dihubungi kontributor Wartadesa, Selasa (02/03).
Titik meminta pemerintah bertindak segera mengatasi pencemaran limbah cair dan menindak pelakunya. “Pemerintah harus segera mengatasi hal ini, dan menindak dengan memberi solusi yang cepat dan tepat.” Lanjutnya.
Menurut Titik, industri yang ada di Pekalongan harus menyediakan instalasi pengolah limbah (IPAL) maupun Ipal Komunal. “Industri memang sebagai penopang ekonomi tetapi harus bisa menjaga agar lingkungan tidak rusak. Ipal adalah sebuah keharusan dan tidak bisa ditawar-tawar, karena dampaknya adalah ke manusia sangat fatal, tidak dirasakam saat ini tapi beberapa tahun kemudian. Dan ini harus menjadi prioritas dalam agenda kerja pemerintah yang baru dan bersinergi dengan Kota Pekalongan.” Ujarnya.
Diketahui bahwa warga Spacar di sekitar Kali Pencongan mendapati ribuan ikan mati pada Senin kemarin, namun hal tersebut telah terjadi beberapa hari sebelumnya. Puncaknya pada Senin pagi kemarin.
Air Kali Sengkarang tampak berwarna merah hingga kecoklatan. Beberapa ikan masih ada yang terlihat aktif melompat-lompat di sungai tapi sisanya banyak juga yang mati mengambang.
Bangkai ikan itu banyak ditemukan di pintu sungai yang menjadi muara Sungai Sengkarang sebelum menuju ke Sungai Pencongan. Ribuan ikan yang mati itu juga sempat menyumbat pompa air yang digunakan untuk mengalirkan air menuju ke Sungai Pencongan.
Warga kemudian membersihkan bangkai ikan dengan bergotong-royong. Wahyu Kurniawan (36), warga setempat mengungkapkan banyak ikan mati di Sungai Sengkarang terjadi usai banjir yang merendam Kabupaten Pekalongan.
Menurut Wahyu, limbah cair yang dibuang ke kali mengganggu lingkungan. “Kalau limbahnya sering terjadi mengganggu lingkungan. Limbah dari industri pencucian jin ada juga batik, yang datang dari hulu,” terang Wahyu.
Selain mematikan ribuan ikan, air sumur warga turut terdampak. Air berbau ‘banger’ seperti bangkai. Wahyu menyebut warga dan pihak desa sudah mengadukan hal ini ke pemilik usaha karena kerap tercemar limbah. Wahyu menyebut warga sudah mengingatkan pemilik usaha untuk tidak membuang limbah ke sungai.
“Warga sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan pemilik usaha, sudah kita ingatkan sejak lama. Kita akan ambil sikap, yang intinya, jika pengusaha tetap membuang limbah industri yang beracun ke sungai, kita sama pihak desa akan ambil sikap tegas, tutup paksa saluran pembuangan limbah. Tidak cuma ikan yang keracunan, sumur warga juga yang dekat dengan sungai baunya banget,” jelas dia.
Kapolsek Tirto AKP Suparmono, mengatakan pihaknya telah menerima adanya laporan warga terkait banyaknya ikan yang mati di Sungai Sengkarang. (Imam Nurhuda)